Hari Kartini 2025

20 Contoh Puisi Pendek Hari Kartini 2025, Rayakan Momen 21 April Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Berikut adalah 20 puisi pendek dalam Bahasa Inggris untuk Hari Kartini, lengkap dengan artinya:

Tribunnews
PUISI BAHASA INGGRIS HARI KARTINI - Ilustrasi sosok RA Kartini. 20 puisi pendek Hari Kartini. 

SRIPOKU.COM - Di bawah ini 20 Puisi Pendek Hari Kartini 2025 dalam Bahasa Inggris dan artinya, cocok dibagikan di sosmed.

Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April setiap tahunnya.

Tanggal tersebut dipilih untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia.

Ucapan lewat puisi pendek di Hari Kartini 2025 ini bisa menjadi referensi untuk dibagikan di Facebook, status WA dan Instagram.

Baca juga: 10 Contoh Puisi Hari Kartini 2025, Kata-katanya Menyentuh Hati, Pas Dijadikan Status di WhatsApp

Berikut adalah 20 puisi pendek dalam Bahasa Inggris untuk Hari Kartini, lengkap dengan artinya:

1.She held a pen, not a sword,  
Yet changed the world with every word.  

Dia memegang pena, bukan pedang,  
Namun mengubah dunia dengan setiap kata.

2.  In silence she rose, a voice for all,  
Breaking every boundary, every wall.  

Dalam diam dia bangkit, menjadi suara semua,  
Meruntuhkan batas dan tembok yang ada.

3. Light in the dark, she dared to be,  
A star that led our destiny.  

Cahaya dalam gelap, dia berani menjadi,  
Bintang yang menuntun takdir kita nanti.

4. A woman’s strength, a fearless cry,  
For justice to reach the sky.  

Kekuatan wanita, jeritan tanpa takut,  
Agar keadilan menyentuh langit biru.

5. With open books and open minds,  
She gifted freedom to mankind.  

Dengan buku terbuka dan pikiran bebas,  
Dia memberi kebebasan pada manusia luas.

6. Not chains, but dreams she chose to wear,  
A voice that taught us how to care.  

Bukan rantai, tapi mimpi yang dia kenakan,  
Suara yang mengajarkan kita kepedulian.

7. She painted hope with every phrase,  
In darkest times, she lit a blaze.  

Dia melukis harapan dalam tiap frasa,  
Di masa gelap, dia menyalakan cahaya.

8. Not for herself, but all she fought,  
A future brighter, deeply sought.  

Bukan untuk dirinya, tapi semua dia perjuangkan,  
Masa depan yang lebih terang dia dambakan.

9. A mother of wisdom, born of fire,  
She rose with purpose, climbing higher.  

Ibu bijak dari kobaran semangat,  
Dia bangkit dengan tujuan kuat.

10. She taught us how to stand and speak,  
To fight for dreams, defend the weak.  

Dia ajarkan cara berdiri dan bicara,  
Memperjuangkan mimpi, lindungi yang lemah tak berdaya.

11. Not royalty, but far more grand,  
A queen of thought across the land.  

Bukan bangsawan, namun lebih agung,  
Ratu pemikiran di seluruh kampung.

12. With every word she lit a flame,  
A guiding torch, a noble name.  

Dengan tiap kata dia nyalakan nyala,  
Obor penuntun, nama yang mulia.

13. She saw a world yet to be won,  
And marched until the work was done.  

Dia melihat dunia yang belum dimenangkan,  
Dan berjalan sampai tugas diselesaikan.

14. Through tears and ink, her legacy grew,  
A voice for many, brave and true.  

Lewat air mata dan tinta, warisannya berkembang,  
Suara bagi banyak orang, berani dan terang.

15. No sword she drew, no war she made,  
But still the strongest path she laid.  

Tak menghunus pedang, tak mencipta perang,  
Namun jalan terkuat tetap dia bentang.

16. She dreamed of girls with open wings,  
And gave them voice to rise and sing.  

Dia bermimpi tentang gadis dengan sayap terbuka,  
Dan beri mereka suara tuk bangkit dan bernyanyi.

17. She walked where silence used to stay,  
And filled the void with words to say.  

Dia melangkah ke tempat sunyi,  
Mengisi kekosongan dengan kata berarti.

18. Freedom’s flame she dared to light,  
Even in the darkest night.  

Api kebebasan berani dia nyalakan,  
Meski di malam paling kelam.

19. She stood alone, yet stood for all,  
A hero in a silent call.  

Dia berdiri sendiri, tapi mewakili semua,  
Pahlawan dalam panggilan tanpa suara.

20.Her fight was ink, her war was thought,  
The strength of change is what she brought.  

Perjuangannya adalah tinta, perangnya adalah pikiran,  
Kekuatan perubahan yang dia hadirkan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved