Kesedihan Paula Verhoeven Pikirkan Masa Depan Kiano & Kenzo usai Dicap Istri Durhaka: Mental Mereka

SRIPOKU.COM - Paula Verhoeven menangis di hadapan awak media setelah putusan hakim soal penyebab kehancuran rumah tangganya dengan Baim Wong.

Hal yang paling disesali Paula Verhoeven adalah cap istri durhaka yang melekat padanya.

Ia menyayangkan hasil putusan cerai Paula Verhoeven dengan Baim Wong yang tersebar.

Lantas Paula Verhoeven pun memikirkan kondisi anaknya setelah hal itu terjadi.

Apalagi jika anaknya besar nanti.

Paula Verhoeven memikirkan mental anak-nakanya kelak.

"Di sini saya punya dua anak laki-laki saya punya dua anak laki-laki yang saya selalu jaga mentalnya mereka akan tumbuh besar melihat pemberitaan ini yang cukup masif," ucap Paula Verhoeven dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (18/4/2025).

Kabarnya, Paula Verhoeven telah resmi melaporkan hakim yang menangani kasus perceraiannya atas dugaan pelanggaran kode etik.

Hal tu dilakukan Paula Verhoeven semata-mata demi anak dan orang tuanya.

"Jadi buat saya saya melakukan ini demi anak-anak saya dan kedua orang tua saya," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Paula Verhoeven menegaskan tidak ada perselingkuhan dalam rumah tangganya dengan Baim Wong.

Bahkan Paula Verhoeven mengaku bisa mempertanggungjawabkan ucapannya itu.

"Saya harap semuanya apa yang saya ucapkan ini bisa saya pertanggungjawabkan di akhirat nanti, dan saya secara tegas menyampaikan bahwa tidak ada terjadi perselingkuhan selama saya menjalani pernikahan," akunya.

Tak sampai di situ saja, menurut Paula Verhoeven tidak ada bukti yang menyatakan dirinya selingkuh dalam proses cerainya dengan Baim Wong.

"Dan tidak ada juga bukti perselingkuhan di persidangan," bebernya.

Baca juga: Nasib Kiano dan Kenzo usai Paula Verhoeven Resmi Bercerai, Baim Wong Sindir soal Paksaan Nangis

Merasa Difitnah

Dengan wajah sedih, Paula Verhoeven dibuat sakit hati dengan hasil putusan hakim mengenai perceraiannya dengan Baim Wong.

Paula Verhoeven tegas membantah berselingkuh selama menjalani pernikahan dengan Baim Wong.

Saking terpukulnya, Paula Verhoeven juga siap mempertanggungjawabkan semua ucapan dan tindakannya.

"Saya secara tegas menyatakan tidak ada terjadi perselingkuhan selama saya menikah."

Bak merasa difitnah, Paula Verhoeven siap mempertanggungjawabkan omongannya hingga akhirat.

"Saya bisa pertanggungjawabkan ini semua, perkataan saya, perlakuan saya di akhirat dan ini saya lakukan demi menjaga mentalitas anak-anak saya yang masih kecil.

Suatu saat nanti mereka akan tumbuh dewasa dan bisa mengakses semua berita tentang ibunya," ujar Paula saat ditemui di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).

Upaya Paula Verhoeven membantah perselingkuhan itu yakni juga sebagai bentuk perlindungan dari seorang ibu terhadap anak-anaknya.

"Saya harap saya di sini berdiri untuk seorang ibu yang menjaga anak-anaknya, yang melindungi mereka dari berita-berita yang tidak benar," jelas Paula.

Anak Diasuh Bersama

Dijelaskan Fahmi dalam laporan hasil putusan yang sudah diterimanya, majelis hakim menyarankan Baim dan Paula mengasuh anak secara bergantian.

Dua minggu diasuh Baim, lalu dua minggu berikutnya diasuh Paula.

"Paling krusial lagi, putusan hak asuh anak diasuh bersama dengan memberikan batasan waktu," jelas Fahmi, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Dua minggu pada Baim Wong, dua minggu pada termohon," lanjutnya.

Namun begitu, pihak Baim Wong mengingatkan agar tidak ada paksaan jika ingin mendatangi sang anak.

"Tapi satu hal yang harus dipahami, anak itu bukan objek sehingga tidak bisa dieksekusi pada saat dia tidak mau,"

Lantas, Fahmi menyebut, pihak Paula harus lebih pandai dalam merayu untuk mengambil hati anak-anaknya.

Diketahui sebelumnya, Paula memang sempat kesulitan mendekati kedua putranya.

Anak-anaknya tampak menangis histeris saat Paula datang menjemput.

"Jadi nanti bagaimana saatnya seseorang itu mampu untuk merayu, bagaimana membuat anak itu mau kepadanya," lanjut Fahmi.

Kembali Fahmi mengingatkan, agar tidak ada unsur pemaksaan anak hingga membuat ketakutan sampai menangis.

Ditegaskan Fahmi, hal itu bisa dinyatakan sebagai tindakan yang melanggar hukum.

"Jadi tidak ada lagi anak dipaksa apalagi sampai nangis-nangis, itu adalah hal yang melanggar hukum," tutupnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News