Kunci Jawaban

Latihan Soal Tes Akhir Modul Guru Kelas RA Level 3 Modul Pedagogik PPG 2025 Dilengkapi Kunci Jawaban

Ini latihan soal beserta kunci jawaban Tes Akhir Modul (TAM) Guru Kelas RA Level 3 Modul Pedagogik PPG Transformasi Kemenag 2025 yang bisa dipelajari.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN : Ini latihan soal beserta kunci jawaban Tes Akhir Modul (TAM) Guru Kelas RA Level 3 Modul Pedagogik PPG Transformasi Kemenag 2025 yang bisa dipelajari.(Freepik.com) 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan latihan soal Tes Akhir Modul (TAM) Guru Kelas RA Level 3 Modul Pedagogik PPG Transformasi Kemenag 2025 yang bisa dipelajari. 

Untuk itu simak latihan soal Tes Akhir Modul (TAM) Guru Kelas RA Level 3 Modul Pedagogik PPG Kemenag 2025 yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

Baca juga: Latihan Soal Tes Akhir Modul Guru Kelas RA Level 2 Modul Pedagogik PPG 2025 Dilengkapi Kunci Jawaban

Baca juga: Latihan Soal Tes Akhir Modul Guru Kelas RA Level 1 Modul Pedagogik PPG 2025 Dilengkapi Kunci Jawaban

1. Seorang guru RA di sebuah madrasah menghadapi masalah dalam mengelola kelas. Selama pembelajaran, terlihat bahwa siswa kurang aktif berpartisipasi dan suasana kelas menjadi kurang kondusif. Setelah mengikuti sesi supervisi klinis berbasis bimbingan konseling, guru diminta untuk melakukan refleksi mendalam terhadap praktiknya. Manakah langkah berikut yang paling tepat untuk meningkatkan keterlibatan siswa berdasarkan pendekatan tersebut?

A. Menetapkan aturan kelas yang lebih ketat tanpa melibatkan siswa

B. Mengurangi interaksi dengan siswa untuk menghindari konflik

C. Melakukan jurnal reflektif dan diskusi kelompok untuk mengevaluasi metode pengajaran

D. Mengalihkan fokus pengajaran ke materi yang lebih mudah

E. Menggunakan metode pengajaran berbasis proyek yang mendorong partisipasi aktif siswa

Jawaban : C. Melakukan jurnal reflektif dan diskusi kelompok untuk mengevaluasi metode pengajaran

2. Dalam sesi supervisi klinis, seorang guru RA mengungkapkan rasa cemas dan kurang percaya diri dalam mengelola kelas yang dinamis. Supervisor mengusulkan penggunaan teknik konseling yang membantu guru mengenali dan mengubah pola pikir negatif. Pendekatan konseling yang tepat untuk kasus ini adalah:

A. Menggunakan teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

B. Menginstruksikan guru untuk lebih sering mengulang materi

C. Mengalihkan perhatian guru pada tugas administratif

D. Memberikan sanksi atas kurangnya inisiatif

E. Memberikan pelatihan manajemen kelas tanpa intervensi konseling

Jawaban : A. Menggunakan teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

3. Seorang supervisor menemukan bahwa salah satu guru RA cenderung selalu menunggu arahan langsung dan kurang mengambil inisiatif dalam mengembangkan pembelajaran. Untuk memberdayakan guru tersebut, pendekatan bimbingan konseling apa yang paling tepat?

A. Melakukan supervisi rutin tanpa adanya refleksi pribadi

B. Memberikan pengarahan satu arah tanpa diskusi

C. Mendorong guru untuk terlibat dalam proses refleksi dan pemberdayaan melalui diskusi kolaboratif

D. Menetapkan target administrasi yang ketat tanpa ruang untuk kreativitas

E. Menyusun program pelatihan mandiri tanpa interaksi supervisor

Jawaban : C. Mendorong guru untuk terlibat dalam proses refleksi dan pemberdayaan melalui diskusi kolaboratif

4. Di sebuah RA, terdapat ketidaksesuaian antara nilai penilaian administrasi dan hasil observasi kelas. Supervisor klinis dihadapkan pada situasi di mana evaluasi formal tidak mencerminkan realitas praktik mengajar. Bagaimana sebaiknya supervisor menyeimbangkan kedua jenis evaluasi tersebut?

A. Mengabaikan penilaian formal dan hanya fokus pada observasi kelas

B. Menggunakan penilaian formal sebagai satu-satunya tolak ukur

C. Mengintegrasikan hasil evaluasi formal dengan refleksi dan evaluasi diri guru

D. Menyerahkan evaluasi kepada guru lain tanpa intervensi

E. Melakukan evaluasi ulang secara periodik dengan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif

Jawaban : C. Mengintegrasikan hasil evaluasi formal dengan refleksi dan evaluasi diri guru

5. Setelah mengikuti supervisi klinis berkelanjutan, seorang guru RA masih menunjukkan masalah dalam manajemen kelas, seperti pengelolaan waktu yang tidak efektif dan metode pengajaran yang kurang menarik. Analisis kemungkinan penyebab kegagalan perubahan tersebut, strategi perbaikan mana yang paling tepat?

A. Hanya memberikan pelatihan teknis tambahan.

B. Fokus pada peningkatan evaluasi administrasi tanpa refleksi

C. Mengidentifikasi faktor internal (misalnya, kurangnya evaluasi diri) dan eksternal (lingkungan kelas yang kurang kondusif) serta menyusun strategi perbaikan yang menyeluruh.

D. Menyerahkan seluruh masalah kepada pihak manajemen sekolah

E. Meningkatkan jumlah supervisi tanpa mengubah metode evaluasi

Jawaban : C. Mengidentifikasi faktor internal (misalnya, kurangnya evaluasi diri) dan eksternal (lingkungan kelas yang kurang kondusif) serta menyusun strategi perbaikan yang menyeluruh.

6. Seorang guru RA mendapati bahwa di kelasnya terdapat siswa berkebutuhan khusus (ABK) yang harus diintegrasikan ke dalam kelas reguler. Guru tersebut ingin memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan belajar secara setara tanpa diskriminasi. Langkah awal yang paling tepat, berdasarkan definisi pendidikan inklusi di RA, adalah:

A. Menempatkan ABK di kelas khusus agar tidak mengganggu kelas reguler.

B. Mengabaikan perbedaan kebutuhan sehingga semua siswa diajarkan dengan metode yang sama

C. Mengadaptasi metode pengajaran sehingga materi dan cara penyampaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa

D. Memberikan pengajaran ekstra untuk siswa reguler agar mereka tidak merasa terganggu

E. Mengasingkan ABK pada saat pembelajaran intensif

Jawaban : C. Mengadaptasi metode pengajaran sehingga materi dan cara penyampaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa

7. Dalam suatu kelas inklusi, guru RA menggunakan berbagai alat bantu seperti media interaktif, gambar, dan teknologi assistive untuk mendukung siswa dengan gangguan sensorik. Pendekatan ini mencerminkan penerapan:

A. Penggunaan materi yang sama untuk semua siswa tanpa penyesuaian

B. Penggunaan alat bantu secara selektif hanya untuk siswa berprestasi tinggi

C. Penyesuaian kurikulum dan media ajar sesuai dengan kebutuhan khusus masing-masing siswa.

D. Fokus pada metode pembelajaran konvensional tanpa inovasi

E. Penerapan evaluasi yang hanya berbasis ujian tertulis

Jawaban : C. Penyesuaian kurikulum dan media ajar sesuai dengan kebutuhan khusus masing-masing siswa.

8. Seorang guru RA menerapkan strategi diferensiasi pengajaran dengan membagi siswa berdasarkan gaya belajar (visual, auditori, kinestetik) dan menyesuaikan materi pelajaran. Berdasarkan teori diferensiasi pengajaran Carol Ann Tomlinson, manfaat utama dari pendekatan ini adalah:

A. Menetapkan standar evaluasi yang sama bagi semua siswa

B. Menghilangkan perbedaan antar siswa sehingga tidak terlihat keberagaman

C. Meningkatkan partisipasi dan mengakomodasi perbedaan kebutuhan serta potensi belajar masing-masing siswa

D. Mendorong persaingan yang ketat antar siswa

E. Mengurangi interaksi sosial antar siswa agar fokus pada materi.

Jawaban : C. Meningkatkan partisipasi dan mengakomodasi perbedaan kebutuhan serta potensi belajar masing-masing siswa

9. Dalam upaya meningkatkan interaksi sosial dan empati antar siswa di kelas inklusi, seorang guru RA mengorganisasikan kegiatan kelompok yang melibatkan diskusi terbuka dan sharing pengalaman. Pendekatan yang mendasari strategi tersebut adalah:

A. Teori Konstruktivisme yang menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung

B. Teori Keadilan Sosial John Rawls yang menekankan pentingnya distribusi hak dan kesempatan secara adil

C. Teori Diferensiasi Pengajaran yang menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan individual

D. Teori Multiple Intelligences yang memfokuskan pada keberagaman kecerdasan

E. Teori Pemrosesan Informasi yang berfokus pada cara anak mengolah informasi

Jawaban : A. Teori Konstruktivisme yang menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung

10. Seorang guru RA menyadari bahwa sebagian siswa tampak kurang termotivasi karena mereka tidak merasa aman dan dihargai secara emosional. Berdasarkan teori pendidikan humanistik (Maslow), langkah yang paling tepat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional siswa adalah:

A. Menambahkan beban tugas untuk memacu ketahanan mental siswa

B. Menerapkan aturan yang lebih ketat untuk menciptakan disiplin

C. Memastikan bahwa kebutuhan dasar-seperti rasa aman, penerimaan, dan penghargaan diri-terpenuhi dalam lingkungan kelas.

D. Mengurangi interaksi sosial agar siswa lebih fokus pada pembelajaran individu

E. Menggunakan metode evaluasi yang lebih kompetitif untuk meningkatkan motivasi.

Jawaban : C. Memastikan bahwa kebutuhan dasar-seperti rasa aman, penerimaan, dan penghargaan diri-terpenuhi dalam lingkungan kelas.

 

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved