Yoga Tak Menyangka Banyak yang Simpati dan Memberikan Donasi, Pasca Motornya Hilang Dicuri
Yoga (20) kurir paket yang kehilangan motor bersama 138 paket yang belum diantar mulai mendapat banyak perhatian dan simpati dari warga Palembang.
Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: tarso romli
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Yoga (20) kurir paket yang kehilangan sepeda motor bersama 138 paket yang belum diantar mulai mendapat banyak perhatian dan simpati dari orang-orang yang memberikan donasi atas musibahnya.
Ketika dijumpai di rumahnya yang berada di Jalan Anggrek Raya, Lorong Sri Rezeki 2, Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Palembang. Yoga mengaku tak menyangka dan berterima kasih kepada orang-orang yang sudah memberikan bantuan.
"Banyak ada yang datang ke rumah, ada yang transfer. Dari perorangan, organisasi, sampai ada yang open donasi kak macem-macem. Tak menyangka bakal banyak yang peduli, saya ucapkan terimakasih. Saya berharap motor bisa ketemu," ujar Yoga saat dijumpai, Senin (17/3/2025).
Bahkan sampai Walikota Palembang Ratu Dewa mengunjungi rumahnya untuk memberikan support dan uang tunai.
"Iya itu juga saya tak menyangka, dikunjungi orang nomor satu di Palembang, " katanya.
Pemuda tersebut adalah anak ketiga dari empat bersaudara, kedua kakaknya sudah bekerja dan ada yang berumah tangga, sehingga Yoga turut menjadi tulang punggung keluarga dan membantu keuangan.
Mengingat orangtuanya sudah pisah dan ayahnya sudah tidak bekerja lagi, Yoga selalu menyisihkan pendapatannya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
"Kakak yang pertama sudah berkeluarga. Saya dan kakak perempuan sudah kerja, karena ayah sendirian dan adik masih sekolah SMP saya ikut bantu keuanga juga," katanya.
Pasca peristiwa kehilangan sepeda motornya, Yoga merasa sulit tidur dan terus memikirkan pekerjaan serta motor dengan paket-paket yang hilang. Saat ini ia masih sibuk mengurus pengajuan banding agar mendapat keringanan ganti rugi.
"Kalau terbawa mimpi tidak, tapi saya jadi sulit tidur kepikiran terus. Sekarang ini sedang tidak bisa kerja karena tidak punya motor lain," ungkapnya.
Selama tiga bulan bekerja rata-rata penghasilannya sebagai kurir berkisar Rp 2 juta per minggu. Sementara kerugian atas paket yang hilang dihitung Rp 100 ribu per buah, sehingga totalnya Rp 13,8 juta.
Akan tetapi jumlah tersebut masih bisa dirundingkan atau dikurangi jika pengajuan banding yang Yoga lakukan disetujui perusahaan.
"Kalau jumlah yang harus diganti rugi masih belum pasti, masih di hitung lagi sama kantor. Masih cari solusi supaya tidak terbebani full," katanya.
Dia menambahkan sudah mendapat informasi dari tempatnya bekerja kalau masalah tersebut bisa selesai ia bisa bekerja lagi.
"Tadi sudah dikasih tau kalo setelah masalah ini selesai saya bisa bekerja lagi," tandasnya.
Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.