Berita Sriwijaya FC

Eks Dirtek Sriwijaya FC Berang Kerap Dihujat, Indrayadi Beberkan Pengalaman Berburu Pemain

Pasca tak lagi menjabat Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi berang lantaran namanya kerap dihujat dalam perburuan pemain anyar. 

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
BERANG DIHUJAT - Pasca tak lagi menjabat Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi berang lantaran namanya kerap dihujat terkait perburuan pemain anyar.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca tak lagi menjabat Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi berang lantaran namanya kerap dihujat terkait perburuan pemain anyar. 

Seperti diketahui pada RUPS PT SOM yang digelar di Kantor Sriwijaya FC Komplek PS Mall, Jumat (28/3/2025) malam menjadi hari terakhir Indrayadi di klub SFC.

Jabatan Direktur Teknik (Dirtek) dihapuskan, manajemen Sriwijaya FC menggantinya dengan yang lebih luas lagi yakni Direktur Olahraga (Sporting Director) yang dijabat Anggoro Prajesta, CEO PT Digi Sport Asia. 

"Saya lihat kenapa saya dihujat terlalu banyak omon omon inilah. Kenapa saya dibawa-bawa," ungkap Eks Dirtek Sriwijaya FC, Indrayadi kepada Sripoku.com, Sabtu (15/3/2025).  

Dalam salah satu postingan yang dimaksud, akun tersebut memuji langkah manajemen saat ini langsung Gercep berburu pemain Sriwijaya FC untuk musim depan. Hanya saja ada kata sindirin ditulis di situ membikin Indrayadi berang yakni, beda cerita kalau masih Dirtek yang lama.

Meski demikian, Indrayadi justru membagikan pengalamannya dalam berburu pemain Sriwijaya FC setiap musimnya.

"Dulu seperti itulah. Cuman ngubungi, pemain minta kepastian. Kalau dulu sama saja kita jauh-jauh hari mengubungi pemain. Cuma pemain minta DP sebagai pengikat. Kalau kita ngomong aja, pemain juga gak mau sekadar kita bilang nanti main di Sriwijaya FC ya. Kita pasti kontrak itu ilmu saya yang lama. Pemain butuh kepastian bayar dulu Rp 25 juta, ikat dengan perjanjian awal. Nah ini baru pasti," beber Indrayadi.

Indrayadi yang mantan pelatih kiper Sriwijaya FC mengaku paham pemain bagus mana-mana dan pelatih juga. Tapi kalau sudah dibenturkan dengan budget, ia tidak bisa pilih pemain yang diinginkan tim. 

"Bisa bayar gaji mereka gak? Dari pada kejadian kayak beberapa musim ke belakang malu kita ke pemain dan pelatih. Yang dikejar itu saya," kata Indrayadi

Selaku mewakili manajemen Sriwijaya FC, Indryadi dalam mendekati calon pemain memang memberikan janji manis akan buat tim dengan materi pemain pemain top, tapi realisasinya zonk karena memang budget tidak memungkinkan.

Netizen tahu juga pemain bagus menawarkan pemain contoh Beto. Tapi berapa harga Beto dengan fasilitas yang dia minta.

"Kalau saya mau aja Beto, tapi nanti tidak sangup bayar gaji macet. Jadi kita harus berhitung dengan budget mengingat sponsor kita juga gak ada," terang Indrayadi.

Menurut Indrayadi, inilah salah satu penyebab Sriwijaya FC lama berada di liga 2. Hanya di tahun 2019 SFC punya budget yang lebih dan sampai ke 4 besar dengan materi bagus, pemain nasional banyak dan pengalaman.

Setelah itu Sriwijaya FC sulit dengan budget pas-pasan. Jadi kalau sekarang sudah bisa diikat pemain yang diinginkan dan coach inginkan.

"Saya pikir baguslah, terus tetapkan pelatih dulu. Jangan materi dari kita. Coach gak mau tahu kita kasih pemain. Coach gak bertangung jawab dengan materi yang diberikan coach punya kreteria pemain yang diinginkan sesuai pola mainnya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved