Perseteruan Agus dan Pratiwi Noviyanthi

Masalah Donasi Belum Selesai, Agus Salim Masih Tuntut Denny Sumargo, Imbas Sumbang Jatahnya ke NTT

Didampingi Farhat Abbas, Agus Salim lantas mendatangi Polda Metro Jaya, Selasa (4/3/2025), untuk menyerahkan bukti pernyataan Denny Sumargo

KOMPAS.com/Revi C Rantung
AGUS SALIM DONASI - Agus Salim di rumah duka Alvin Lim di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, pada Senin (6/1/2025). Agus Salim masih tuntut Denny Sumargo, imbas sumbang jatah donasinya ke NTT 

SRIPOKU.COM - Polemik perihal donasi Agus Salim rupanya masih berlanjut.

Agus Salim ternyata masih tak terima uang donasi jatah miliknya disumbangkan Denny Sumargo ke korban NTT.

Lantaran itu, Agus Salim pun menindak lanjuti laporannya terhadap Denny Sumargo.

Didampingi Farhat Abbas, Agus Salim lantas mendatangi Polda Metro Jaya, Selasa (4/3/2025), untuk menyerahkan bukti pernyataan Denny Sumargo yang mengaku bertanggung jawab atas habisnya uang Rp 1,7 miliar.

Untuk diketahui uang Rp 1,7 miliar itu merupakan sisa donasi Agus Salim.

"Mutasinya udah kita kasih ke polisi karena SP2P itu diminta, data mutasi 8.000 orang yang memberi sumbangan terhadap Agus Salim," kata Farhat dilansir dari Kompas.com Rabu (5/3/25).

Farhat masih memperjuangkan uang Agus tersebut karena merasa kemalingan.

Kondisi Agus Salim, Agus Salim Akhirnya Ungkap Kondisi Matanya, Makin Buruk Dua-duanya
Kondisi Agus Salim, Agus Salim Akhirnya Ungkap Kondisi Matanya, Makin Buruk Dua-duanya (YouTube)

Baca juga: Bak Dicampakkan, Agus Salim Tagih Janji Manis Pratiwi Noviyanthi saat Membantunya, Kini Omong Kosong

Rupanya Agus Salim sendiri juga mengaku tak ikhlas uang jatahnya diberikan kepada orang lain.

"Kan sudah Agus perjelas, Agus nggak ikhlas. Karena aku dibohongi, diolok-olok, dipermainkan," ucap Agus.

Farhat menduga Pablo Benua, yang merupakan kuasa hukum para donatur, telah bersekongkol dengan Denny Sumargo.

"Yang kita anggap merekayasa kasus, berkolaborasi konspirasi dengan Denny Sumargo, untuk membuat seolah mereka diarahkan donatur, padahal donatur yang memberikan keterangan itu cuma dua, di pengadilan, yaitu Lestari dan Vira," ujar Farhat.

Ia lantas mengultimatum akan terus mencecar pihak-pihak di balik kejadian ini.

"Jadi, siap-siap saja, siapa yang merekayasa, yang menghabiskan uang Agus, kita kejar terus sampai mampus," tutur Farhat.

Sementara itu, sebelumnya Agus Salim juga sudah protes keras terhadap donasinya yang kini lenyap.

Agus Salim sakit hati saat mendengar kabar jika uang donasi sebesar Rp 1,3 Miliar malah dialokasikan untuk korban bencana alam.

Ia kecewa karena sejak awal sudah ada perjanjian dengan Bu Marlina, bahwa uang donasi tersebut dititipkan untuknya.

"Saya kecewa, ya. Dari awal sudah ada perjanjian yang dijelaskan Bu Marlina kepada saya, bahwa uang itu dititipkan untuk saya. Tapi kenapa hari ini tiba-tiba ada kabar mau dialihkan?” kata Agus Salim.

Kendati begitu, kini Agus meminta pertanggungjawaban dari Denny Sumargo, Gerry dan Novi terkait donasi tersebut. 

Ia mengungkapkan bahwa janji-janji yang diberikan oleh mereka hingga kini belum terpenuhi.

Agus Salim menilai ketiganya menipu dirinya.

Selain itu, Agus Salim juga mengungkapkan bagaimana Denny Sumargo, Teh Novi dan Garry menghancurkan fisik dan juga mentalnya.

"Pertanggungjawaban ucapan kalian, dari Bang Densu, Pak Garry, dan Teh Novi. Kalian semua janji untuk Agus, tetapi satu pun belum ditepati. Janji kalian hancurkan fisik Agus, mental Agus, sampai sekarang kalian menipu semuanya," tutur Agus Salim dengan tegas. 

Apalagi Agus Salim mengaku sudah mencabut laporan yang ada di Farhat Abbas, namun ini yang diterimanya.

"Agus sudah mencabut laporan yang ada di Pak Farhat, tetapi kalian tega memperlakukan orang buta seperti Agus,” tambahnya.

(Kiri) Farhat Abbas (kanan) Agus Salim dan istrinya Elmi- Reaksi tak terima ditunjukkan oleh Farhat Abbas terkait Agus Salim yang hanya dapat donasi Rp 1 juta.
(Kiri) Farhat Abbas (kanan) Agus Salim dan istrinya Elmi- Reaksi tak terima ditunjukkan oleh Farhat Abbas terkait Agus Salim yang hanya dapat donasi Rp 1 juta. (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Sebelumnya di podcast Denny Sumargo, nasib uang Rp 1,3 miliar donasi Agus Salim akhirnya menemukan titik terang.

Di mana dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa uang yang terkumpul di rekening  yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan (RPK) dengan menyerahkannya untuk korban bencana alam.

Nantinya uang senilai Rp 1,3 miliar rencananya akan disumbangkan untuk korban bencana alam Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur. 

Dalam keterangannya, Noviyanthi Pratiwi yang ditemani rekannya dari yayasan RPK, Gerry menyerahkan bukti mutasi rekening yayasan RPK.

Teh Novi juga menjelaskan bahwa usaha dan tanggung jawab dirinya untuk Agus Salim sudah selesai.

“Jadi buat saya, usaha saya sudah cukup untuk Mas AS (Agus Salim). Jadi tanggung jawab saya sudah selesai sampai di sini,” ujar Pratiwi Noviyanthi. 

Selanjutnya, pilihan Teh Novi untuk menyerahkan donasi kepada pihak lain karena tak ada niatan dari Agus Salim untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh yayasan RPK untuk memanfaatkan donasi tersebut.

Alokasi donasi yang disiapkan untuk proses penyembuhan mata Agus Salim di rumah sakit justru tidak pernah diikuti oleh Agus Salim

“Dari awal kita sudah berbaik hati untuk menawarkan berkali-kali. Kita bahkan bilang kita depositkan di rumah sakit JEC. Berapa nomimalnya kita depositkan (untuk) dipakai.

Tapi berkali-kali tidak datang dan pada akhirnya kita dilaporin,” ujar Pratiwi Noviyanthi. 

Untuk membuktikannya, Pratiwi Noviyanthi membawa bukti mutasi rekening ke Denny Sumargo.

Pada Desember 2024, diketahui bahwa rekening yayasan RPK masih berjumlah Rp 1,3 miliar.

"Saya menunjukkan bukti keluar masuknya dana," tegas Pratiwi Noviyanthi.

Hanya saja langkah kejutan justru dilakukan oleh Pratiwi Noviyanthi dan yayasan RPK.

Nantinya hasil donasi sebesar Rp 1,3 miliar itu justru kini diserahkan untuk korban bencana Gunung Lewotobi Laki-laki. 

“Rencananya akan diberikan kepada kegiataan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini kita suda berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinsos.

Dalam hal penyaluran yang paling mudah perizinannya adalah bencana alam,” ujar Gerry dari yayasan RPK. 

“Dalam hal ini kami akan serahkan ke korban bencana alam Lewotobi, NTT, " sambung Gerry.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved