Download Naskah Akademik Deep Learning, Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu Untuk Semua

Pada artikel ini akan tersaji Naskah Akademik Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam yang dapat di download hingga dipelajari oleh seluru guru.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI DEEP LEARNING : Pada artikel ini akan tersaji Naskah Akademik Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam yang dapat di download hingga dipelajari oleh seluru guru.(Freepik.com) 

SRIPOKU.COM - Pada artikel ini akan tersaji Naskah Akademik Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia diketahui telah merilis buku Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (PM) Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Pembelajaran berbasis Deep Learning akan menjadi model kurikulum baru pengganti Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Apa Pengertian Deep Learning? Ini Pengertian & Contoh Penerapan Deep Learning, Bukan Kurikulum Baru

Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning didefinisikan sebagai pendekatan yang menekankan pada penciptaan suasana belajar.

Selain itu juga proses pembelajaran berkesadaran, bermakna dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan keterampilan berpikir tinggi, penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata.

Serta diharapkan mampu menjawab tantangan krisis pembelajaran dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21.

Dimana naskah ini disusun sebagai landasan akademik untuk mendukung implemenyasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia.

Dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berdaya saing global.

Baca juga: Kumpulan Contoh Jurnal Mengajar Guru Fase C Kelas 5 SD/MI Semester 2 Kurikulum Merdeka Semua Mapel

Peran Guru dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning

Guru merupakan pelaku utama dalam menerapkan Deep Learning pada satuan pendidikan.

Oleh karena itu, perlu adanya penerapan kebijakan dan rekomendasi terkait peran guru, seperti berikut :

1. Perlu pengurangan beban mengajar dan penetapan alokasi waktu untuk materi interdisipliner agar implementasi PM dapat berjalan secara efektif. Sehubungan dengan hal tersebut, kewajiban mengajar 24 jam bagi guru tidak hanya mencakup kegiatan tatap muka dalam kelas akan tetapi juga kegiatan-kegiatan lain di luar kelas yang mendukung penerapan PM. Oleh karena itu, diperlukan penataan ulang materi esensial dalam Capaian Pembelajaran agar guru dapat mengimplementasikan PM secara optimal.

2. Peningkatan kompetensi guru melalui program pelatihan terintegrasi, pendampingan, atau pembimbingan tentang pendekatan PM agar mampu menerapkan pendekatan PM dalam proses pembelajaran aktual, kontekstual, monodisiplin, dan/atau interdisipliner.

3. Calon peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) diseleksi secara nasional berdasarkan minat, panggilan jiwa untuk menjadi guru, dan kemampuan akademik yang tinggi.

4. Penyelenggaraan PPG dan pelatihan guru lainnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan PM.

5. Kurikulum PPG perlu mencakup materi bimbingan konseling, pendidikan nilai, dan pola pikir bertumbuh (growth mindset).

6. Perlu pengembangan program guru mentor di setiap klaster satuan pendidikan yang memiliki tanggung jawab untuk pengembangan profesionalisme guru di wilayah yang menjadi tugasnya. Selanjutnya juga diperlukan pengembangan dan pemberdayaan komunitas belajar intrasekolah, antarsekolah, dan berbagai bentuk komunitas belajar seperti MGMP dan KKG sebagai wadah bagi para guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan PM. Aktivitas ini bisa dilakukan melalui forum daring, luring, atau kelompok diskusi di tingkat sekolah atau wilayah yang memungkinkan guru berbagi kiat, pengalaman, dan solusi masalah belajar. Keberadaan komunitas belajar yang sudah ada perlu dibina agar makin berkembang dan berkontribusi.

7. Perlu pengembangan bahan ajar pelatihan guru khususnya video pembelajaran sebagai model penerapan pendekatan PM.

Baca juga: Kumpulan Jurnal Harian Mengajar Guru Fase B Kelas 4 SD/MI Semester 2 Kurikulum Merdeka Semua Mapel

Asesmen dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning

Asesmen dalam penerapan Deep Learning yaitu asesmen formatif dan sumatif tetap diterapkan dengan penekanan pada asesmen otentik dan holsitik.

Asesmen formatif memberikan umpan balik selama proses pembelajaran, sementara asesmen sumatif dilaksanakan untuk mengetahui capaian pembelajaran secara menyeluruh. 

Asesmen juga perlu dilaksanakan dalam skala nasional pada setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah yang berfungsi untuk sertifikasi peserta didik, pemetaan mutu pendidikan, dan pertimbangan seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

Namun tidak menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Dimensi Profil Lulusan

Pembelajaran Mendalam di Indonesia menghasilkan delapan dimensi profil lulusan peserta didik, sebagai berikut:

1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
2. Kewargaan
3. Penalaran Kritis
4. Kreativitas
5. Kolaborasi
6. Kemandirian
7. Kesehatan
8. Komunikasi

Untuk lebih jelas mengenai cakupan materi pada Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua, berikut ini file yang telah disajikan :

Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua - (KLIK DISINI)

 


Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved