Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Incar Pemain Muda Pengalaman Minimal 3 Tahun di Liga 2, Dirtek: Combine Pemain Senior

Dirtek PT SOM Indrayadi SE mengungkapkan wacana Sriwijaya FC mengincar pemain muda berpengalaman minimal 3 tahun ikut Liga 2.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
KAPTEN TIM - Kapten tim Sriwijaya FC Tomi Darmawan dibayang-bayangi bek PSMS Medan Irwanto Bajo yang berkesudahan 1-0 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, Senin (10/2/2025). Jelang menghadapi Kompetisi 2025/26 mendatang Dirtek PT SOM Indrayadi SE mengungkapkan wacana Sriwijaya FC mengincar pemain muda berpengalaman minimal 3 tahun ikut Liga 2. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jelang menghadapi Kompetisi 2025/26 mendatang Dirtek PT SOM Indrayadi SE mengungkapkan wacana Sriwijaya FC mengincar pemain muda berpengalaman minimal 3 tahun ikut Liga 2.

Hanya saja menurut mantan pelatih kiper Sriwijaya FC, pemain muda ini harus dicombine (digabungkan) dengan pemain senior berpengalaman. 

"Sinerji itu bisa saja. Terjadi di tim yang secara budgeting tidak terlalu besar. Tapi kan pemain muda yang memang sudah ikut kompetisi di Liga 2 minimal 3 tahun. Pemain seperti ini yang Sriwijaya FC butuhkan," ungkap Dirtek PT SOM Indrayadi kepada Sripoku.com, Rabu (19/2/2025).

Tapi kalau pemain muda yang dari Liga 3 baru mau main di Liga 2 atau dia amatir yang lama turun ke kompetisi Liga 2, menurut Indrayadi akan sulit diandalkan untuk mengejar target tim Sriwijaya FC nantinya.

"Karena pemain muda ini konsistensi dan pengalaman mereka dalam berkompetisi itu yang menentukan kemampuan mereka," kata Indrayadi, eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama.

Berkaca dari pengalaman Sriwijaya FC dan klub-klub LIga 2 lainnya, menurut Indrayadi pemain muda cenderung kalau di latihan atau di latihan tanding memang menunjukkan perform yang bagus.

"Tapi kalau di kompetisi, kita sudah banyak contoh pemain-pemain yang ada di tim juga. Kalau pas berkompetisi, jam terbangnya itu kelihatan, kemampuan pengalaman akan kelihatan menunjukkan perform seseorang itu oh ternyata dia belum siap secara mental belum siap untuk berkompetisi. Dan tidak semudah itu," papar Indrayadi

Sehingga ia menyimpulkan, kombinasi 60 persen pemain muda dengan 40 persen pemain senior itu cukup bagus.

"Atau sebaliknya 40 persennya pemain muda dengan 60 persennya pemain berpengalaman. Combine-combine seperti ini sudah banyak berhasil," pungkasnya.

Belajar dari pengalaman musim Pegadaian Liga 2 2024/25, investor pengelola Sriwijaya FC bakal menyusun persiapan menghadapi Kompetisi 2025/26 mendatang.

Konsep pemberdayaan potensi pemain lokal asal Sumsel dan pemain muda potensial menjadi isu diusung manajemen Sriwijaya FC nantinya.

PT Digi Sport Asia pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC merasakan berat sekali berjuang sendirian tanpa disupport sponsorship demi klub bersejarah ini tetap jalan bertahan di Liga 2.

"Kalau bicara musim depan 50 persen pemain asli Sumsel, kita ingin Sumsel calinglah, bawa balik lagi pemain kita yang main di luar ke Sriwijaya FC," kata CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta saat dibincangi Sripoku.com, Jumat (14/2/2025).

Selain itu Anggoro Prajesta memaparkan bakal membidik pemain muda potensial untuk menjadi andalan Sriwijaya FC nantinya.

"Kemudian pemain usia itu maksimum 25 tahun. Kita coba cari anak-anak muda. Terbukti kan di musim ini Sriwijaya FC. Pemain muda kita itu gila-gila. Potensinya besar banget, sayang kita sia-siakan potensi muda kita. Apalagi bakat Sumsel," papar Anggoro Prajesta.

Pria yang akrab disapa Goro ini mengungkapkan konsep untuk tidak muluk-muluk ekspektasi target Liga 1 dengan cara instan.

"Kita harus beri kepercayaan kepada anak-anak muda. Artinya musim depan Sriwijaya FC gak usah muluk-muluklah eskpektasi ke Liga 1 dengan cara instan. Kalau instan itu (bisa saja) punya Rp 30 miliar ya bawa pemain bintang selesai ke Liga 1," ungkap Anggoro Prajesta.

Namun konsep dengan cara instan inipun kata Anggoro Prajesta bukan menjadi jaminan Sriwijaya FC bisa otomatis tembus ke Liga 1 setelah berkaca dari beberapa tim musim ini yang justru degradasi.

"Tapi buktinya ada beberapa klub dengan cara sama belum tentu masuk ke Liga 1. Sudah besar mengeluarkan biaya. Ekspektasi boleh ke Liga 1 cuma jangan cara instan. Karena cara instan itu gak akan bertahan lama. RANS, Nusantara United FC, Persikabo 1973 turun ke Liga 3," beber Anggoro Prajesta.

STARTING XI - Starting XI skuat Sriwiijaya FC saat menundukkan PSMS Medan dengan skor 1-0, Senin (10/2/2025), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Sriwijaya FC berhasil mengamankan diri lolos playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 di Grup H dengan 9 poin.
STARTING XI - Starting XI skuat Sriwiijaya FC saat menundukkan PSMS Medan dengan skor 1-0, Senin (10/2/2025), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Sriwijaya FC berhasil mengamankan diri lolos playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 di Grup H dengan 9 poin. (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Sriwijaya FC Selamat Degradasi, Skuat SFC Nantikan Pencairan Tunggakan Gaji dan Bonus

Menurutnya, konsep yang akan dilakukan manajemen Sriwijaya FC musim depan yakni dengan cara terlebih dahulu memperkuat fondasi. 

"Kita perkuat fondasi dulu. Jujur fondasi klub gak kuat, goyang. Kita perkuat fondasi Sriwijaya FC buat musim depan, salah satunya anak-anak Sumsel kita tarik lagi. Pemain muda kita orbitkan. Itu akan menjadi fondasi yang kuat semua buat kita," katanya.

Dengan cara seperti itu biaya untuk pemain akan turun dengan sendirinya, menyesuaikan. Sehingga manajemen Sriwijaya FC jadi bisa leluasa dengan sponsor yang minim.

"Kalau yang lalu RAB Sriwijaya FC di awal Rp 16 miliar satu musim. Berat juga mencari sponsor gak ada. Itu kantong pribadi investor," ujarnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved