Berita Palembang

Tradisi Melepas Burung Pipit bagi Warga Tionghoa, Simbol Harapan Baru di Tahun Baru Imlek 2025

Suasana khidmat malam pergantian tahun baru Imlek 2025 di Klenteng Dwi Kwan Im 10 Ulu, Palembang jadi meriah dengan tradisi pelepasan burung pipit.

Penulis: syahrul hidayat | Editor: tarso romli
sripoku.com/syahrul hidayat
LEPAS BURUNG - Salim bersama anak dan istrinya bersukacita saat melepaskan burung pipit di halaman Klenteng Dwi Kwan Im di Kelurahan 10 Ulu Kota Palembang, pada malam Imlek 2025, Selasa (28/1/2025). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Suasana khidmat malam pergantian tahun baru Imlek 2025 di Klenteng Dwi Kwan Im 10 Ulu, Palembang, semakin meriah dengan adanya tradisi unik yang telah berlangsung turun-temurun, yaitu pelepasan burung pipit.

Usai melaksanakan prosesi sembayang, umat Konghucu tampak antusias membawa sangkar burung  pipit yang dijajakan pedagang untuk dilepaskan ke alam bebas.

Salim, warga Sako didampingi istri dan dua anaknya yang turut serta dalam tradisi ini, mengungkapkan bahwa pelepasan burung merupakan simbol dari harapan akan tahun baru yang lebih baik.

 “Ini adalah tradisi kita yang sudah turun temurun setiap tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut, Salim menjelaskan bahwa pelepasan burung pipit mengandung makna mendalam, yakni sebagai ungkapan untuk melepas segala hal buruk yang terjadi di tahun sebelumnya, memohon maaf atas segala kesalahan, serta memohon keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru.

Selain itu, tradisi ini juga diyakini sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam. Dengan melepaskan burung berharap dapat menjaga keseimbangan ekosistem.

Melepaskan burung ini sangat disenangi anak anak yang ikut ke klenteng pada malam Imlek. Mereka terlihat sukacita setelah melepas burung pipit.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang burung pipit yang menjajakan dagangannya di sekitar klenteng.

Yanto, salah seorang pedagang, mengatakan bahwa permintaan burung pipit selalu meningkat pada malam tahun baru Imlek.

“Satu ekor kita jual Rp 2.500, satu sangkar berisi sekitar 20 ekor kita jual Rp 50.000,” ujarnya.

Sementara itu, Amin, salah satu warga Tionghoa dan pengusaha Palembang, berharap di tahun baru Imlek ini dirinya dan keluarga dapat meraih keberkahan dan kesejahteraan.

“Semoga tahun ini kita semua diberikan kesehatan, rezeki yang melimpah, dan kehidupan yang semakin harmonis,” ucapnya.

Tradisi melepas burung di Klenteng Dwi Kwan Im 10 Ulu Palembang tidak hanya menjadi daya tarik bagi umat Konghucu, tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin menyaksikan langsung pelaksanaan ritual yang penuh makna ini.

Dengan adanya tradisi ini, nilai-nilai luhur seperti toleransi, kerukunan, dan kepedulian terhadap lingkungan semakin terjaga. 

Baca berita lainnya di Sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved