Jasad Wanita dalam Koper di Ngawi

TITIK TERANG Misteri Jasad dalam Koper Merah di Ngawi: Sakit Hati, Cemburu, Dendam Berujung Mutilasi

Motif pembunuhan sadis ini ternyata berakar dari perasaan sakit hati yang dirasakan Antok terhadap Uswatun Khasanah.

Editor: Sudarwan
Kolase Tribun Jatim
RTH (kiri), pelaku kasus mutilasi di Ngawi ditangkap polisi. Salah satu bagian jasad Uswatun Khasanah (tengah) dan Uswatun Khasanah. Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan disertai mutilasi terhadap Uswatun Khasanah. 

SRIPOKU.COM, SURABAYA - Kisah tragis pembunuhan disertai mutilasi Uswatun Khasanah (29) yang jasadnya ditemukan dalam koper merah di Ngawi, Provinsi Jawa Timur, akhirnya menemukan titik terang. 

Di balik aksi keji Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33), terkuak luka hati dan dendam yang mendalam.

Motif pembunuhan sadis ini ternyata berakar dari perasaan sakit hati yang dirasakan Antok terhadap Uswatun Khasanah.

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengungkapkan bahwa tersangka merasa dikhianati oleh korban yang diduga berselingkuh. 

Bahkan Antok mengaku pernah memergoki Uswatun bersama pria lain di kosannya di Tulungagung.

Hubungan yang telah terjalin selama tiga tahun itu ternoda oleh rasa kecewa. 

Antok merasa pengorbanannya selama ini, termasuk memberikan uang kepada Uswatun, sia-sia. 

Status Suami Siri, Motif Pelaku Tega Habisi Nyawa Uswatun Khasanah Dikuliti
Status Suami Siri, Motif Pelaku Tega Habisi Nyawa Uswatun Khasanah Dikuliti (Tribunnews)

Di mata warga sekitar kos, Antok bahkan mengaku sebagai suami siri Uswatun, padahal kenyataannya ia tak dapat membuktikan pernikahan tersebut.

Pertemuan terakhir mereka di sebuah hotel di Kediri pada 19 Januari lalu, di mana Antok telah menyiapkan uang satu juta rupiah untuk Uswatun, menjadi puncak kekecewaannya. 

Bukan hanya soal perselingkuhan, Antok juga merasa tersinggung dengan ucapan-ucapan Uswatun yang dianggap merendahkan dan mendoakan hal buruk bagi anak perempuannya. 

Ucapan Uswatun yang menyakiti hati Antok, seperti meramalkan masa depan suram bagi putrinya, semakin memperdalam luka hatinya.

Tak hanya itu, dendam Antok semakin membara ketika Uswatun menyuruhnya untuk menyingkirkan anak keduanya. 

Perkataan ini menjadi pemicu utama kemarahan dan dendam yang akhirnya berujung pada tindakan tragis.

Diwarnai Konflik

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menambahkan bahwa hubungan keduanya memang diwarnai konflik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved