Polisi Tewas Ditikam Bandar Narkoba

Perjalanan Karir Bripda Faras Polisi di Lahat Tewas Ditikam Bandar Narkoba, Punya Banyak Prestasi

Briptu Anumerta Faras Nathan Attallah adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugas.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Odi Aria
Kolase
Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat tewas tangkap bandar narkoba. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Suasana haru menyelimuti pemakaman Briptu Anumerta Faras Nathan Attallah di TPU Kebun Bunga, Palembang pada, Rabu (22/1/2025) malam.

Briptu Anumerta Faras Nathan Attallah adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugas.

Pemakaman tersebut dihadiri oleh keluarga, rekan-rekan sejawat, serta pejabat kepolisian dari berbagai tingkat, termasuk Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain, Kapolres Lahat AKBP God Parlarso Sinsitar Sinaga, dan perwakilan dari Polda Sumsel.

Faras, yang lahir di Palembang pada 8 Juli 2002, meninggal dunia pada 22 Januari 2025, sekitar pukul 07.45 WIB, setelah ditikam oleh pelaku narkoba saat melakukan penggerebekan di Tanjung Sakti, Lahat.

Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong. Kepergian Faras meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya di kepolisian.

Faras menjalani karier di kepolisian selama lebih dari dua tahun, setelah dilantik pada 21 Desember 2022.

Ia memulai tugasnya di Polda Sumsel sebelum ditempatkan di Polres Lahat, khususnya di Satuan Reserse Narkoba.

Pada 7 Maret 2024, ia dipromosikan dan bertugas di Satres Narkoba Polres Lahat, sebuah posisi yang penuh tantangan mengingat ancaman dari jaringan narkoba yang berbahaya.

Faras dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan berani dalam menghadapi tugas beratnya. Pada saat penggerebekan terhadap pelaku narkoba, Faras harus menghadapi kekerasan yang berujung pada tragisnya peristiwa ini.

Meski demikian, keberanian dan pengabdiannya dalam memberantas narkoba akan selalu dikenang.

Selama upacara pemakaman, tampak jelas rasa kehilangan yang mendalam dari keluarga almarhum. Ayahnya, Kompol Ahmad Fauzi, yang menjabat sebagai Kabag Log Polres Ogan Ilir, dengan penuh kesedihan memberikan penghormatan terakhir kepada anaknya.

Meskipun dihantui kesedihan yang dalam, keluarga berusaha tegar dan mengikhlaskan kepergian Faras.

Di penghujung upacara, sang ayah dengan penuh haru memasangkan topi baret merah dan tanda kehormatan kepada jenazah anaknya, sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanannya.

“Anak saya adalah pahlawan, ia telah melakukan tugasnya dengan penuh dedikasi, meski harus mengorbankan nyawanya,” ujar Kompol Ahmad Fauzi dengan mata berkaca-kaca.

Sosok Bripda Faras di Mata Kapolres Lahat

Polres Lahat akan usut tuntas peristiwa tewasnya Briptu Anumerta Faras Nabhan Atallah saat hendak tangkap bandar Narkoba di Kecamatan Tanjung Sakti. 

Selain Faras Nabhan Atallah, dua anggota Satresnarkoba Polres Lahat juga mengalami luka akibat diserang dua orang pelaku yang akan ditangkap.

Kapolres Lahat AKBP God Parlasro S Sinaga mengatakan, selain tindak pidana narkoba kedua pelaku juga akan dijerat dengan pasal pidana pembunuhan.

"Kami proses tuntas. Pelaku juga akan kami proses dengan tindak pidana umumnya, apakah nanti pasal pembunuhan berencana, penganiayaan, atau pembunuhan, " kata God Parlasro, usai pemakaman di TPU Kebun Bunga, Rabu (22/1/2025).

Mengenai ancaman hukuman yang akan dikenakan kepada pelaku, God menegaskan pihaknya tetap memproses hukum kedua pelaku dan menyerahkannya ke Pengadilan.

Pelaku juga diberikan tindakan tegas oleh petugas dengan memberikan satu timah panas di kakinya sebab melukai anggota dan melawan saat ditangkap.

"Soal hukuman biarkan nanti Pengadilan, kami sesuai prosedur saja," katanya.

Ia menambahkan sosok Briptu Anumerta Faras Nabhan Atallah di matanya sebagai pimpinan adalah sosok polisi muda yang cukup berprestasi.

"Almarhum masih muda baru lulus tahun 2022, dan sudah banyak membantu kami ungkap peredaran narkoba di Lahat. Termasuk punya prestasi, " katanya.

Dengan adanya peristiwa ini menjadi evaluasi bagi pihaknya agar kedepannya tidak terjadi hal yang sama.

"Inilah resiko kami dalam bertugas, jadi bahan evaluasi kami," pungkasnya.

Kronologi Kejadian

Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Satres Narkoba Polres Lahat, tewas dalam tugas saat melakukan penangkapan terhadap dua pelaku narkoba, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Desa Simpang III Pumu, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.

Kronologi kejadian bermula ketika pihak kepolisian mendapat informasi mengenai transaksi narkotika jenis ganja yang sering terjadi di rumah milik Ebi.

Atas informasi tersebut, Kasat Resnarkoba Polres Lahat memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku narkoba tersebut.

Anggota Satnarkoba Polres Lahat yang dipimpin oleh KBO Satnarkoba Iptu Muhamad langsung bergerak untuk melakukan penggerebekan.

Kejadian bermula saat Bripda Faras bersama dua anggota lainnya melakukan penggerebekan di rumah Bandar Narkoba bernama Ebi (27) di Simpang Tiga PUMU.

Ebi yang saat itu membuka pintu rumah mendadak menyerang secara membabi buta kepada ketiga petugas dengan sebilah parang.

Serangan tersebut membuat ketiga anggota polisi terluka, namun mereka berhasil mempertahankan diri.

Ebi kemudian melarikan diri melalui pintu belakang rumahnya sambil membawa senjata tajam. Petugas yang terluka segera memberikan tembakan terukur untuk melumpuhkan pelaku yang masih berusaha melawan.

Petugas akhirnya berhasil menangkap Ebi dan rekannya, Lindi Fernandes, yang turut terlibat dalam perlawanan.

Dari hasil penggeledahan rumah pelaku, polisi menemukan barang bukti berupa satu tas ransel coklat yang berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja dengan berat bruto 1.020 gram.

Pelaku Ebi mengakui bahwa ganja tersebut adalah miliknya.

Kedua pelaku dan barang bukti tersebut dibawa ke Satres Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, Bripda Faras Nahbah Attalah yang terluka parah akibat penyerangan tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

Pihak kepolisian juga terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh jaringan narkoba yang mereka jalankan.

Kapolres Lahat, AKBP God Parlarso Sinsitor Sinaga, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa Faras meninggal dunia setelah diserang oleh pelaku yang melakukan perlawanan saat penggerebekan.

"Benar, anggota kami diserang saat penggerebekan, dan satu anggota kami, Bripda Faras, meninggal dunia akibat luka tusuk," ujar Kapolres saat dikonfirmasi.

Selain Faras, dua anggota polisi lainnya juga mengalami luka tusuk dalam insiden tersebut. Kedua personel yang terluka saat ini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.

"Dua anggota yang terluka sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit," jelas Kapolres.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved