Breaking News

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 166 Semester 2 Kurikulum Merdeka Mind Maping Masa Kolonialisme

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 166 Semester 2 Kurikulum Merdeka ini bisa menjadi referensi belajar peserta didik di rumah.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
Youtube
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 166 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 5 Aktivitas Kelompok 

SRIPOKU.COM - Berikut ini Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 166 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 5 Aktivitas Kelompok. 

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 166 Semester 2 Kurikulum Merdeka ini bisa menjadi referensi belajar peserta didik di rumah.

Lembar Aktivitas 5, Aktivitas Kelompok

1. Buatlah 5 kelompok yang terdiri dari 6-7 anggota tiap kelompok

2. Kunjungilah perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang materi kolonialisme dan imperialisme

3. Buatlah Mind Maping Tentang Materi Kehidupan Masa Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia.

a. Kedatangan Bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda)
b. Persekutuan Dagang VOC
c. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
d. Perlawanan terhadap Pemerintahan Hindia-Belanda
e. Masa Pendudukan Jepang

4. Buatlah mind map semenarik mungkin menggunakan gambar pensial warna agar tampilan lebih menarik

5. Gunakan kertas plano atau kertas manila agar hasil mind map terlihat jelas

6. Presentasikan hasil mind map di depan kelas dan mintalah masuk guru

Baca juga: Kunci Jawaban Latihan Pemahaman, Apa yang dilakukan setelah refleksi? Modul 4 Tindak Lanjut Refleksi

Jawaban:

Mind Mapping Kehidupan Masa Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

1. Kedatangan Bangsa Barat

Portugis

1511: Kedatangan Portugis dipimpin oleh Afonso de Albuquerque, menaklukkan Malaka dan memulai monopoli perdagangan rempah.

1522: Menguasai Maluku dan mendirikan benteng di Ambon serta Ternate.

Spanyol

1521: Spanyol menguasai Filipina dan menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia.

1606: Spanyol mendirikan benteng di Tidore dan Ternate.

Inggris

1600: Inggris mendirikan British East India Company (BTEI), yang mulai aktif di Asia.

1615: Inggris mendirikan pos perdagangan di Banten dan Sumatera.

1811-1816: Inggris mengambil alih Indonesia (Hindia Belanda) selama masa Perang Napoleonic, tetapi setelahnya kembali ke Belanda.

Belanda

1596: Belanda pertama kali datang ke Indonesia, dipimpin oleh Cornelis de Houtman ke Banten.

1602: Belanda mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk mengontrol perdagangan rempah di Indonesia.

1619: VOC menguasai Jakarta, yang kemudian menjadi Batavia, ibu kota Hindia Belanda.

1799: VOC dibubarkan, dan pemerintah Belanda mulai mengelola langsung wilayah Indonesia.

2. Persekutuan Dagang VOC

1602: VOC didirikan dengan tujuan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

1619: VOC menguasai Batavia, pusat perdagangan dan administrasi.

1650-1700: VOC memonopoli perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh, pala, dan lada.

1680-an: VOC memperkenalkan sistem monopoli dan mengenakan pajak tinggi kepada petani di Indonesia.

1740: Kerusuhan besar terjadi di Batavia, dikenal dengan Pemberontakan Cina yang dipicu oleh kebijakan VOC yang menindas.

1799: VOC dibubarkan karena kebangkrutan dan korupsi, Hindia Belanda mulai diperintah langsung oleh pemerintah Belanda.

3. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang

Perlawanan Kerajaan-Kerajaan Indonesia

Aceh (1511-1600-an): Perlawanan terhadap Portugis dan VOC dalam usaha mempertahankan kekuasaan atas perdagangan rempah.

Sultan Agung (1628-1638): Sultan Agung dari Mataram melakukan perlawanan besar terhadap VOC di Batavia, namun gagal.
Perang Makassar (1666-1669): Perang antara VOC dan kerajaan Gowa-Tallo, yang berakhir dengan kekalahan Gowa.

Pemberontakan-Pemberontakan Terbesar

Perang Padri (1821-1837): Perang antara kaum Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol melawan pemerintah kolonial Belanda.

Perang Diponegoro (1825-1830): Perlawanan besar yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, melawan kebijakan pemerintahan Belanda, khususnya dalam hal pajak dan tanah.

4. Perlawanan terhadap Pemerintahan Hindia-Belanda

Perlawanan Rakyat terhadap Kebijakan Belanda

1825-1830: Perang Diponegoro, yang merupakan perlawanan paling berdarah dan penting dalam sejarah Indonesia, akibat kebijakan Belanda dalam pengelolaan tanah dan pajak.

Perang Aceh (1873-1904): Konflik yang sangat panjang dan intens antara Belanda dan rakyat Aceh, yang menentang penjajahan Belanda.

Gerakan Nasional dan Perlawanan Politik

1908: Berdirinya Budi Utomo, organisasi pertama yang mengusung ide kebangkitan nasional.

1911: Sarekat Islam didirikan oleh H. Samanhudi, sebagai reaksi terhadap dominasi ekonomi dan politik Belanda.

1927: Partai Komunis Indonesia (PKI) dibentuk.

1930: Perhimpunan Indonesia mendeklarasikan cita-cita kemerdekaan.

5. Masa Pendudukan Jepang

Kedatangan Jepang

1942: Jepang menginvasi Indonesia pada masa Perang Dunia II, menggantikan posisi Belanda yang saat itu sedang terjajah oleh Nazi Jerman.

Jepang datang dengan slogan "Asia untuk Asia", namun kenyataannya mereka sangat menindas rakyat Indonesia.
Pemerintahan Jepang di Indonesia

1942-1945: Jepang mengatur pemerintahan dengan sistem militer dan membentuk organisasi seperti PETA (Pembela Tanah Air) yang kemudian menjadi cikal bakal tentara Indonesia.

Romusha (1943-1945): Kerja paksa yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk kepentingan perang Jepang.
Perlawanan terhadap Jepang

Bentuk perlawanan: Gerakan-gerakan bawah tanah dan organisasi seperti Seikei dan Gerilya yang berusaha menggulingkan penjajah Jepang.

Proklamasi Kemerdekaan

17 Agustus 1945: Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan kehilangan kendali atas wilayah Indonesia.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved