Berita Sriwijaya FC
2 Hari Jelang Laga Sriwijaya FC vs Nusantara United FC, Suarakan Gaji Dulu Baru Timbul Motivasi
Dua hari menjelang laga home perdana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, skuat Sriwijaya FC masih diterpa faktor X non teknis.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua hari menjelang laga home perdana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, skuat Sriwijaya FC masih diterpa faktor X non teknis.
Sriwijaya FC akan menjamu Nusantara United FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (24/1/2025) pukul 15.30.
Tim Sriwijaya FC yang seharusnya tinggal mematangkan kesiapan, masih dibayang-bayangi tunggakan gaji pemain, pelatih dan ofisial sehingga tidak seratus persen fokus ke pertandingan.
Bahkan skuat Sriwijaya FC ini pun kompak menyuarakan "Gaji dulu baru timbul motivasi".
"Info dari manajemen Sriwijaya FC kan pulang dari Medan akan dibayar gaji," ungkap nara sumber tim Sriwijaya FC kepada Sripoku.com, Rabu (22/1/2025).
Masih belum beruntungnya Sriwijaya FC memetik poin di laga perdana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 menjadi warning lampu merah.
Jangan sampai terlena dengan kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, tim Sriwijaya FC sangat terancam degradasi ke Liga 3.
Sriwijaya FC bersama kapten timnya Tomi Darmawan harus mengakui keunggulan PSMS Medan di Stadion Baharudin Siregar, dengan skor akhir 2-0, Minggu (19/1/2025) lalu.
Menurutnya, motivasi yang terbaik saat ini agar Sriwijaya FC bisa bangkit dari dasar klasemen ialah dibayar gaji.
"Bagaimana mau memberikan motivasi ke pemain, pelatih kepalanya saja 3 bulan belum digaji. Asisten pelatih belum, pemain belum. Motivasi terbaik saat ini ialah bayarkan gaji," ujarnya.
Pasca melakoni laga pedana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 dengan menelan kekalahan 2-0 di kandang PSMS Medan, Minggu (19/1/2025), skuat tim Sriwijaya FC kembali pulang ke Palembang.
Untuk berjuang agar tetap bertahan di Liga 2 musim depan, Sriwijaya FC harus mengumpulkan pundi-pundi poin kemenangan, terutama laga home.
Laga selanjutnya, sejatinya Sriwijaya FC akan menjamu Nusantara United FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (24/1/2025) pukul 15.30.
Namun kabar tidak sedap kembali menimpa skuat tim Sriwijaya FC ini kembali akan mogok latihan dan mogok bertanding.
Mereka kembali menuntut agar manajemen Sriwijaya FC segera menuntaskan tunggakan gaji plus DP (Down Payment).
"Tinggal keseriusan manajemen saja kalau mau tim ini selamat. Selesaikanlah semua kewajiban hak pelatih, pemain dan ofisial sebelum lawan Nusantara United FC ini kalau masih mau bertahan di Liga 2," ungkap sumber dari skuat Sriwijaya FC.
Menurutnya, kalau melihat permainan tim Sriwijaya FC saat dikalahkan PSMS Medan 2-0 pada laga perdana playoff degradasi kemarin, semua yakin dengan tim ini masih mampu bersaing.
"Kita kalah di non teknis kemarin. Sementara tim lawan serius biar tidak degradasi," katanya.
Ia menegaskan mogok main tim Sriwijaya FC ini bukan gertak sambal sebagai ancaman untuk menakut-nakuti saja.
"Kami gak mau main. Ini bukan ancaman, tapi serius. Pembayaran gaji yang belum dibayar manajemen, pelatih, pemain dan ofisial, pembayaran DP pelatih dan pemain," bebernya.
Sementara pihak manajemen pengelola Sriwijaya FC baik itu Diektur Teknik PT SOM Indrayadi maupun CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas yang coba dikonfirmasi masih belum memberikan tanggapan.
Sudah menjadi rahasia umum jika tunggakan gaji pemain, ofisial dan pelatih yang selama ini menjadi ganjalan para pemain hingga membuat banyak yang hengkang dan mengurangi motivasi tim Elang Andalas selama ini.
Termasuk terakhir stoper asing asal Brasil Gabriel Silva enggan kembali diajak bergabung Sriwijaya FC dan lebih memilih hengkang ke Thailand, lantaran manajemen SFC belum bisa mengabulkan untuk menuntaskan permasalahan gaji.
Terkait hal ini Dirtek PT SOM Indrayadi yang sempat ditanya Sripoku.com masih enggan berkomentar banyak.
"No comment kalau soal itu (gaji)," ujar mantan pelatih kiper Sriwijaya FC yang mengaku dirinya lebih fokus masalah teknis tim.
Sementara CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta mengaku dirinya yang ditunjuk manjemen Digi selaku investor mayoritas diminta untuk mundur untuk tidak mencampuri PT SOM sebagai manajemen pengelola Sriwijaya FC.

Baca juga: Profil Hendra Molle, Kiper Sriwijaya FC Masih Sangat Optimis Pertahankan Elang Andalas di Liga 2
Namun di saat detik-detik genting jelang ditutupnya transfer window Rabu (15/1/2025) pukul 23.59 untuk mendaftarkan pemain Sriwijaya FC untuk berlaga di babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, selaku pemegang saham mayoritas, PT Digi Sport Asia masih yang diandalkan.
Anggoro Prajesta mengaku dirinya masih jugalah yang harus turun tangan melakukan 3 hal. 1. Mendatangkan 12 pemain anyar, 2. Membayar 1 bulan gaji pelatih dan ofisial, 3. Memberangkatkan tim ke Medan menjalani laga perdana play-off
Anggoro Prajesta mengakui baru saja membayar sebulan gaji dari 3 bulan yang tertunggak untuk pelatih dan ofisial tim Sriwijaya FC, Kamis (16/1/2025).
Anggoro sebelumnya juga menyelesaikan pembayaran sebulan gaji untuk 16 pemain jelang keberangkatan tim Sriwijaya FC menjalani laga pamungkas lanjutan putaran 2 Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSMS Medan lalu.
Selaku pemegang saham mayoritas Sriwijaya FC, Anggoro juga mendatangkan 12 pemain anyar untuk memenuhi kouta pemain agar bisa tetap berlaga di babak play-off degradasi 19 Januari - 15 Februari 2025 nanti.
Anggoro sempat menyebut selanjutnya minggu depan giliran staf office sekretariat Sriwijaya FC yang akan dibayarkan gajinya.
"Gantian ntar minggu depan pemain lagi atau office Sriwijaya FC. Office kan belum dibayar," ungkap Anggoro Prajesta kepada Sripoku.com, Kamis (16/1/2025) malam.
Seperti diketahui staf kantor Sriwijaya FC ini juga gajinya masih tertunggak 3 bulan. Sementara para pemain, pelatih dan ofisial telah digaji sebulan.
"Untuk selanjutnya? Ya masih dicari. Ini ofisial pelatih dibayar sebulan. Kita silent tiba-tiba ada gaji. Dibilang orang gak bertanggungjawab, dimaki-maki orang, bantu pada nggak," kata Anggoro Prajesta.
Pasca diberitakan dirinya diminta undur diri tidak mencampuri PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri), CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta akhirnya angkat bicara terkait harus turun tangan membackup agar Sriwijaya FC tidak terdegradasi ke Liga 3.
Selain mengupayakan membayar gaji sebulan di awal untuk 12 pemain anyar dari 27 pemain Sriwijaya FC yang terdaftar di system LIAS dan SIAP, Anggoro juga membayarkan gaji sebulan untuk pelatih dan ofisial serta mengupayakan untuk keberangkatan laga perdana play-off ke Medan, Jumat (17/1/2025) malam.
"Ya kita yang bayar datangkan 12 pemain baru Sriwijaya FC. Hari ini (kemarin) ofisial dan pelatih kita transfer gajinya sebulan itu juga dari saya juga uangnya. Jadi mau dibilang apalagi nih," ungkap Anggoro Prajesta kepada Sripoku.com, Kamis (16/1/2025) malam.
Adapun 12 pemain anyar Sriwijaya FC yang didatangkan itu yakni: Melvis Uaga pemain baru dari PSBS Biak, Octovianus Otto Kapisa pemain baru dari PSBS Biak, Try Hamdani Goetara kiper baru dari Gresik United, Fachri Ruzzaman Alhayani dari PSPS, Fadau dari PSPS, Risky Berlianto pemain lokal Sumsel, Afiful Huda dari PSPS, Arbeta Rokyawan.
Kemudian ada pemain pinjaman dari Persib Bandung yakni Muhammad Daffa Fadlullah Putra Sofyan, Nadhif Girasta Kosasih, Rifqi Rohiman, Valda Uzlah.
Anggoro mengatakan untuk mendatangkan 12 pemain anyar semua harus dibayarkan 1 bulan gaji di awal.
"Kan udah digaji sebulan di depan. Mereka mau datang dibayar di depan semua. Semua khawatir kalau gak dibayar. Pemain pinjaman gak gratis. Yang gratis itu cuma yang dari Persib doang. Yang lainnya bayar. Kalau gak dibayar, gak ada yang mau datang," katanya.
Anggoro mengaku mendapat masukan untuk dirinya tidak terlalu banyak ikut campur urusanannya PT SOM.
"Intinya saya putusin saya gak mau ikut campur langsung. Giliran saya gak ikut campur langsung, tetap aja kita yang harus bayar.
Tadinya udahlah itu urusannya PT SOM. Katanya PT SOM mau ngurus. Cuma kan kalau itu saya gak gerak, gak masuk ke pemain, ya gimana," beber Anggoro.
Saat tim mencari pemain baru, ia pun harus mentransfer dana pribadi sebesar Rp 120 juta ke PT SOM untuk membayar biaya kedatangan 12 pemain baru ke Palembang.
"Itu uang saya. Saya kasih bukti transfer ke Pak Indrayadi (Dirtek PT SOM). Memang saya disuruh mundur. Bukan dari jabatanlah. Memang saya gak ada jabatan di PT SOM. Tapi mundur dalam hal mencampuri PT SOM," ujarnya.
Anggoro mengaku dirinya sebagai bagian dari manajemen PT Digi Sport Asia saat ini menggunakan auang pribadinya mencarikan pinjaman membiayai hal-hal yang urgen untuk kerberlangsungan tim Sriwijaya FC ini.
"Uang pribadi saya. Ini kalau saya gak bergerak, ada gak yang mau bayar? Sampai detik-detik akhir saya tungguin juga gak ada. Itu karena urgen aja. Itu bagian dari Digi," katanya.
Menurutnya, saat ini karena Digi lagi proses, dirinya pun tidak tahu kapan cair uangnya sehingga harus menalangi dengan uang pribadi.
"Dibilang kan kita gak bertanggungjawab, saya bertanggungjawab sebagai manajemen investor. Investor belum mau turunin uang ya saya pakai uang pribadi," terangnya.
Jelang keberangkatan laga perdana play-off degradasi, Anggoro mengatakan pihaknya telah mentransfer membayarkan gaji sebulan untuk pelatih dan ofisial.
"Sekarang ini pelatih sama ofisial dululah. Gantian. Ntar minggu depan pemain lagi, atau office. Office kan belum dibayar. Ini ofisial pelatih dibayar sebulan. Kita silent tiba-tiba ada gaji. Dibilang orang gak bertanggungjawab, dimaki-maki orang, bantu pada nggak. Udah ditaransfer semua," ujarnya.
Anggoro mengaku dirinya coba mengcover dengan dana-dana pribadi, dana pinjaman pribadi.
"Untuk berangkat ke Medan kita butuh duit gede. Alhamdulilah sudah tercover. Cuma kalau buat bayar gaji semua, nanti ke Medannya gimana? Manajemen PT SOM ngangkat tangan terus. Saya diminta gak ikut campur, tapi PT SOM angkat tangan soal duit," katanya.
Anggoro menjelaskan untuk penyelesaian pemenuhan kewajiban pihaknya melihat skala prioritas, gaji sebulan untuk pelatih, ofisial dan laga perdana play-off ke Medan.
"Gak semuanya kita perhatikan. Cuma skala prioritas dulu. Kemarin pemain dulu, kita minta pelatih, ofisial tunda dulu. Dengan keterbatasan yang ada. Bukan berarti kita gak tanggungjawab," pungkasnya.
Masih Ada 5 Match Lagi
Setelah satu pertandingan gagal meraih poin, Sriwijaya FC masih ada kesempatan 5 match lagi untuk mengumpulkan pundi-poin poin agar finish di peringkat 2 besar grup H babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 nantinya.
Sehingga jangan terlena untuk memanfaatkan peluang memburu poin. Sebab meleset sedikit bisa-bisa Sriwijaya FC "kiamat" kecemplung degradasi ke Liga 3.
Dikatakan Indrayadi, kalau bicara tentang teknis bagaimana cara bermain, bagaimana menempatkan pemain, itu ranahnya coach.
Mungkin dirinya hanya mendiskusikan saja. Diakuinya, kalau tim Sriwijaya FC ini faktor X-nya lebih banyak.
"Faktor X yang lain itu sangat menentukan di masa-masa seperti ini. Mungkin motivasi dari para pengurus, apapun keadaan, semua unsur manajemen terlibatlah membantu tim ini untuk bangkit," katanya.
Indrayadi mengatakan tidak mudah melihat tim Sriwijaya FC ini dari sisi permainan saja. Tidak cukup dengan itu di saat seperti ini.
"Kita bicara non teknisnya itu lebih banyak, dibanding teknis. Di babak playoff ini menentukan sekali," katanya.
Untuk itu Indrayadi mengajak untuk fokus mengamankan 3 poin laga home menghadapi Nusantara United FC nanti.
"Poin 3 di home itu harus kita miliki. Sangat harus. Dalam hitung-hitungan kita 11 hingga 12 poin itu sudah bisa cukup mengunci untuk di peringkat 1 atau 2 grup H," ujarnya.
Ia menyebut laga home itu menjadi krusial untuk Sriwijaya FC. Sehingga kalau peluang ini lepas akan bahaya.
Dalam bahasa awamnya, segala cara harus dilakukan untuk mendapatkan 3 poin di laga home melawan Nusantara United FC nanti.
"Terlepas dari masalah teknis laga itu harus kita miliki. Harus dapat 3 poin," ujarnya.
Beberapa faktor X non teknis yang dimaksud itu termasuk juga permasalahan hak-hak pemain, pelatih, ofisial agar bisa meringankan beban mental skuat Sriwijaya FC melangkah menjalani babak playoff degradasi ini.
"Untuk lolos degradasi masalah non teknis ini harus diselesaikan dulu, harus diurus. Bicara ke pemain mudah-mudah saja. Tapi ada faktor-faktor lain hak mereka harus diselesaikan, itu menjadi wajib di saat seperti ini," pungkasnya.
Bukan Ibrahim Bahsoun, Sriwijaya FC Lebih Berpeluang Rekrut Pedrinho Asal Brasil Pemain Asing Kedua |
![]() |
---|
Pemain Asing Ibrahim Bahsoun Sudah Tiba di Jakarta, Isyaratkan Segera Gabung ke Sriwijaya FC |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Batal ke Singapura, Laga Ujicoba Lawan Lion City Sailors FC |
![]() |
---|
Pulang dari TC Jakarta, Sriwijaya FC Tancap Gas Matangkan Latihan Tatikal di Palembang |
![]() |
---|
Manajemen Sriwijaya FC Besok Pulangkan Elang Andalas ke Palembang, Laga Ujicoba Lawan Persija Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.