Berita Sriwijaya FC
Target Sriwijaya FC Kejar 13 Poin Play-off Tak Realistis, Pengamat Bola: Masih Optimis, Asalkan Ini
Pengamat bola HM Masyaheril masih berkeyakinan SFC bisa selamat menjalani play-off degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Nasib Sriwijaya FC di ujung tanduk akankah bertahan di Liga 2 musim depan ataukah terdegradasi ke Liga 3 Nusantara.
Tim Sriwijaya FC yang finis di peringkat 8 di grup A pada babak pendahuluan Pegadaian Liga 2 2024/25, kini harus menjalani babak play-off degradasi bersama PSMS Medan, Nusantara United FC. dan Persikota Tangerang di grup H.
Besok, Minggu (19/1/2025) Sriwijaya FC akan memulai babak play-off degradasi dengan melakoni pertandingan away di Stadion Baharoedin Siregar, menghadapi tuan rumah PSMS Medan.
Dengan segala keterbatasan yang ada manajemen Sriwijaya FC tetap optimis bisa menyelamatkan SFC dari degradasi yang artinya minimal harus menempati peringkat 2 di grup H ini.
"Suatu target yang sangat tidak realistis apabila Sriwijaya FC menargetkan meraih 13 poin dari 6 pertandingan (memang 4 kali dan 1 imbang). Kenapa dikatakan tidak realistis? Banyak faktor yang menjadi alasan," ungkap pengamat bola HM Masyaheril SPd kepada Sripoku,com.
Eril yang merupakan salah satu tokoh pendiri kelompok suporter Sriwijaya FC ini menguraikan alasan pesimis dengan target yang dinilainya tak realistis tersebut.
Pertama, komposisi pemain. Walau berhasil menambah 12 pemain baru tapi kualitas pemain yang datang bisa dikatakan setara atau bahkan tidak lebih bagus dari pemain yang pergi, apalagi tanpa kekuatan pemain asing.
"PT Digi Sport Asia selaku pemilik mayoritas saham PT SOM hanya terus menjanjikan ada pinjaman dari Persib seperti Mailson Lima yang ternyata gagal direkrut. Pun demikian janji mendatangkan pemain grade A yang diharapkan coach Hendri Susilo tidak direalisasikan, jelas nampak PT Digi Sport Asia cuma Omdo," kata Eril.
Faktor kedua kenapa target menjadi tidak realistis karena sampai sekarang gaji pemain, pelatih dan ofisial masih jauh dikatakan tuntas (baca: belum dibayar!!!).
"Apalagi DP pemain pun belum dilunasi. Bagaimana pemain bisa bermain maksimal bila permasalahan utama ini belum diselesaikan PT Digi sport Asia," ujar Moh Masyaheril yang juga Ketua Umum Sriwijaya Mania pertama.
Alasan ketiga adalah faktor non teknis. Sudah menjadi prasyarat untuk dapat meraih hasil maksimal menang di kandang atau minimal seri di tandang adanya faktor non teknis yang harus dilakukan manajemen Sriwijaya FC.
"Siapa dan bagaimananya apa sudahkah dipersiapkan oleh manajemen Sriwijaya FC alias PT Digi Sport Asia?," ujarnya.
Diterangkannya, untuk faktor pertama komposisi pemain memang sudah tidak memungkinkan untuk menambah lagi seiring dengan ditutupnya transfer window pada tanggal 15 Januari lalu.
Artinya staf pelatih-ofisial harus memaksimalkan pemain yang ada. Bukan hanya starting line up (11 pemain utama) tapi juga kedalaman skuad sebagai antisipasi pemain cedera atau terkena akumulasi kartu.
Untuk faktor kedua dan ketiga ini PT Digi Sport Asia mesti dan harus segera mencari sekaligus menemukan jalan keluar. Menurutnya, tidak ada jalan lain selain masalah dana yang harus diadakan bila SFC ingin diselamatkan.
Pelatih Sriwijaya FC Waspadai Pemain Asing Persikad Depok Jelang Laga ke Dua Liga Championship |
![]() |
---|
Kuasa Hukum SFC Peringatkan Abanda Rahman, Diduga Ingin Merusak Citra Klub di Medsos |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Tumbang Atas Garudayaksa, Coach Azul Minta Maaf Tidak Bisa Persembahkan Kemenangan |
![]() |
---|
Fanatisme Fans Sriwijaya FC Penuhi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Telan Pil Pahit di Laga Perdana Versus Garudayaksa, Liga Pegadaian Championship |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.