Berita Sriwijaya FC

Berapa Harga Sriwijaya FC Kalau Dijual? PSMS Saja Dikabarkan Harga Pasarannya Rp 20,51 M

Berapa harga Sriwijaya FC kalau dijual? PSMS saja dikabarkan harga pasarannya Rp 20,51 M.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
KOLASE/@prajesta
CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas PT SOM manajemen pengelola Sriwijaya FC.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Tim Sriwijaya FC akan menjalani laga perdana babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSMS Medan di Stadion Baharuddin Siregar, Deli Serdang, Minggu (19/1/2025).

Sriwijaya FC dan PSMS Medan, kedua tim asal Pulau Sumatera yang dulunya sama-sama mempunyai nama besar berlaga di Liga 1 kini nasibnya di ujung tanduk bertahan di Liga 2 musim depan ataukah terdegradasi ke Liga 3 Nusantara.

Kini Sriwijaya FC yang musim ini dipegang PT Digi Sport Asia selaku pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) dituntut untuk berjibaku mempertahankan tim lantaran tidak mendapat support penuh dari para sponsor tradisional di daerah ini.

Baru-baru ini santer klub sepakbola PSMS Medan akan dijual. Kesulitan finansial disebut jadi alasan utama klub kebanggan warga kota Medan ini dijual.

Informasi dijualnya klub berjuluk Ayam Kinantan ini diinformasikan oleh mantan Gubernur PSMS Medan, Edy Rahmayadi.

Edy mengatakan PSMS akan dijual dengan dua syarat utama.

Pertama klub PSMS Medan tidak dibawa ke luar Sumatra. Sedangkan syarat kedua adalah klub harus dijaga baik-baik.

Hingga kini belum ada orang yang memberikan penawaran serius meski sudah banyak orang yang mengaku tertarik memberi klub yang bermarkas di Kebun Bunga ini.

Direktur PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri, pada Kamis (16/1/2025) mengatakan sudah banyak yang menawar PSMS. 

"Kami sedang menunggu kabar dari calon pembeli, yang tanya banyak, tetapi belum tahu mana yang serius," ucap Arifuddin dalam keterangan tertulisnya.

"Intinya, kami sudah ikhlas, kalau ini harus berpindah kepemilikan," tuturnya.

 Meskipun begitu, kata Arifuddin, sebagai pembina, Edy Rahmayadi mengajukan dua syarat bagi calon pembeli.

"Permintaan pembina hanya dua, (pertama), PSMS jangan dibawa keluar Sumatera Utara dan yang kedua, tolong dijaga dengan baik," ujar Arifuddin.

Kisaran harga pasar PSMS Medan Dilansir dari situs resmi transfermarkt.co.id, harga pasar klub PSMS Medan per Kamis (16/1/2025) senilai Rp 20,51 miliar.

Kendati demikian, Arifuddin belum membeberkan berapa harga saham PSMS Medan yang dikelola PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang akan dijual.

"Kalau soal harga, ya relatif, tidak bisa kita cerita untung rugi," tuturnya.

"Selayaknya tim Liga 2 saja, tetapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu," ujar Arifuddin.

Lantas apakah Sriwijaya FC juga akan bernasib serupa dan berapa nilai Laskar Wong Kito kalau dijual?

Sementara selain PT Digi Sport Asia yang berhasil memenangkan gugatan terkait hutang pada musim kompetisi 2018/2019, masih sederet orang yang mengklaim uangnya masih belum dibayar Sriwijaya FC dan hutang-hutang itu diperkirarakan berkisar Rp 20 miliar.

Hal ini pula konon kabarnya membuat tokoh Sumsel Iwan Bomba dan Helmy Yahya urung masuk untuk menyelamatkan Sriwijaya FC

Spekulasi mengatakan saham kepemilikan Sriwijaya FC yang notabenenya dipegang PT Digi Sport Asia ini berkemungkinan menjadi kompensasi atas kerjasama peminjaman pemain secara cuma-cuma ke manajemen Persib Bandung beberapa waktu lalu.

Namun spekulasi saham Digi atas kepemilikan Sriwijaya FC sebagian diberikan ke pihak lain ini dibantah CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta

"Saham dikasihkan ke Persib gak ada. Mungkin kalau mau dicocoklogi Pak Alex Rusli, Pak Glenn (Persib), Pak Patrick (Bali United) itu sama-sama dari NorthStar. Itu mereka berteman," ungkap Anggoro Prajesta kepada Sripoku.com, Sabtu (18/1/2025).

Sejak awal PT Digi Sport Asia memegang pengelolaan Sriwijaya FC diakui Anggoro Prajesta sudah berusaha dan masih welcome terhadap siapa saja yang ingin membantu menyelematkan tim ini agar bertahan di Liga 2 ataupun membawa tim ini kembali naik ke Liga 1.

Hanya saja dengan keterbatasan tanpa ada dukungan pihak sponsor, Digi sering mendapat hujatan, makian dicap tidak bertanggungjawab menelantarkan tim Sriwijaya FC

Sejak mulai digelarnya TC ke Yogyakarta, tunggakan DP (Down Payment), tunggakan gaji, hingga tidak tersedianya makan, tunggakan Hotel Majestic.  

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC berorasi di depan kantor sekretariat Sriwijaya FC di Komplek Ruko PS Mall Palembang, Rabu (11/12/2024) 'mengkudeta' PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini.
Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC berorasi di depan kantor sekretariat Sriwijaya FC di Komplek Ruko PS Mall Palembang, Rabu (11/12/2024) 'mengkudeta' PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini. (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Sriwijaya FC Tanpa Pemain Asing Jalani Play-off Degradasi, Gabriel Silva Besok ke Thailand

"Kita siap kolaborasi kalau masih mau Digi di sini. Ya kalau semuanya pingin kita ada, ibarat kalau kita lagi main ke rumah orang, orangnya udah ngusir masak kita mau tinggal. Tinggal hitung-hitungannya saja supaya investor saya gak dirugikan," kata Anggoro Prajesta.   

Anggoro Prajesta meyakinkan niat mereka baik untuk menyelamatkan Sriwijaya FC. Meski diakuinya sebagai investor menginvestasi sesuatu pasti berharap ada hasil.

"Prinsip ekonomi di mana-mana. Walaupun hitungannya itu gak tahu kapan. Cuma mereka pengennya investasi ada hasil. Kalau dari sisi yang lain kita sebagai pemegang saham pengennya ini bisa bertahan di Liga 2. Dan bisa ke Liga 1 yang berprestasilah. Masak kita ingin klubnya gak berprestasi. Malu juga," katanya.

Masalahnya kata Anggoro Prajesta, banyak orang tidak tahu PT Digi Sport itu masuk mengurus Sriwijaya FC tidak pada waktu yang tepat.

"Saya ngobrol sama Pak Indrayadi (Dirtek PT SOM) 2 minggu sebelum kompetisi dimulai. Aji Manajer Sriwijaya FC baru masuk 1 hari sebelum TC (17 Agustus 2024). Kita gak ada persiapan apa-apa," kata Anggoro Prajesta.

Anggoro mengibaratkan Digi kalau orang naik gunung tidak pakai jaket, tidak bawa tenda. Tendanya baru dikirim dari bawa ke atas. Butuh jaket, baru dikirim lagi dari bawa ke atas.

"Emang gak siap. Sudah gitu plus gak ada bantuan porter kayak sponsor bantuin kita ngangkat. Kita kedinginan, hipertermia lama-lama mati juga kalau gak ada satuannya semua. Namanya di gunung harus bersatu. Kalau gak bersatu, ada yang ditinggal ya hipertermia. Makanya harus Bersatu. Kalau gak bersatu, susah," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk BUMD Bank milik Pemprov Sumsel juga informasinya juga masih belum bisa menjadi sponsorship Sriwijaya FC. Begitu juga calon-calon sponsor lainnya masih belum ada realisasi. 

"Bank Sumsel Babel belum mau ngasih sponsor alasannya tunggu gubernur terpilih dilantik. Sedangkan yang lain mau, tetapi baru sekadar ngajak janjian saja. Uang yang digunakan sekarang-sekarang ini bukan duit sponsor tapi duit investor yaitu Digi Sport Asia. Kalau aja dari dulu ada sponsor yang dukung SFC mau bantu klub ini tidak mungkin seperti ini. Pastinya uang masuk langsung sudah kita bayar lunas semua gaji dari dulu," ungkapnya.

Pasca diberitakan dirinya diminta undur diri tidak mencampuri PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri), CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta akhirnya angkat bicara terkait harus turun tangan membackup agar Sriwijaya FC tidak terdegradasi ke Liga 3.

Di detik-detik genting jelang ditutupnya transfer window Rabu (15/1/2025) pukul 23.59 untuk mendaftarkan pemain Sriwijaya FC untuk berlaga di babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, selaku pemegang saham mayoritas, PT Digi Sport Asia masih yang diandalkan.

Selain mengupayakan membayar gaji sebulan di awal untuk 12 pemain anyar dari 27 pemain Sriwijaya FC yang terdaftar di system LIAS dan SIAP, Anggoro juga membayarkan gaji sebulan untuk pelatih dan ofisial serta mengupayakan untuk keberangkatan laga perdana play-off ke Medan, Jumat (17/1/2025) malam.

"Ya kita yang bayar datangkan 12 pemain baru Sriwijaya FC. Hari ini (kemarin) ofisial dan pelatih kita transfer gajinya sebulan itu juga dari saya juga uangnya. Jadi mau dibilang apalagi nih," ungkap Anggoro Prajesta.

Adapun 12 pemain anyar Sriwijaya FC yang didatangkan itu yakni: Melvis Uaga pemain baru dari PSBS Biak, Octovianus Otto Kapisa pemain baru dari PSBS Biak, Try Hamdani Goetara kiper baru dari Gresik United, Fachri Ruzzaman Alhayani dari PSPS, Fadau dari PSPS, Risky Berlianto pemain lokal Sumsel, Afiful Huda dari PSPS, Arbeta Rokyawan.

Kemudian ada pemain pinjaman dari Persib Bandung yakni Muhammad Daffa Fadlullah Putra Sofyan, Nadhif Girasta Kosasih, Rifqi Rohiman, Valda Uzlah. 

Anggoro mengatakan untuk mendatangkan 12 pemain anyar semua harus dibayarkan 1 bulan gaji di awal.

"Kan udah digaji sebulan di depan. Mereka mau datang dibayar di depan semua. Semua khawatir kalau gak dibayar. Pemain pinjaman gak gratis. Yang gratis itu cuma yang dari Persib doang. Yang lainnya bayar. Kalau gak dibayar, gak ada yang mau datang," katanya.

Anggoro mengaku mendapat masukan untuk dirinya tidak terlalu banyak ikut campur urusanannya PT SOM.

"Intinya saya putusin saya gak mau ikut campur langsung. Giliran saya gak ikut campur langsung, tetap aja kita yang harus bayar.

Tadinya udahlah itu urusannya PT SOM. Katanya PT SOM mau ngurus. Cuma kan kalau itu saya gak gerak, gak masuk ke pemain, ya gimana," beber Anggoro.

Saat tim mencari pemain baru, ia pun harus mentransfer dana pribadi sebesar Rp 120 juta ke PT SOM untuk membayar biaya kedatangan 12 pemain baru ke Palembang.

"Itu uang saya. Saya kasih bukti transfer ke Pak Indrayadi (Dirtek PT SOM). Memang saya disuruh mundur. Bukan dari jabatanlah. Memang saya gak ada jabatan di PT SOM. Tapi mundur dalam hal mencampuri PT SOM," ujarnya.

Anggoro mengaku dirinya sebagai bagian dari manajemen PT Digi Sport Asia saat ini menggunakan auang pribadinya mencarikan pinjaman membiayai hal-hal yang urgen untuk kerberlangsungan tim Sriwijaya FC ini.

"Uang pribadi saya. Ini kalau saya gak bergerak, ada gak yang mau bayar? Sampai detik-detik akhir saya tungguin juga gak ada. Itu karena urgen aja. Itu bagian dari Digi," katanya.

Menurutnya, saat ini karena Digi lagi proses, dirinya pun tidak tahu kapan cair uangnya sehingga harus menalangi dengan uang pribadi. 

"Dibilang kan kita gak bertanggungjawab, saya bertanggungjawab sebagai manajemen investor. Investor belum mau turunin uang ya saya pakai uang pribadi," terangnya.

Jelang keberangkatan laga perdana play-off degradasi, Anggoro mengatakan pihaknya telah mentransfer membayarkan gaji sebulan untuk pelatih dan ofisial. 

"Sekarang ini pelatih sama ofisial dululah. Gantian. Ntar minggu depan pemain lagi, atau office. Office kan belum dibayar. Ini ofisial pelatih dibayar sebulan. Kita silent tiba-tiba ada gaji. Dibilang orang gak bertanggungjawab, dimaki-maki orang, bantu pada nggak. Udah ditaransfer semua," ujarnya.

Anggoro mengaku dirinya coba mengcover dengan dana-dana pribadi, dana pinjaman pribadi.

"Untuk berangkat ke Medan kita butuh duit gede. Alhamdulilah sudah tercover. Cuma kalau buat bayar gaji semua, nanti ke Medannya gimana? Manajemen PT SOM ngangkat tangan terus. Saya diminta gak ikut campur, tapi PT SOM angkat tangan soal duit," katanya.

Anggoro menjelaskan untuk penyelesaian pemenuhan kewajiban pihaknya melihat skala prioritas, gaji sebulan untuk pelatih, ofisial dan laga perdana play-off ke Medan.

"Gak semuanya kita perhatikan. Cuma skala prioritas dulu. Kemarin pemain dulu, kita minta pelatih, ofisial tunda dulu. Dengan keterbatasan yang ada. Bukan berarti kita gak tanggungjawab," pungkasnya. 

Kesimpulannnya saat ini, CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesto harus kembali turun tangan membackup mengatasi 3 hal ini:

Mendatangkan 12 pemain anyar
Membayar 1 bulan gaji pelatih dan ofisial
Memberangkatkan tim ke Medan menjalani laga perdana play-off 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved