Berita Sriwijaya FC

Berapa Harga Sriwijaya FC Kalau Dijual? PSMS Saja Dikabarkan Harga Pasarannya Rp 20,51 M

Berapa harga Sriwijaya FC kalau dijual? PSMS saja dikabarkan harga pasarannya Rp 20,51 M.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
KOLASE/@prajesta
CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas PT SOM manajemen pengelola Sriwijaya FC.  

"Kalau soal harga, ya relatif, tidak bisa kita cerita untung rugi," tuturnya.

"Selayaknya tim Liga 2 saja, tetapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu," ujar Arifuddin.

Lantas apakah Sriwijaya FC juga akan bernasib serupa dan berapa nilai Laskar Wong Kito kalau dijual?

Sementara selain PT Digi Sport Asia yang berhasil memenangkan gugatan terkait hutang pada musim kompetisi 2018/2019, masih sederet orang yang mengklaim uangnya masih belum dibayar Sriwijaya FC dan hutang-hutang itu diperkirarakan berkisar Rp 20 miliar.

Hal ini pula konon kabarnya membuat tokoh Sumsel Iwan Bomba dan Helmy Yahya urung masuk untuk menyelamatkan Sriwijaya FC

Spekulasi mengatakan saham kepemilikan Sriwijaya FC yang notabenenya dipegang PT Digi Sport Asia ini berkemungkinan menjadi kompensasi atas kerjasama peminjaman pemain secara cuma-cuma ke manajemen Persib Bandung beberapa waktu lalu.

Namun spekulasi saham Digi atas kepemilikan Sriwijaya FC sebagian diberikan ke pihak lain ini dibantah CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta

"Saham dikasihkan ke Persib gak ada. Mungkin kalau mau dicocoklogi Pak Alex Rusli, Pak Glenn (Persib), Pak Patrick (Bali United) itu sama-sama dari NorthStar. Itu mereka berteman," ungkap Anggoro Prajesta kepada Sripoku.com, Sabtu (18/1/2025).

Sejak awal PT Digi Sport Asia memegang pengelolaan Sriwijaya FC diakui Anggoro Prajesta sudah berusaha dan masih welcome terhadap siapa saja yang ingin membantu menyelematkan tim ini agar bertahan di Liga 2 ataupun membawa tim ini kembali naik ke Liga 1.

Hanya saja dengan keterbatasan tanpa ada dukungan pihak sponsor, Digi sering mendapat hujatan, makian dicap tidak bertanggungjawab menelantarkan tim Sriwijaya FC

Sejak mulai digelarnya TC ke Yogyakarta, tunggakan DP (Down Payment), tunggakan gaji, hingga tidak tersedianya makan, tunggakan Hotel Majestic.  

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC berorasi di depan kantor sekretariat Sriwijaya FC di Komplek Ruko PS Mall Palembang, Rabu (11/12/2024) 'mengkudeta' PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini.
Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC berorasi di depan kantor sekretariat Sriwijaya FC di Komplek Ruko PS Mall Palembang, Rabu (11/12/2024) 'mengkudeta' PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini. (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Sriwijaya FC Tanpa Pemain Asing Jalani Play-off Degradasi, Gabriel Silva Besok ke Thailand

"Kita siap kolaborasi kalau masih mau Digi di sini. Ya kalau semuanya pingin kita ada, ibarat kalau kita lagi main ke rumah orang, orangnya udah ngusir masak kita mau tinggal. Tinggal hitung-hitungannya saja supaya investor saya gak dirugikan," kata Anggoro Prajesta.   

Anggoro Prajesta meyakinkan niat mereka baik untuk menyelamatkan Sriwijaya FC. Meski diakuinya sebagai investor menginvestasi sesuatu pasti berharap ada hasil.

"Prinsip ekonomi di mana-mana. Walaupun hitungannya itu gak tahu kapan. Cuma mereka pengennya investasi ada hasil. Kalau dari sisi yang lain kita sebagai pemegang saham pengennya ini bisa bertahan di Liga 2. Dan bisa ke Liga 1 yang berprestasilah. Masak kita ingin klubnya gak berprestasi. Malu juga," katanya.

Masalahnya kata Anggoro Prajesta, banyak orang tidak tahu PT Digi Sport itu masuk mengurus Sriwijaya FC tidak pada waktu yang tepat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved