Berita Sriwijaya FC

Pengesahan Manajer Sriwijaya FC Tunggu Lampu Hijau Moh David, Dirtek PT SOM: Tinggal Kapan Masuknya

Jelang digulirkannya babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 tim Sriwijaya FC bakal didampingi Manajer barunya, Moh David.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ketua Umum Askot PSSI Palembang Moh David mengaku tersanjung dirinya ditawari untuk dijadikan Manajer Sriwijaya FC di babak playoff degradasi nanti.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Jelang digulirkannya babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 tim Sriwijaya FC bakal didampingi Manajer barunya, Moh David.

Seperti pernah dilontarkan Ketua Umum Askot PSSI Palembang Moh David, dirinya siap menerima tawaran untuk menjadi Manajer Sriwijaya FC pasca laga pamungkas babak pendahuluan menghadapi PSMS Medan yang lalu.

"Kita yang ada di dalam manajemen Sriwijaya FC ini sangat berharap bantuan dari Pak David, sponsor yang lain. Untuk saat ini Pak Davidlah kita berharap besar yang beliau secara organisasi," ungkap Dirtek PT SOM Indrayadi kepada Sripoku.com, Selasa (14/1/2025).

Menurut mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini, hanya Moh Davidlah saat ini yang dapat menyelamatkan Sriwijaya FC di babak play-off degradasi.

"Karena PT Digi Sport Asia terutama manajemennya memang mungkin masih belum bisa menyelesaikan hal-hal seperti gaji pemain, pelatih Sriwijaya FC dalam waktu dekat ini," kata eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama. 

Kalau secara teknisnya kata Indrayasi, Sriwijaya FC butuh pemain baru itu secepatnya karena mengingat durasi waktu tinggal besok untuk bisa didaftarkan pada transfer window.

Kebutuhan pemain baru ini menjadi sangat krusial bukan artinya mengingat play-off sudah dimulai di tanggal 19 ini, sementara penutupan transfer window di tanggal 15 Januari ini.

Seperti kita sudah tahu kita Sriwijaya FC berada di Grup H, lawan-lawannya PSMS Medan, Nusantara United FC, Persikota Tangerang.

Dijelaskan Indrayadi, ada beberapa pemain yang akan kita rekrut terhalang gara-gara secara finansial SFC tidak punya dana. Ia berharap secepatnya dana yang dibutuhkan bisa didapatkan. 

"Jujur saja Digi sudah tidak ada kemampuan untuk ini. Untuk mensupport mendatangkan pemain baru dengan sisa waktu tinggal beberapa hari ini maupun untuk menyelesaikan gaji-gaji pemain," ujarnya.

Indrayadi mengaku sudah beberapa komunikasi, hanya berharap ada sponsor dalam waktu dekat bisa masuk dan memang seperti kita ketahui bahwa seperti Moh David yang mau membantu dapat memberi bantuannya.

"Sejauh ini kita berharap kepada Pak Davidlah bisa mengcover keadaan ini sebelum sponsor masuk ada uang yang bisa dipergunakan untuk kepentingan dalam waktu dekat ini. Saya pikir gak bisa ditunda," terangnya.

Menurutnya, untuk pemain baru ini tetap diupayakan bagaimanapun harus memperkuat tim SFC dan menambah jumlah pemain agar tidak kurang dari 18 orang yang didaftarkan sesuai ketentuan regulasi. 

"Saya sudah komunikasi dengan Pak David. Kalau sudah oke langsung kita keluarkan SK penunjukan. Sejauh ini kita sudah minta Pak David untuk segera merapat. Kalau sudah ada lampu hijau dari beliau. Tinggal kapan beliau mau masuknya," kata Indrayadi.

Indrayadi mengaku secara pribadi melihat sosok Moh David yakin besar kecintaannya kepada Sriwijaya FC, pada sepakbola Sumatera Selatan umumnya.

Mengingat babak play-off degradasi sudah dekat waktunya tanggal 19 Januari lawan PSMS Medan. Sriwijaya FC harus latihan perdana dulu dengan pemain-pemain baru agar bisa cepat adaptasinya.

"Semua komponen yang ada di tim, pelatih, pemain, ofisial sama Pak David sudah secara tidak tertulis mengakuinya sebagai manajer. Sejauh ini beliaulah yang menghandle tim terakhir-akhir ini. Pemain, coach, ofisial sudah sejalan dengan Pak David. Pak David ditunggulah oleh Sriwijaya FC," pungkasnya.

Sebelumnya, CEO PT Digi Sport Asia, Anggoro Prajesta memandang perlu diluruskan persepsi dipilihnya Ketua Umum Askot PSSI Palembang Moh David untuk menjadi Manajer Sriwijaya FC.

"Saya sudah ingatkan ke semua, intinya kita menawarkan posisi ke Pak David itu bukan kita mau mengasih tanggungjawab atau melepaskan beban kita yang belum selesai ke Pak David," ungkap Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas Sriwijaya FC, Minggu (12/1/2025). 

Seperti diketahui Moh David menyatakan siap menerima tawaran Digi untuk dijadikan Manajer Sriwijaya FC di babak playoff degradasi nanti dan berharap manajemen menyelesaikan kewajibannya membayarkan gaji ke skuat tim. 

"Saya gak ada arah ke sana. Saya cuma melihat Pak David itu bisa dekat dengan pemain, dia bisa merebut hati pemain Sriwijaya FC. Kalau saya sebenarnya bisa-bisa saja. Tapi posisi saya di Jakarta, tidak bisa aktif day to day di sana," kata Anggoro Prajesta. 

Anggoro memuji stylenya Moh David sang pengusaha tambang Migas asli Sumsel ini dinilai pantas untuk mendampingi skuat tim Sriwijaya FC nantinya.

"Saya nyambung sama Pak David stylenya hampir mirip dengan kita manajemen di Digi. Kita selalu ingin terbuka komunikasi harus lancar, diskusi. Pemain yang ngubungi saya, pasti akan saya jawab," paparnya.

Anggoro Prajesta mengaku guna menindaklanjuti kesediaan Moh David untuk dijadikan Manajer Sriwijaya FC, dirinya telah meminta tolong Dirtek PT SOM Indrayadi untuk diskusi, dibantu mantan Manajer SFC Ajie Syahrial Bastari.

"Saya di Jakarta belum bisa ketemu langsung. Ngomong kayak gini enaknya ketemu langsung. Via chat, telepon takutnya kurang sopan. Harusnya manajemen di Palembang bisa approach. Kalau saya di Palembang pasti akan temui Pak David untuk ngobrol, diskusi," kata Anggoro Prajesta.

Anggoro juga menekankan agar tidak salah persepsi nantinya posisi Moh David sebagai Manajer Sriwijaya FC bukanlah pemegang saham yang punya kewajiban menekel gaji pemain, dll. 

"Buat meyakinkan, pemegang saham itu yang punya kewajiban. Pak David nanti kan sebagai manajer bukan pemegang saham di sini. Yang penting bisa sama-sama bantu, satu-satunya yang sekarang di Sumsel yang sudah aksi nyata buat SFC adalah Pak David," terangnya. 

Anggoro juga menegaskan dalam hal ini manajemen Digi tidak mencari azaz manfaat terhadap Moh David yang akan dijadikana Manajer SFC.

"Saya cuma lihat ini kebutuhannya Sriwijaya FC aja. Bukan manajemen Digi. Saya sudah chat, telepon ungkapkan. Jangan menimbulkan persepsi manajemen Digi cari azaz manfaat sama Pak David. Pak Alex bisa marah kalau sampai kayak gitu, kalau persepsinya begitu tersinggung juga kita," pungkasnya.

Dirtek PT SOM Indrayadi; Calon Manajer Sriwijaya FC Moh David; CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta
Dirtek PT SOM Indrayadi; Calon Manajer Sriwijaya FC Moh David; CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta (KOLASE/MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Profil Hapit Ibrahim Kembalinya Kapten Tim Sriwijaya FC, Kalau Sudah Latihan di Palembang Baru Pasti

Ketua Umum Askot PSSI Palembang Moh David mengaku tersanjung dirinya ditawari untuk dijadikan Manajer Sriwijaya FC di babak playoff degradasi nanti. 

"Kalau saya sih diberi jabatan untuk menjadi salah satu bagian kepengurusan Sriwijaya FC merupakan satu kebanggaan buat saya. Tapi kan di satu sisi, saya kan harus melihat kondisi di dalam internal SFC saat ini," ungkap Moh David kepada Sripoku.com, Jumat (10/1/2025).

Tapi kalau memang setelah laga PSMS vs Sriwijaya FC ini pihak manajemen SFC bisa menyelesaikan semua kisruh yang ada di dalam internal seperti gaji pemain, pelatih, ofisial, Moh David akan masuk dengan mulus.

"Jadi kalau itu masih belum diselesaikan atau seperti apa, saya akan mensupport dan memantu di belakang layar, tetap membantu SFC meski kita bukan menjadi manajer Sriwijaya FC," kata Presiden David FC.

Ketua IJTI Sumsel ini menyatakan akan lebioh legowo tidak mendapatkan jabatan Manajer Sriwijaya FC dan akan tetap melakukan aksi nyata peduli SFC di belakang layar.

"Legowo, yang penting Sriwijaya FC tetap ada di Bumi Sriwijaya. Aksi nyata peduli dengan SFC, bukan sekadar mengejar jabatan," kata Moh David.

David berpesan harapannya semoga menjelang babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 ini permasalahan yang ada di internal SFC terkait gaji itu bisa diselesaikan secara baik dan tuntas biar lebih enak menatap untuk berjuang untuk bertahan di Liga 2.

"Sayang kalau SFC jatuh degradasi ke Liga 3," ujarnya.

Sebagai warga Sumsel, Sriwijaya FC merupakan klub ikon Sumsel yang jadi kebanggaan telah mengharumkan nama Sumsel, memberikan gelar cukup baik seperti double winner, dan gelar piala yang lain sehingga SFC dianggap klub besar di kancah nasional.

"Rencana David akan menyambangi coach Hendri Susilo di Hotel Majestic yang lagi sakit. Baru tahu kalau coach dak ikut ke Medan," kata David.

Sementara guna memuluskan Moh David agar bisa menjadi Manajer Sriwijaya FC, manajemen Sriwijaya FC berupaya untuk menuntaskan kewajiban membayar hak skuat tim yang masih tertunggak.

Seperti diketahui PT Digi Sport Asia sebagai pemegang saham mayoritas Sriwijaya FC mengonfirmasi pembayaran gaji satu bulan untuk para pemain, sedangkan pelatih dan ofisial tim masih belum menerima gaji.  

Hingga memasuki bulan ke-4, manajemen Sriwijaya FC belum mampu membayar hak-hak pelatih dan official, karena keterbatasan dana yang tersedia.

CEO PT Digi Sport Asia, Anggoro Prajesta menjelaskan bahwa manajemen Sriwijaya FC saat ini masih berjuang untuk mendapatkan dana tambahan dari investor dan sponsor.

Menurut Anggoro, uang yang diterima hanya cukup untuk membayar gaji pemain, sementara untuk pelatih dan official masih menunggu investor yang bisa membantu memenuhi kebutuhan finansial tim.

“Kemarin kita bayar 1 bulan gaji pemain, namun untuk pelatih dan ofisial belum. Kita akan cari lagi dana untuk membayar pelatih dan official serta sisa lainnya,” kata Anggoro Prajesta.

Anggoro berharap ada sponsor baru yang bisa membantu memperbaiki kondisi keuangan tim yang sempat terpuruk.

Anggoro juga menyebutkan bahwa dengan adanya sponsor yang mendukung, kondisi keuangan Sriwijaya FC dapat lebih cepat membaik.

Namun, saat ini manajemen memprioritaskan pembayaran gaji untuk pemain, pelatih, dan official yang masih bertahan dan berjuang untuk tim.

“Kami akan usahakan untuk mencari dana lagi agar bisa membayar pelatih dan official serta kebutuhan lainnya,” ujar Anggoro. 

Terkait permasalahan finansial yang dihadapi hingga akhir musim kompetisi, Anggoro mengungkapkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah gaji dan memenuhi kebutuhan operasional tim hingga play-off degradasi sekitar Rp 3-4 miliar.

"Saat ini kami bisa menyiapkan dana sekitar Rp 1 miliar untuk menghadapi play-off degradasi. Saya masih optimis bisa dapat tambahan dana sekitar Rp 1 hingga 2 miliar, namun itu bukan dari sponsor. Sisanya harus didapatkan dari sponsor,” jelas Anggoro.

Di tengah tantangan keuangan yang belum membaik, CEO Digi Sport berharap Bank Sumsel Babel bisa kembali memberikan dukungan sponsorship bagi Sriwijaya FC. Ia berharap sebelum play-off dimulai, Sriwijaya FC bisa menerima suntikan dana dari bank milik Pemprov Sumsel tersebut.

“Harapan kita, sebelum play-off dimulai, Sriwijaya FC sudah bisa mendapatkan dukungan dari Bank Sumsel Babel,” katanya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved