Kunci Jawaban

Rangkuman Materi PPKN Kelas 7 SMP BAB 6 Kurikulum Merdeka, Bekerja Sama dan Bergotong Royong

Inilah rangkuman materi PPKN kelas 7 SMP BAB 6 Kurikulum Merdeka, Bekerja Sama dan Bergotong Royong.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
capture/youtube Zona Belajar Cerdas
Rangkuman materi PPKN kelas 7 SMP BAB 6 Kurikulum Merdeka, Bekerja Sama dan Bergotong Royong. 

Olah raga bukan hanya olah fisik melainkan juga merupakan karakter tekun dan disiplin yang biasanya dipunyai oleh para olahragawan. Inilah karakter yang teguh dan bermental kuat. Bekerja keras serta fokus pada tujuan juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter holistik, olah raga dapat disebut sebagai karakter kuning. Olah raga atau karakter kuning membuat kerja sama dan gotong royong lebih berhasil.

4. Olah Rasa dan Karsa (Karakter Merah)

Olah rasa dan karsa merupakan karakter yang komunikatif, kreatif, serta antusias atau bersemangat. Pandai bergaul, bermasyarakat dan menggalang kerja sama juga menjadi ciri karakter ini. Menurut konsep karakter holistik, olah rasa dan karsa dapat disebut sebagai karakter merah. Olah rasa dan karsa atau karakter merah membuat kerja sama dan gotong royong lebih bersemangat dan kreatif.

D. Revolusi Mental

Istilah Revolusi Mental dikemukakan pertama kali oleh Presiden Soekarno, yakni dalam pidato kenegaraan tanggal 17 Agustus 1956. Masyarakat dunia mengenal istilah revolusi fisik dan revolusi sosial untuk merebut atau mengubah kekuasaan. Bangsa Indonesia saat itu sudah merdeka. Bukan revolusi fisik atau revolusi sosial yang diperlukan, melainkan revolusi mental.

1. Konsep Revolusi Mental

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revolusi berarti "Perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang." Sedangkan mental adalah "Bersangkutan dengan batin atau watak manusia" Dengan demikian revolusi mental berarti perubahan yang mendasar mengenai batin atau watak manusia yang dilakukan dengan mengubah pola pikirnya secara mendasar. Sekitar 70 tahun setelah Indonesia merdeka, Presiden Joko Widodo membangkitkan kembali gerakan revolusi mental ini. Gerakan ini diperjelas dengan merumuskan tiga elemen atau unsurnya. Ketiga elemen tersebut adalah integritas, etos kerja, serta gotong royong, yang saling berhubungan satu sama lainnya.

2. Integritas dan Etos Kerja

Integritas merupakan elemen pertama dari Gerakan Revolusi Mental. Integritas memiliki banyak pengertian di antaranya adalah jujur. Selain itu, integritas juga berarti konsisten. Kata-kata seorang berintegritas selalu sesuai dengan perbuatannya. Seorang berintegritas juga akan mengikuti aturan, berbuat sesuai posisi atau wewenangnya, dan selalu menjunjung kebenaran. Hal itu selaras dengan sila pertama Pancasila, yakni sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Etos kerja merupakan elemen kedua dari Gerakan Revolusi Mental. Etos kerja berarti "semangat kerja". Seorang dengan etos kerja tinggi adalah orang bersemangat kerja tinggi. Seorang yang disiplin, tekun, serta pantang menyerah. Dalam revolusi mental, etos kerja yang tinggi ini berlandaskan pada integritas yang kuat. Mentalitas dengan etos kerja yang tinggi itu perlu dimiliki oleh semua orang di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan sila kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab" dan sila ketiga "Persatuan Indonesia" dalam Pancasila.

3. Gotong Royong dalam Revolusi Mental

Gotong royong merupakan elemen ketiga dalam Revolusi Mental. Dengan elemen ini, masyarakat terus mempertahankan dan menguatkan jiwa "bekerja bersama- sama, tolong menolong, serta bantu-membantu" antarsesama. Jiwa gotong royong inilah yang menjadi salah satu ciri utama bangsa Indonesia. Ciri utama ini menjadi kekuatan tersendiri bangsa Indonesia dibanding banyak bangsa lain saat mengalami kesulitan.

Gerakan Revolusi Mental mengingatkan bahwa jiwa gotong royong itu perlu terus diperkuat, dilandasi dengan integritas atau kejujuran serta etos atau semangat kerja yang tinggi. Secara langsung, gotong royong merupakan sila keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan" dan sila kelima "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".Dengan elemen gotong royong tersebut, lengkaplah Revolusi Mental sebagai perwujudan lima sila pada Pancasila.

E. Penerapan Kerja Sama dan Gotong Royong

1. Di Lingkungan Keluarga

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved