Berita Banyuasin

Kisah Sukses Kelompok Sifu di Banyuasin, Dari Dua Indukan, Lahir Puluhan Ekor Sapi

Kisah inspiratif datang dari Kelompok Sifu di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Ardiansyah
Sifu Hadiprayanto ketika memberikan rumput kepada sapi-sapi yang berhasil dikembangbiakannya, Kamis (8/1/2025). 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN – Kisah inspiratif datang dari Kelompok Sifu di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

Berawal dari bantuan dua ekor indukan sapi dari pemerintah, kelompok ini berhasil mengembangkan usaha peternakannya hingga memiliki puluhan ekor sapi dalam kurun waktu tiga tahun.

Kisah ini membuktikan bahwa dengan usaha, dedikasi, dan komitmen yang kuat, hal kecil pun dapat menghasilkan dampak yang luar biasa.

Sifu Hadiprayanto, salah satu anggota kelompok, menceritakan awal mula perjalanan mereka. Saat menerima bantuan indukan sapi, ia menekankan pentingnya kerja sama dan komitmen di antara anggota kelompok.

“Saya bilang sama kelompok, bila kepercayaan yang sudah diberikan kepada kelompok harus dibuktikan. Dengan niat, kerja, dan komitmen yang baik, pasti hasilnya juga baik,” ujarnya, Kamis (9/1/2025).

Kelompok Sifu memadukan metode pengembangbiakan tradisional dan modern. Upaya ini membuahkan hasil yang signifikan.

Dari indukan awal, sapi-sapi tersebut terus berkembang biak dan menghasilkan keturunan, sehingga dalam waktu kurang lebih empat tahun, jumlah sapi mereka telah mencapai 20 ekor.

“Saya dan kelompok mendapatkan bantuan indukan sapi pada saat bupatinya H Askolani. Karena dapat kepercayaan, kami bisa membuktikan apa yang diberikan bisa dikembangkan. Tetapi itu tadi, dengan niat, kerja dan komitmen yang baik,” ungkap Sifu.

Keberhasilan Kelompok Sifu menjadikannya sebagai salah satu contoh sukses pemanfaatan bantuan indukan sapi.

Mereka membuktikan bahwa bantuan tersebut dapat dikembangkan secara berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Sifu dan kelompoknya pun berkomitmen untuk terus mengembangkan peternakan mereka.

Sifu juga memberikan saran bagi kelompok lain yang menerima bantuan serupa. “Bantuan ini, kami anggap sangat bermanfaat. Tetapi, kami sarankan juga berpikir, niat dan komitmen baik untuk pengembangbiakan indukan sapi. Kalau berpikir, dapat indukan tetapi mau dijual tidak akan maju. Habis begitu saja,” pungkasnya.

Ia menekankan pentingnya fokus pada pengembangbiakan dan tidak hanya berorientasi pada penjualan indukan.

Kisah Kelompok Sifu ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pemanfaatan bantuan dengan bijak dan komitmen yang kuat. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa dengan tekad yang bulat, usaha peternakan dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat ekonomi bagi kelompok dan masyarakat sekitar.

Kisah ini juga dapat menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok peternak lainnya untuk memanfaatkan bantuan pemerintah secara optimal dan mencapai kesuksesan yang serupa.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved