Tahanan Kabur di Baturaja

Karutan Baturaja Sebut Penyebab 3 Tahanan Kabur karena Kondisi Plafon Buruk, tak Ada Besi Pengaman

Tiga tahanan kabur dari penjara atas nama Rudi Hartono bin Sawaludin, Edi Susanto bin Hambali dan Wiwin Suhendra bin Hambali.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
handout
Tiga tahanan Rutan Kelas IIB Baturaja kabur setelah menjebol plafon kamar, beberapa waktu lalu. Karutan Baturaja Sebut Penyebab 3 Tahanan Kabur karena Kondisi Plafon Buruk dan tak Ada Besi Pengaman. 

SRIPOKU.COM, BATURAJA - Kepala Rutan Kelas II B Baturaja, Abdul Hamid Ssos, menyebutkan penyebab 3 tahanan kabur karena kondisi plafon sudah tua sehingga mudah dibobol.

Selain itu juga tidak ada besi pengaman.

“Memang plafonnya sudah buruk. Itu terlihat bagus karena dicat,“ kata Abdul Hamid yang dihubungi via telepon, Sabtu (4/1/2025). 

Diakui Abdul Hamid, bangunan Rutan Kelas II B Baturaja sudah berusia 30 tahunan dan pagar-pagar juga kurang tinggi. 

Menurut Abdul Hamid sebenarnya pihaknya juga sudah mengajukan ke kementerian namun belum terealisasi. 

Untuk meminimalisir terjadinya kasus-kasus seperti ini pihaknya lebih banyak mengadakan pendekatan secara emosional dengan melakukan kegiatan bersama-sama seperti olah raga senam bersama, pengajian dan membuat kerajinan khususnya meubel. 

Bahkan kerajinan meubel hasil karya warga binaan sudah mulai dibeli oleh pasar.

Seperti diberitakan sebelumnya tiga tahanan kabur dari penjara atas nama Rudi Hartono bin Sawaludin, Edi Susanto bin Hambali dan Wiwin Suhendra bin Hambali. 

Tiga tahanan yang kabur dari penjara terlibat kasus kejahatan untukan tahanan nama Wiwin Suhendra terlibat kasus pembunuhan, kemudian Rudi Hartono terlibat kasus penyalahgunaan narkotika. 

Sedangkan Edi Susanto terlibat kasus pelecehan anak di bawah umur.

Sebar Foto
Untuk mempersempit ruang gerak tahanan yang kabur, pihak Rutan Baturaja sudah menyebar foto-foto tahanan kabur ke seluruh kepala desa di Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan.

“Foto-foto 3 tahanan kabur sudah dikirim ke seluruh kades se-OKU kami minta tolong kalau bertemu dengan orang dengan fitur wajah seperti di dalam foto agar segera menghubungi kami atau polisi,” kata Abdul Hamid.

Karutan minta bantuan seluruh lapisan masyarakat OKU maupun masyarakat kabupaten tetangga yang bertemu dengan orang yang memiliki  fitur wajah seperti yang terlihat di foto-foto yang beredar luas agar sama-sama membantu dengan menghubungi polisi atau aparat keamanan dan pihak terkait termasuk kades. 

Dapatkan berita penting dan menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved