Berita Sriwijaya FC
Pemain Sriwijaya FC Dibayangi Sanksi PSSI, Kompak Mogok Tanding Gara-gara Gaji+DP Nunggak
Aliansi Pecinta Sriwijaya FC menghawatirkan para pemain yang dibayangi sanksi dari Komisi Disiplin PSSI jika aksi mogok main vs PSPS besok terlaksana.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Anggota Aliansi Pecinta Sriwijaya FC Qusoi SH menghawatirkan para pemain yang dibayangi sanksi dari Komisi Disiplin PSSI jika aksi mogok main vs PSPS Pekanbaru besok terlaksana.
Pasalnya, kabar terbaru skenario misi Aliansi Pecinta Sriwijaya FC masih belum bisa menghadirkan Tim Transisi untuk mengambilalih tugas manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari yang merupakan kepanjangan tangan dari PT Digi Sport Asia untuk mengurus laga tanggal 14 besok.
"Kami dapat informasi, jika sampai terjadi 'mogok main', maka selain klub Sriwijaya FC selain dikenakan sanksi denda, pemain Sriwijaya FC yang mogok main juga akan disanksi oleh Komdis PSSI berupa larangan bermain 1-2 tahun di Liga Indonesia," ungkap Qusoi.
Qusoi mengatakan bentuk kepedulian suporter dengan mendatangi kantor Sriwijaya FC dan diterima Manajer Sriwijaya Ajie Syahrial Bastari.
Ia pun sudah menyampaikan pemain akan main dengan syarat Digi Sport tidak mengelola lagi Sriwijaya FC terkhusus pada tanggal 14 nanti.
"Makanya kami supporter hanya mediator tempat curahan pemain dan pelatih. Makanya kami sampaikan di situ. Harapannya akan masuk tim transisi yang akan mengurus Sriwijaya FC terkhusus tanggap 14 besok itu," kata Qusoi.
Qusoi mengatakan memang benar saat itu Wagub Sumsel terpilih H Cik Ujang dengan tim berkeinginan kedepan, termasuk orang-orangnya gubernur terpilih H Herman Deru akan ikut terjun mengelola Sriwijaya FC sebagai klub profesional.
Karena mereka miris melihat Sriwijaya FC saat ini terpuruk dan hampir jatuh ke jurang degradasi. Dan APSFC menyambut baik itu.
Tapi permasalahan sekarang ini orang-orang tersebut itu bukan menarik diri. Mereka juga berharap pemain ini bermain dulu pada tanggal 14 agar tidak terkena sanksi.
"Nah dampak sanksi-sanksi itu sangat kami sayangkan, untuk kita hindari," kata Qusoi.
Qusoi mengaku baru menangkap sinyal itu bahwa tim HDCU akan mengelola Sriwijaya FC setelah pelantikan gubernur.
"Ini kami yang agak drop karena posisi Sriwijaya FC ini lagi berjuang untuk lolos di babak play-off degradasi," terangnya.
Makanya yang dikhawatirkan setelah 4 pertandingan ini, fokus di babak play-off degradasi di situ SFC butuh dana yang lebih besar untuk mengganti pemain supaya kita bisa lolos babak play-0ff degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan.
"Tujuan kami utama kami berharap gubernur terpilih HDCU bukan memaksa beliau masuk dalam sistem manajemen ecara cepat karena butuh proses. Termasuk RUPS dll. Karena kita tahu Digi Sport ini yang mengelola SFC secara sah saat ini," katanya.
APSFC ingin celah pintu masuknya HDCU untuk membantu dalam hal pendanaan di sponsorship-sponsorship untuk berjuang di babak play-off degradasi.
"Kita membutuhkan dana Rp 5 M. Itu yang kami dorong HDCU, terkhusus gubernur terpilih Bapak Herman Deru untuk merekomendasikan kepada sponsorship-sponsorship agar membantu SFC menuju babak play-off degradasi dan bertahan di Liga 2," katanya.

Baca juga: Pasca Geruduk Kantor Sriwijaya FC, Aliansi Pecinta Sriwijaya FC Belum Bisa Hadirkan Tim Transisi
Sriwijaya FC Gelar Tes Fisik Pemain, Coach Azul: Ada Kendala di 30 Menit |
![]() |
---|
Gol Jechson Kembali Cetak Gol Sriwijaya FC vs Ereight 1-1, Laga Ujicoba ke-4 di Bogor |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Kembali Dapat Hasil Kurang Maksimal di Laga Uji Coba, Ditahan Imbang Eright Apparel 1-1 |
![]() |
---|
M Arsy Pratama Gelandang Serang Sriwijaya FC Lokal Sumsel, Dulunya Pemain Terbaik Nasional U-16 2021 |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Kontrak 3 Pemain Lokal Sumsel, Ada Rizky Abdiansyah Eks Bek PSDS Anggota POMAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.