Berita Sriwijaya FC

Manajemen Sriwijaya FC Tak Mau Dicap 'Omdo' Soal Perburuan Pemain Asing, Kantongi Beberapa Nama

Direktur Teknik PT SOM Indrayadi mengaku tak ingin manajemen Sriwijaya FC dicap Omdo (Omong Doang) soal perburuan pemain asing jelang transfer window.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
3 pemain asing Sriwijaya FC musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25: Striker Chencho Gyeltshen, striker Meghon Valpoort dan stoper Gabriel Silva. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jelang dibukanya bursa transfer window Pegadaian Liga 2 2024/25 telah menjadi progam klub Sriwijaya FC untuk menatap babak play-off degradasi nanti.

Bahkan head coach Hendri Susilo pernah mengungkapkan sudah menjadi keharusan Sriwijaya FC untuk melakukan penambahan pemain agar bisa bersaing ketat untuk bertahan di Liga 2 musim depan.

Hanya saja Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi mengaku tak ingin manajemen Sriwijaya FC dicap Omdo (Omong Doang) soal perburuan pemain asing jelang transfer window yang akan dibuka 19 Desember 2024-15 Januari 2025 ini.

"Sudah sih kalau pemain asing (perburuan Sriwijaya FC). Nanti dibilang ngomong bae. Lebih baik kita silent dulu," ungkap Indrayadi kepada Sripoku.com.

Indrayadi yang juga mantan pelatih kiper Sriwijaya FC mengakui belum bisa mempublish kepastian nama-nama pemain asing yang diburu ini lantaran tak terlepas dengan belum membaiknya finansial klub.

"Tapi untuk diekspos belumlah. Nantilah "belum ada kepastian" dari kitanya," terang eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama.

Keseriusan manajemen Sriwijaya FC untuk menambah pemain yang lebih mumpuni ini dibuktikan dengan telah berkomunikasi dengan pemain-pemain yang sedang diburu.

"Mungkin Pak Manajer sudah komunikasi dengan pemain-pemain itu," kata Indrayadi.

Krisis materi pemain yang mumpuni untuk meraih kemenangan pada putaran pertama Liga 2 2024/25 membuat manajemen Sriwijaya FC harus gerak cepat.

Untuk mengupgrade pemain mumpuni yang punya daya saing agar Sriwijaya FC bisa di babak play-off degradasi. 

Jelang mengakhiri putaran 1 Pegadaian Liga 2 2024/25 lalu, Sripoku.com mendapat bocoran sejumlah nama pemain asing yang bakal diburu.

Namun semuanya ini seandainya dukungan finansial manajemen Sriwijaya FC bisa berjalan mulus, maka misi untuk mengupgrade pemain mumpuni ini bisa terlaksana.

Salah satu nama yang santer disebut-sebut yakni gelandang Persikabo 1973 Makan Konate. Eks penggawa Sriwijaya FC musim kompetisi 2018/19 ini tercatat memiliki banderol Rp 2,61 Milyar.  

Namun belakangan nama pemain berkewarganegaraan Mali, kelahiran Bamako 10 November 1991 memiliki tinggi 178 cm telah merapat ke Adhyaksa Farmel FC.

Kemudian incaran legiun asing lainnya ada playmaker dari negara Bhutan. Lalu ada juga mantan pemain Timnas Portugal U20-U23 yang masih dijajaki.

Menurut Regulasi PT LIB jendela transfer pemain baru akan dibuka pada 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025, artinya mau tidak mau pelatih Hendri Susilo harus memainkan striker yang ada dan mempertajam lini depan sebelum mendatangkan pemain baru ke Elang Andalas.

Chencho Gyeltshen, Meghon Valpoort, Muhammad Fadly dan Imam Witoyo akan kembali dipercaya untuk menjadi Striker Elang Andalas.

Tentu tugas yang berat bagi Hendri Susilo untuk mempertajam lini depan yang masih belum bisa menjebol gawang lawang saat dipresing dan mencari ruang untuk menjebloskan bola ke gawang.

Manajemen Sriwijaya FC saat ini masih berjuang untuk menyelamatkan Elang Andalas setidaknya agar bisa bertahan di Kompetisi Pegadaian Liga 2 musim depan.

Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari dan Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC optimis bisa fokus menjalani babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25.
Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari dan Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC optimis bisa fokus menjalani babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25. (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Ingat Sriwijaya FC Bukan Tim Ecek-ecek! Dirtek Indrayadi: Hormati 2 Bintang di Dada Kalian

Hal ini mengingat hingga saat ini Sriwijaya FC berada di peringkat 8 atau satu tingkat di atas juru kunci klasemen sementara Grup 1 dengan perolehan 7 poin.

Jika nantinya Sriwijaya FC harus menjalaninya maka akan ada di dalam satu dari 4 grup di babak play-off degradasi.

Tim Sriwijaya FC diprediksi akan masuk di Grup H atau Grup I yang akan dihuni tim-tim dari Grup 1 dan Grup 2 sesuai klasemen akhir babak pendahuluan.
 
Grup H akan dihuni 4 tim (A4, B5, A6, dan A8). Kemudian Grup I dihuni 4 tim (B4, A5, A7, dan A9).

Kemudian Grup J dihuni 5 tim (C4, B6, C6, B8, C8). Lalu Grup K dihuni 5 tim (C3, B7, C5, B9, C7).

Nantinya dari Grup H dan Grup I otomatis akan terdegradasi masing-masing 2 tim terbawah.

Sedangkan peringkat 1 dan 2 Grup H dan I inilah yang akan bertahan di Liga 2 musim kompetisi 2025/26 mendatang.

Inilah kondisi terburuk Tim Elang Andalas jika nanti harus menjalani babak play-off degradasi.

Tentunya persaingan tim akan sangat berat karena masing-masing tim berlomba dengan segala cara untuk memperbaiki tim, pemain, finansial agar jangan sampai terdegradasi ke Liga 3 musim 2025/26.

Ini akan lebih berat lagi dibandingkan pada saat Sriwijaya FC menjalani babak play-off degradasi musim 2023/24 lalu.

Hal ini dikarenakan kondisi tim-tim lain tentunya tak mau terdegradasi, sedini mungkin telah mengantisipasi agar bisa memperbaiki tim jelang putaran kedua ini. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved