Berita Sriwijaya FC
Alasan Ini Bikin Manajemen Sriwijaya FC Belum Temui Herman Deru, Pasca Unggul di Pilgub Sumsel 2024
Meski dua kelompok suporter telah mendorong, namun hingga kini Sriwijaya FC masih belum juga menemui mantan pembina klub SFC H Herman Deru SH MM.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski dua kelompok suporter telah mendorong, namun hingga kini Sriwijaya FC masih belum juga menemui mantan pembina klub SFC H Herman Deru SH MM.
Kedua kelompok suporter itu yakni Ultras Palembang dan Sriwijaya Mania (S-MAN) yang meminta agar manajemen Sriwijaya FC gercep menemui Herman Deru pasca perolehan suaranya hitung cepat unggul telak di Pilgub Sumsel 2024 dan berpeluang bakal terpilih kembali memimpin Pemerintah Provinsi Sumsel 5 tahun kedepan.
S-MAN (Sriwijaya Mania) mendorong PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelolah Sriwijaya FC bergerak cepat melakukan misi penyelamatan dari degradasi.
"Jangan keburu terdegradasi. Seharusnya manajemen Sriwijaya FC begerak cepat," ungkap Ketua Umum S-MAN, Eddy Ismail.
Menurut Eddy Ismail, peluang yang ada di depan mata untuk menyelamatkan Sriwijaya FC agar tetap eksis di kacah sepakbola profesional tanah air itu dengan menemui Herman Deru yang memang sebelumnya sebagai sosok pembina SFC.
"Langsung temuilah Herman Deru sebagai pemenang Pilgub Sumsel 2024 hasil quick count. Sesuai statemen Pak Herman Deru dia mau bantu Sriwijaya FC. Nah seharusnya manajemen temuilah," kata Eddy Ismail.
Dengan power simbol orang nomor satu di Bumi Sriwijaya diharapkan bisa memberikan solusi permasalahan finansial yang dihadapi manajemen Sriwijaya FC saat ini untuk menjalani babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 nanti.
"Jadi pas bursa transfer sudah bisa coach Hendri Susilo pilih pemain, kita harus bergerak cepat. Kalau memang (Herman Deru) mau bantu Sriwijaya FC, jangan sampai terdegradasi," ujarnya.
S-MAN juga mengingatkan agar manajemen jangan setengah-setengah dalam mengurus klub Sriwijaya FC yang pernah bersinar prestasinya hingga disegani klub-klub tanah air.
"Karena megang klub bola ini memang harus kencang duitnya. Biar gaji pemain selalu terpenuhi, tidak batuk-batuk bayarnya," pungkasnya.
Sementara Calon Gubernur Sumsel H Herman Deru MM yang baru saja dinyatakan hitung cepat bersama pasangannya H Cik Ujang SH unggul di Pilgub Sumsel 2024, mengaku menunggu pertemuan dengan manajemen klub kebanggaan masyarakat Sumsel tersebut untuk membahas permasalahan yang sedang dihadapi oleh tim.
“Semua orang suka sepakbola, sepakbola adalah olahraga rakyat. Namun, kita harus lihat dulu apa yang sedang dihadapi oleh manajemen Sriwijaya FC saat ini,” ujar Herman Deru.
Gubernur Sumsel 2018-2023 menekankan bahwa peran pemerintahan adalah sebagai jembatan yang menyatukan antara penggemar sepakbola dengan manajemen klub.
Pemerintah, kata Deru, siap menjadi penyokong dan stabilisator agar hubungan antara manajemen dan penggemar berjalan harmonis dan memberikan dampak positif bagi perkembangan tim.
Meskipun tidak mengetahui secara rinci masalah yang dihadapi oleh Sriwijaya FC, mengingat perubahan dalam manajemen klub, Deru menyatakan kesediaannya untuk bertemu dan mendengarkan langsung aspirasi manajemen maupun penggemar.
Deru juga menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur, ia selalu membuka ruang komunikasi dengan masyarakat melalui program open house.
“Kita bisa bantu selama ada komunikasi yang baik. Pemerintah selalu terbuka, baik itu masyarakat umum ataupun manajemen klub,” katanya.
Deru juga berharap agar Sriwijaya FC dapat kembali berprestasi dan membanggakan masyarakat Sumsel seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Ia meyakini bahwa dengan kerja keras dan perbaikan manajerial, Sriwijaya FC dapat kembali mencapai kejayaan.
“Saya berharap manajemen yang sekarang bisa bekerja lebih baik dan membawa Sriwijaya FC berprestasi lebih tinggi, sehingga bisa membanggakan masyarakat Sumsel,” tambahnya.
Dengan adanya pertemuan antara manajemen Sriwijaya FC dan pemerintah baru nanti, diharapkan akan ada solusi yang kongkret untuk mengatasi permasalahan yang ada, dan tim dapat kembali bersaing di papan atas kompetisi sepakbola Indonesia.
Pentolan kelompok suporter Ultras Palembang Qusoi SH sebelumnya juga berharap agar siapapun gubernur Sumsel terpilih ini akan menyelamatkan Sriwijaya FC ini jangan sampai terdegradasi ke Liga 3 (Liga Nusantara).
Atas nama suporter, Qusoi mengucapkan selamat atas damainya Pilkada di Sumsel 2024 yang zero conflict. Dan sebagai warga Sumsel menghormati keputusan apapun yang terjadi dengan Pilgub Sumsel 2024 ataupn Pilkada Palembang 2024.
"Intinya kami mendukung siapapun pemimpin di Sumsel ataupun pemimpin di kota Palembang. Harapan kami untuk Sriwijaya FC kedepan, kepada calon gubernur terpilih siapapun itu kedepan kami support dalam hal untuk mendorong gubernur terpilih untuk memperhatikan Sriwijaya FC yang bakal tenggelam di Liga 3," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH.
Qusoi juga berharap gubernur Sumsel yang selama ini menjadi pembina Sriwijaya FC agar ikut menuntaskan seluruh masalah saham-saham secepatnya supaya tidak ada lagi polemik contoh kasus 40 persen Digi Sport Asia tiba-tiba muncul tambahan 29 persen.
Kemudian tiba-tiba Muddai Madang juga menuntut saham kepemilikannya belum dibayar. Intinya Sriwijaya FC banyak persoalan yng sangat pelik.
"Jadi kepada gubernur Sumsel terpilih dimohonkan untuk timnya bergerak menyelamatkan SFC kedepan. Kami berharap SFC tetap ada di Sumsel dan minimal bertahan di Liga 2. Kami berharap gubernur Sumsel terpilih selamatkan SFC ini di babak play-off degradasi nanti," pungkasnya.
Alasan Manajemen Belum Temui Herman Deru
Sudah sepekan lebih pasca Pilgub Sumsel 2024, Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari mengungkapkan alasannya manajemen SFC belum juga menemui H Herman Deru SH MM yang unggul telak dan berpeluang kembali terpilih lagi menjadi Gubernur Sumsel di Pilgub Sumsel 2024 selaku Pembina Laskar Wong Kito ini.
Ajie Syahrial Bastari yang juga cucu mantan Gubernur Sumsel Almarhum Irjen Pol (Purn) H Achmad Bastari mengaku masih harus membereskan permasalahan, salah satunya yakni terkait rekening PT SOM yang diblokir pihak pajak terlebih dahulu.

Baca juga: Sriwijaya FC Prediksi Kapan Badai Berlalu, Siap Rombak Pemain Jelang Play-off Degradasi
"Salah satunya kita masih ada permasalahan ini. Mana yang bisa kami selesaikan dulu. Yang kedepannya bisa minta dibantu," ungkap Ajie.
Ajie mengatakan di Sriwijaya FC ini netral tidak berpolitik, pilihan bebas. Siapapun Gubernur terpilih itu kiblat SFC sebagai pembinannya.
"Kita jaga nama baik dia juga. Pak Herman Deru bisa merencanakan kedepan. Jangan dipusingkan kedepan. Mana yang bisa kami tanggulangi, kami tanggulangi dulu. Kenapa tertunda ini yang harus kami bereskan dulu.
Barulah setelah ini beres, Ajie yang juga aktif sebagai Wakil Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Sumsel bisa memastikan manajemen SFC untuk menghadap Herman Deru.
"Setelah ini selesai kami akan menghadap Pak Herman Deru. Target kita saat ini untuk tetap ada di Liga 2. Kemudian nanti Liga 1. Kalau ini berhasil masyarakat Sumsel akan puas," terang Ajie.
Hal senada juga dikatakan Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi yang menilai Herman Deru telah memberi sinyal respon positif yang disampaikan melalui Sripoku.com.
"Beliau menunggu. Saya akan coba cari akses untuk kita bisa menemui beliau. Sepengetahuan saya dari belakang layar Pak Herman Deru sudah peduli di tahun-tahun kemarin mensupport SFC. Mudah-mudahan beliau bisa beri saran dan solusi. Walau belum definitif, kepedulian beliau sudah ada," kata Indrayadi.
Manajemen Sriwijaya FC memprediksi baru bisa menuntaskan permasalahan diblokirnya rekening PT SOM dari kantor Pajak paling lambat dua minggu mendatang.
Akumulasi pajak sebesar Rp 3,7 M kini menjadi beban sehingga rekening PT SOM diblokir. Tunggakan pajak sejak 2016 hingga 2024 dan kini sudah diselesaikan PT Digi Asia Sport sebagai pemegang saham mayoritas melalui negosiasi.
"Tidak bisa secepat itu. Mungkin minggu ini atau minggu depan," kata Indrayadi.
Dengan bakal terselesaikannya masalah rekening PT SOM tersebut nantinya, mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini optimis akan memudahkan untuk mengurus penambahan dalam perombakan pemain pada transfer window nanti.
"Kita tetap optimis. Konsen ke play-off. Jaga marwah SFC. Perombakan tim jadi wajib. Itu sudah terencana," kata Indrayadi.
Mantan kiper PS Pusri Palembang era Galatama ini mengaku telah berkoordinasi dengan manajer tim, coach membicarakan siapa pemain yang akan didatangkan dan yang akan dikeluarkan.
"Ya kita butuh sekitar 8 pemain. Butuh adaptasi yang cepat untuk menyatukan dengan pemain lain. Kalau masalah (rekening tadi) selesai, transfer window dan menyelesaikan kewajiban ke pemain yang lama bisa terealisasi," katanya.
Dikatakan Indrayadi masih perlu banyak pihak untuk membantu, uluran tangan sponsor karena di babak play off degradasi nanti akan berat.
Hal senada juga dikatakan Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari jelang dibukanya bursa transfer window pemain pada 19 Desember 2024-15 Januari 2025.
"Kita tetap optimis nambah pemain. Harus berusaha gak menyerah di sini saja. Pengen SFC eksis, jangan terdegradasi lagi. Kekecewaan itu tidak terobati. Kedepan kita harus bisa." kata Ajie.
Ajie mengatakan, manajemen kalau berjuang sendiri akan terasa berat. Sehingga perlu dukungan dari pecinta Sriwijaya FC dalam bentuk apapun.
Transfer window sudah dekat. Uang yang dikumpulkan secara peraturan rekening buang terblok harus diserahkan ke negara.
"Kita mesti ekstra lebih menyiapkan dananya. Kita butuh keringanan tangan para pecinta SFC untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau kita saja yang ada di manajemen ini saja sulit. Sampai titik darah penghabisan pun akan kita jalani. Bukan jadi dalih, tapi itu kenyataan," pungkasnya.
Sriwijaya FC akan ada di dalam satu dari 4 grup di babak play-off degradasi.
Tim Sriwijaya FC diprediksi akan masuk di Grup H atau Grup I yang akan dihuni tim-tim dari Grup 1 dan Grup 2 sesuai klasemen akhir babak pendahuluan.
Grup H akan dihuni 4 tim (A4, B5, A6, dan A8). Kemudian Grup I dihuni 4 tim (B4, A5, A7, dan A9).
Kemudian Grup J dihuni 5 tim (C4, B6, C6, B8, C8). Lalu Grup K dihuni 5 tim (C3, B7, C5, B9, C7).
Nantinya dari Grup H dan Grup I otomatis akan terdegradasi masing-masing 2 tim terbawah.
Sedangkan peringkat 1 dan 2 Grup H dan I inilah yang akan bertahan di Liga 2 musim kompetisi 2025/26 mendatang.
Inilah kondisi terburuk Tim Elang Andalas yang harus menjalani babak play-off degradasi.
Tentunya persaingan tim akan sangat berat karena masing-masing tim berlomba dengan segala cara untuk memperbaiki tim, pemain, finansial agar jangan sampai terdegradasi ke Liga 3 musim 2025/26.
Ini akan lebih berat lagi dibandingkan pada saat Sriwijaya FC menjalani babak play-off degradasi musim 2023/24 lalu.
Hal ini dikarenakan kondisi tim-tim lain tentunya tak mau terdegradasi, sedini mungkin telah mengantisipasi agar bisa memperbaiki tim jelang putaran kedua ini.
Tim Sriwijaya FC yang masih hingga kini masih krisis pemain mumpuni dan finansial yang belum membaik harus segera gerak cepat agar jangan sampai terdegradasi ke Liga 3.
Untuk degradasi sendiri, dalam regulasinya masih akan menjalani babak play-off degradasi seperti yang dijalani Sriwijaya FC musim kompetisi 2023/24 lalu.
Sejak awal PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi telah memaparkan untuk babak play-off degradasi, 18 tim dibagi ke dalam empat grup, dimana ada dua grup dihuni empat tim dan dua grup lainnya punya lima peserta. Pertandingan pada fase ini dimainkan dengan sistem kandang – tandang.
Dua tim teratas klasemen akhir dari masing-masing grup akan bertahan di Liga 2 . Sedangkan dua dua tim terbawah klasemen akhir dari masing-masing grup otomatis terdegradasi ke Liga 3.
Untuk dua tim yang dihuni lima peserta, ada case khusus yakni tim peringkat 3-nya akan diadu lagi untuk menentukan satu tim yang degradasi. Sebab, aturan Liga 2 musim ini adalah 9 tim yang harus turun kasta.
Total ada 10 tim yang akan bertahan di Liga 2, terhitung sembilan dari babak play off degradasi dan satu lainnya dari tim peringkat keempat atau yang kalah diperebutan tempat ketiga.
Sriwijaya FC yang pernah berjaya dengan segudang prestasi, harus terseok-seok di musim ini. Saat ini masih bertahan di peringkat 8 klasemen sementara Grup 1 Pegadaian Liga 2 2024/25.
Laskar Wong Kito yang telah melakoni 12 pertandingan dan baru mengantongi 7 poin dari 1 kali menang, 4 kali seri dan 7 kali kalah.
Sebelum menjalani babak play-off degradasi, Sriwijaya FC masih harus tetap menjalani 4 laga sisa putaran 2, yakni:
Pekan 15
Sriwijaya FC vs PSPS Pekanbaru Sabtu (14/12/2024) pukul 15.30 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Pekan 16
Persikabo 1973 vs Sriwijaya FC Kamis (19/12/2024) pukul 15.00 di Stadion Pakansari, Bogor
Pekan 17
Sriwijaya FC vs FC Bekasi City Sabtu (4/1/2025) pukul 15.30 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Pekan 18
PSMS Medan vs Sriwijaya FC Sabtu (11/1/2025) Pukul 15.00 di Stadion Baharudin Siregar, Deli Serdang.
Progres Sriwijaya FC Semakin Meningkat Menjelang Bergulirnya Liga Championship |
![]() |
---|
Seusai TC di Jakarta, Sriwijaya FC Gelar Latihan Perdana di Jakabaring dengan 34 Pemain |
![]() |
---|
Bukan Ibrahim Bahsoun, Sriwijaya FC Lebih Berpeluang Rekrut Pedrinho Asal Brasil Pemain Asing Kedua |
![]() |
---|
Pemain Asing Ibrahim Bahsoun Sudah Tiba di Jakarta, Isyaratkan Segera Gabung ke Sriwijaya FC |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Batal ke Singapura, Laga Ujicoba Lawan Lion City Sailors FC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.