Berita Sriwijaya FC

Manajemen Sriwijaya FC Telah Jungkir Balik Cari Dukungan Sponsor, Berharap Terhindar Zona Degradasi

Manajer Sriwijaya FC membantah jika ada anggapan manajemen tidak maksimal berupaya agar dukungan finansial tim bisa tercukupi untuk mengarungi Liga 2.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
Starting XI Sriwijaya FC pada laga pamungkas putaran pertama Liga 2 2024/25 menghadapi PSPS Pekanbaru, Sabtu (26/10/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari membantah jika ada anggapan manajemen tidak maksimal berupaya agar dukungan finansial tim bisa tercukupi untuk mengarungi kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25.

"Bukannya manajemen gak greget, tapi kita sudah malah pakai duit sendiri. Tapi itu kan terbatas. Gak bisa juga," ungkap Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari kepada Sripoku.com, Rabu (30/10/2024).

Seperti dipungkiri faktor utama kurang bagusnya raport tim Sriwijaya FC di putaran pertama Liga 2 2024/25 adalah dukungan finansial yang masih belum maksimal.

Pasca PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC yang saham mayoritasnya 69 persen diambil alih PT Digi Sport Asia, para sponsor yang selama ini dirasakan tak lagi membersamai Laskar Wong Kito.

"Kita sudah menjalankan semua, sudah jungkir balik (mencari sponsor) ke sana dan ke sini. Cuma permasalahannya itu satu, yaitu kita akan menghadapi Pilkada 2024 membuat itu belum bisa dijalankan," kata Ajie.

Ajie yang aktif di kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel mengatakan kehadiran manajemen baru yang mengambil alih tim ini dinilai di saat waktu yang tidak pas lantaran tim sudah terbentuk dan sudah akan memulai kompetisi.

Ditambah lagi para sponsor-sponsor utama (BUMN, BUMD) yang diharapkan sekali bisa mengurangi beban finansial operasional tim, saat ini masih terkonsentrasi menghadapi Pilkada 27 November 2024.

"Kalau semua ini bisa jalan, Alhamdulillah. Permasalahannya semua terkait Pilkada 27 November 2024. Yang tidak mendukung itu adalah waktu," kata Ajie. 

Ajie yang merupakan cucu mantan Gubernur Sumsel Almarhum Irjen Pol (Purn) H Achmad Bastari mengatakan pihaknya sudah berusaha. Hanya saja semua itu bisa terwujud setelah Pilkada 27 November 2024.

"Karena terkonsentrasi untuk pesta rakyat seluruh jajaran pemerintah, sampai BUMD. Semua daerah, tidak hanya di Sumsel. Semua yang sudah dibicarakan, semua yang sudah disepakati bisa terwujud mungkin setelah Pilkada," terangnya.

Krisis materi pemain yang mumpuni untuk meraih kemenangan pada putaran pertama Liga 2 2024/25 membuat manajemen Sriwijaya FC harus gerak cepat.

Untuk mengupgrade pemain mumpuni yang punya daya saing agar Sriwijaya FC bisa melepaskan diri dari zona degradasi. 

Namun semuanya ini seandainya dukungan finansial manajemen Sriwijaya FC bisa berjalan mulus, maka misi untuk mengupgrade pemain mumpuni ini bisa terlaksana.

Sriwijaya FC harus menerima kenyataan mengakhiri putaran pertama Liga 2 dengan berada di peringkat ke-8 dengan mengantongi 6 poin, mencetak 7 gol, mendapatkan 22 kartu kuning serta 5 kartu merah apalagi pada 2 laga away terakhir yang di jalani Elang Andalas.

Mampu menciptakan beberapa peluang namun belum bisa mencetak gol ini merupakan raport yang buruk bagi Manda Cingi dan kawan-kawan apalagi posisi anak asuh Hendri Susilo satu tingkat diatas juru kunci grup 1.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved