Marissa Haque

2 Pekan Sebelum Wafat, Marissa Haque Sudah Bicara soal Kematian Diungkap, Minta Didoakan Mahasiswa

Dua pekan sebelum wafat, Marissa Haque ternyata sudah pernah bicara soal kematian. Hal ini diungkap mahasiswanya saat datang melayat.

Editor: pairat
Kolase Sripoku.com/Instagram
2 Pekan Sebelum Wafat, Marissa Haque Sudah Bicara soal Kematian Diungkap, Minta Didoakan Mahasiswa 

SRIPOKU.COM - Dua pekan sebelum wafat, Marissa Haque ternyata sudah pernah bicara soal kematian.

Hal ini diungkapkan oleh mahasiswanya saat datang melayat sang dosen.

Diketahui Marissa Haque merupakan salah seorang dosen yang mengajar di kampus Indonesia Banking School.

Tahu sang dosen meninggal dunia, mahasiswa Marissa Haque pun mengungkap soal kenangan bersama istri Ikang Fawzi tersebut.

Bahkan mahasiswinya di kampus Indonesia Banking School melihat Marissa Haque berbeda di 2 pekan sebelum wafat.

Wajahnya memang terlihat segar. Namun, ia seperti orang yang mengalami kelelahan.

"Dua minggu terakhir terlihat beda, seperti orang kelelahan. Dua minggu ini lemas terus. Sakit? Enggak, cuma dia kelihatan beda. Dia ngomong sudah lima wat, ibu capek, kecapean gitu, kan banyak acara," ucap seorang mahasiswi di rumah duka, kawasan Bintaro, Rabu (3/10/2024).

Salah seorang mahasiswinya bersaksi Marissa Haque sosok dosen yang ramah.  
Salah seorang mahasiswinya bersaksi Marissa Haque sosok dosen yang ramah.   (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Baca juga: Kondisi Akhir Marissa Haque Ternyata tak Sakit, Keluarga Syok Tubuh Istri Ikang Fawzi tak Bergerak

Dan dua hari terakhir sebelum kematian, Marissa sempat mentraktir mahasiswinya.

Kala itu ia tahu betul beberapa orang mahasiswa belum sarapan hingga berinisiatif mengajak mereka makan.

Dalam obrolan mereka, mendadak Marissa menyinggung kematian.

"Ibunya bilang doakan ibu ya, biar nanti kalau meninggal dilancarkan semua," cerita seorang mahasiswi sembari terisak.

Marissa berharap kematiannya mudah dan tak merepotkan orang lain. Khususnya keluarga.

Sebab, kata Marissa, kepada mahasiswinya itu, biaya rumah sakit mahal.

Dan jika kematian itu terjadi, Marissa tampaknya sudah siap. Ia ikhlas dan meyakini mati syahid.

"Terus bilang juga, 'ibu enggak apa-apa meninggal habis traktir kalian, ibu mati syahid, karena ibu traktir kalian yang menuntut ilmu,'" demikian penuturan mahasiswi yang ditraktir Marissa.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved