Guru Honorer Kritik Kadisdik Kalsel

Pilu Nasib Amalia Guru Honorer Tegur Kadisdikbud Kalsel Merokok saat Rapat, Kini Berakhir Dipecat

Diberitakan sebelumnya saat itu Muhammadun sedang merokok di dalam sebuah acara dan ruangan berpendingin udara atau AC.

Editor: Fadhila Rahma
Kolase/Sripoku.com
Pilu Nasib Amalia Guru Honorer Tegur Kadisdikbud Kalsel Merokok saat Rapat, Kini Berakhir Dipecat 

Ia diberitahu bahwa dirinya "diistirahatkan" oleh sekolah, namun tidak ada kejelasan hingga kapan ia akan kembali mengajar.

"Terakhir saya tanya ke sekolah, dijawabnya diistirahatkan sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Amalia dilansir Sripoku.com di TribunJatim, Senin (16/9/2024).

Amalia mengaku siap menerima segala konsekuensi atas aksinya, bahkan jika harus diberhentikan sebagai guru.

Namun, yang ia inginkan saat ini adalah kepastian.

"Diberhentikan juga saya siap, yang saya tidak nyaman adalah digantung seperti ini.

Rasanya nggak enak sama guru-guru lain," jelasnya.

Meskipun posisinya saat ini belum jelas, Amalia tetap pada pendiriannya dan tidak ingin menghapus postingan yang berisi kritik terhadap Muhammadun.

Dukungan yang terus mengalir dari warganet semakin meyakinkan Amalia bahwa ia berada di jalan yang benar.

"Saya yakin, ini adalah posisi yang benar. Dukungan dari banyak pihak membuat saya semakin kuat," tuturnya.

Sementara itu, Muhammadun akhirnya memberikan klarifikasi atas insiden ini.

Nasib Guru Honorer Dipanggil Kepsek usai Viralkan Kadisdik Merokok di Ruangan: Tidak Sampai Dipecat
Nasib Guru Honorer Dipanggil Kepsek usai Viralkan Kadisdik Merokok di Ruangan: Tidak Sampai Dipecat (Instagram Amalia Wahyuni - BANJARMASINPOST.CO.ID/FRANS RUMBON)

Kepada awak media di Kantor Dinas Sosial Kalsel, beberapa jam sebelum dirinya dilaporkan ke Polda Kalsel pada Selasa (10/9/2024), Muhammadun menjelaskan kronologi kejadian.

Ia membenarkan bahwa dirinya merokok saat rapat.

Namun menyebut bahwa rokok tersebut tidak benar-benar ia nyalakan.

"Saya minta asbak untuk mematikan rokok, bukan untuk merokok di sana," ujar Muhammadun.

Ia juga menjelaskan alasan mengenakan sandal selama rapat, yang menurutnya adalah rekomendasi terapis karena masalah kesehatan.

"Saya sudah delapan tahun pakai sandal saat jam kerja karena ada saraf terjepit.

Kebanyakan guru dan kepala sekolah sudah maklum dengan hal ini," pungkasnya.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved