5 Napi Rutan Pakjo Tersangka

Breaking News : 5 Napi Rutan Pakjo Ditetapkan Tersangka Kasus Tewasnya Tahanan Irohmin

Lima napi ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya tahanan titipan kejaksaan bernama Irohmin di Rutan Kelas I Palembang. 

Editor: Yandi Triansyah
Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan
Rusnawati, Ibu kandung Irohmin didampingi salah seorang keluarga masih meyakini anaknya dibunuh. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Lima napi ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya tahanan titipan kejaksaan bernama Irohmin di Rutan Kelas I Palembang. 

Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo melalui Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Tri Wahyudi mengatakan, saat ini sudah ada lima orang yang ditetapkan menjadi tersangka. 

"Sudah (ada tersangka)," ujar Tri, Selasa (27/8/2024).

Kelima orang tersangka tersebut merupakan napi yang satu kamar dengan Irohmin.

"Iya (tahanan) ada 5 orang," singkatnya.

Namun ia belum membeberkan lebih jauh terkait identitas, kronologi peristiwa tewasnya Irohmin serta hasil autopsi terhadap jenazah korban.

Sebelumnya Polda Sumsel memeriksa 15 orang saksi yang meliputi sipir penjara, tenaga medis, dan tahanan yang satu sel dengan Irohmin. 

Pihak keluarga juga meyakini kalau tewasnya Irohmin juga dianggap janggal sebab ada beberapa bekas luka dan korban mengeluarkan darah saat dijemput jenazahnya di rumah sakit.

Hal ini disampaikan oleh Rusnawati (67) ibu kandung Irohmin yang masih tidak terima anaknya dinyatakan sakit, sebab keluarga melihat ada beberapa luka di kepala bagian belakang dan memar di kening.

"Di kepala belakang keluar darah di keningnya benjol membiru, terus tiga jarinya biru, saya tidak terima pak anak saya mati begitu," ungkap Rusnawati sambil menangis, saat dijumpai di kediamannya di Jalan Perjuangan, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, beberapa waktu lalu.

Saat dijumpai Rusnawati tidak berhenti menangisi kematian anak bungsunya Irohmin terlebih kematian Irohmin secara mendadak dan dianggap tidak wajar karena dikepalanya terdapat beberapa luka yang masih mengeluarkan darah saat jenazah dimandikan. 

Dengan kondisi jenazah yang janggal, keluarga masih beranggapan kemungkinan besar Irohmin meninggal karena dibunuh. 

Rusnawati juga menyebut sebelum Irohmin meninggal, anaknya itu sempat menghubungi kakaknya meminta dikirimi uang sebesar Rp 350 ribu agar ia bisa keluar dari kamar karantina yang ada di Rutan karena Irohmin baru sekitar satu atau dua minggu ditahan di Rutan. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved