Demo Kawal Putusan MK

Kondisi Anak Pedangdut Machica Mochtar Ditahan Polisi saat Demo di DPR, Patah Hidung Dilarikan ke RS

Begini kondisi anak pedangdut senior Machica Mochtar saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan gedung DPR pada Kamis (22/8/2024).

Editor: pairat
Kolase Sripoku.com/Instagram
Pedangdut Machica Mochtar membenarkan bahwa putranya, Muhammad Iqbal Ramadhan diamankan polisi. 

SRIPOKU.COM - Begini kondisi anak pedangdut senior Machica Mochtar saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan gedung DPR Senayan, Jakarta pada Kamis (22/8/2024).

Diketahui putra Machica Mochtar bernama Muhammad Iqbal Ramadhan ambil bagian dalam aksi massa kawal putusan MK tersebut.

Di tengah riuhnya demostran kemarin, pedangdut Machica Mochtar membenarkan bahwa putranya, Muhammad Iqbal Ramadhan diamankan polisi.

Ia menuturkan bahwa hingga saat ini tak tahu dimana keberadaan putranya setelah dapat kabar diamankan polisi usai ikut aksi.

Anak penyanyi dangdut Machicha Mochtar diduga diamankan saat aksi unjuk rasa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Anak penyanyi dangdut Machicha Mochtar diduga diamankan saat aksi unjuk rasa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. (instagram)

Baca juga: Heboh Anak Penyanyi Dangdut Senior Diduga Diamankan Saat Demo di Gedung DPR, Sang Ibu Minta Doa

"Saya belum tahu anak saya dimana, ini saya masih lemes ini saya, nggak tahu anak saya ada dimana," ujar Machica Mochtar dihubungi awak media, Jumat (23/8/2024).

Machica dapat kabar dari keluarga bahwa Iqbal ditahan setelah ikut demo di depan gedung DPR pada Kamis (22/8/2024).

Bahkan ia mendapat informasi bahwa putranya saat ini ada di RS akibat patah hidung.

"Katanya hidungnya patah terus bilangnya ada di Rumah Sakit, nggak tahu di RS mana," ucap Machica.

Machica sudah berusaha menghubungi rekan-rekan Iqbal di Lokataru. Menurut penjelasanya Iqbal pergi demo bersama Lokataru.

Anak penyanyi dangdut Machicha Mochtar diduga diamankan saat aksi unjuk rasa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

"Sudah, teman-temannya sudah berkoordinasi dengan saya, itu kan ada dua yang ditangkap," bebernya.

"Ketua Lokataru, Lokataru kan yang buat anak saya itu, nah itu direkturnya siapa namanya itu, belum tahu dimana," ungkap Machica.

Hingga kini Machica masih menunggu kabar dari teman-teman Iqbal soal kondisi dan keberadaannya.

15 Artis Turun ke Jalan Ikut Demo Kawal Putusan MK di Depan Gedung DPR RI

15 deratan artis yang ikut demo di depan Gedung DPR RI, Kamis (22/8/2024).
15 deratan artis yang ikut demo di depan Gedung DPR RI, Kamis (22/8/2024). (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Baca juga: Postingan Ernest Prakasa saat Demo Peringatan Darurat Depan Gedung DPR Agak Lain Kau Sekeluarga

Berikut 15 deratan artis yang turun ke jalan ikut demo kawal putusan MK di depan Gedung DPR RI Hari ini, Kamis (22/8/2024).

Sejumlah artis yang ikut aksi demo ini mulai dari aktor, komika hingga sutradara film terkenal.

Ternyata konflik politik yang sedang terjadi di negeri ini menggugah hari sederet artis ini ambil bagian untuk menyuarakan keadilan.

Mereka sampai terjun dan ikut berbaur dengan warga, aktivis dan mahasiswa guna mengawal putusan MK terkait UU Pilkada.

Untuk diketahui, aksi demo hari ini terjadi untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi yang hendak diakali oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).

Para artis dan aktivis hingga guru besar dari kampus ternama pun ngotot menyuarakan penolakan terhadap revisi UU Pilkada tersebut.

Tak terkecuali juga artis yang kini ikut terjun dan vokal menyarakan keresahan mereka.

Berikut 15 artis yang ikut menyuarakan penolakannya jika konstitusi Indonesia dibegal untuk melanggengkan kekuasan oligarki:

1.Reza Rahardian

2. Arie Kriting

3. Rigen

4. Bintang Emon

5. Mamat Alkatiri

6. Abdur

7. Sutradara Joko Anwar

8. Yono Bakrie

9. Abdel

10. Adjis Doa Ibu

11. Ananta Rispo

12. Andovi Da Lopez
Jovi

13. Ebel Kobra

14. Yuda Keling

15. Aktivis Dandhy Laksono

Ikut turun ke jalan, beberapa artis dari berbagai bidang ini bahkan berani menyuarakan pandangannya terkait penolakan UU Pilkada.

Salah satunya yang berteriak lantang adalah komika Abdur Arsyad.

Di atas mobil bak dan di depan ratusan pendemo, Abdur mengkritisi kinerja DPR RI.

"Jangan berharap kami lucu, karena lebih lucu yang di dalam sana," kata Abdur sembari menunjuk ke Gedung DPR RI.

"Teman-teman, kita semua berkumpul di siang hari ini, kita cari kerja sendiri bukan dibantu bapak. Mohon maaf bapak dan ibu yang mengalami kemacetan, tapi kami pastikan bahwa demokrasi tidak akan macet lima tahun ke depan," sambungnya.

Tak cuma Abdur, Reza Rahardian juga ikut mengurai keresahannya di depan ratusan pendemo.

Sementara itu, komika Bintang Emon terlihat tenang seraya melayangkan pesan untuk para pendemo agar menjaga kebersihan.

"Tetap jaga kebersihan yang ikut kegiatan, yang ikut demo ya, jangan bikin susah orang-orang yang bersihin jalan ya," imbuh Bintang Emon.

Sutradara Film Ternama Joko Anwar Tegaskan Sudah Muak Pada Pemerintah 

Selain komika, sutradara film ternama Joko Anwar juga tak tinggal diam dan memutuskan terjun ikut aksi demo.

Joko Anwar juga berbaur dengan para artis, masyarakat dan pendemo lainnya di depan gedung DPR RI.

Sama seperti yang dikeluhkan orang-orang saat ini soal rencana DPR untuk menyikapi putusan MK.

"Tentunya kita berkumpul untuk beberapa tuntutan, suapaya DPR tidak mengganggu putusan MK yang seharusnya sudah final dan mengikat," ucap Joko Anwar dikutip Tribunnews.com dari tayangan Youtube, Kamis (22/8/2024).

"Yakni putusan MK nomor 60 tahun 2024 tentang tresholld untuk calon Pilkada dan juga putusan nomor 60 tahun 2024 tentang batas umur pencalonan kepala daerah. Itu sih," jelasnya.

Sejatinya ia bukan secara khusus mempermasalahkan soal aturan Pilkada 2024 yang akan diintervensi oleh DPR.

Namun menurutnya momen ini adalah puncak rasa muak masayarakat terhadap pemerintah yang akhir-akhir ini terlalu vulgar.

Ia melihat penguasa belakangan ini terlalu terang-terangan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan mereka.

"Ini bukan soal Pilkda aja, cuman emang kita muaknya ketika isu pilkada ini. Ya ini untuk nunjukkin untuk cukup lah kita dipermainkan dan dianggap tidak ada," bebernya.

"Walaupun saya gak biasa bersuara soal tata negara dan pemerintahan tapi secara hati nurani kita merasa sudah kelewatan yaa, para pengusasa sudah vulgar banget menggunakan perkakas hukum untuk melenggangkan yang mereka mau," ungkap Joko Anwar.

Sebagian artikel ini tayang di Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved