Berita Viral

Sosok Nur Huda Mantan Kuli jadi Anggota DPRD, Datang Pakai Motor saat Dilantik, Dikira Tukang Jahit

Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah bekerja sebagai kuli bangunan saat pandemi Covid-19 melanda.

Editor: Fadhila Rahma
istimewa
Viral Anggota DPRD Terpilih di Bantul, Nur Huda Waskitha Yoga datang ke pelantikan gunakan motor butut, sempat dikira tukang jahit baju. 

SRIPOKU.COM - Viral anggota DPRD Bantul terpilih, datang pakai motor butut sat pelantikan.

Anggota DPRD itu bernama Nur Huda Waskitha Yoga, hadir di acara pelantikan dengan mengendarai motor butut.

Dalam video tersebut, Nur Huda tampak mengendarai motor berwarna biru yang sebagian bodinya sudah hilang, mencuri perhatian banyak orang.

Nur Huda, yang kini berusia 35 tahun, adalah mantan kuli bangunan, petani, dan peternak.

Ia lahir di Bantul pada 31 Desember 1989 dan merupakan lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom), meski tidak diketahui dari universitas mana.

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Nur Huda maju melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan berhasil mendapatkan suara terbanyak di Daerah Pemilihan 5 (Kapanewon Pajangan, Pandak, Sanden, dan Srandakan) dengan 2.717 suara sah.

Nur Huda resmi dilantik sebagai anggota DPRD Bantul periode 2024-2029 bersama 44 anggota lainnya di Gedung DPRD Bantul pada Selasa (13/8/2024).

Dalam sebuah wawancara, Nur Huda menceritakan kehidupannya sebelum menjadi wakil rakyat.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah bekerja sebagai kuli bangunan saat pandemi Covid-19 melanda.

Selain itu, ia juga menjalani profesi sebagai petani dan peternak, mengurus lahan pertanian di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, dan Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman.

Perjalanan hidup Nur Huda tidaklah mudah.

Baca juga: Nasib Cak Muklasin Penjual Pentol dari Surabaya Naiki Motor Yamaha 1970 ke IKN, Cuma Bawa Rp2,5 Juta

Nur Huda dalam kesempatannya menceritakan kehidupannya sebelum menjadi wakil rakyat.

Ia mengaku pernah bekerja sebagai kuli bangunan.

Profesi tersebut, dirinya lakoni saat pandemi Covid-19 masih melanda.

"Dulu kan saya sempat jadi kuli bangunan saat corona (Pandemi Covid-19)," katanya, dikutip dari TribunJogja.com.

Selain jadi kuli, Nur Huda juga bekerja sebagai petani serta peternak.

"Jadi aktivitas sehari-hari saya sebelum jadi anggota DPRD, pagi hari ngasih makan domba, antar anak berangkat sekolah, berkebun di lahan pertanian di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul."

"Kalau sudah selesai, sesekali ngurus lahan yang di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman," paparnya, ceritanya.

Nur Huda juga mengaku pernah menjalani masa hidup yang keras.

Ia sempat terlilit utang tidak lama selepas SMA.

Kala itu, dirinya membuka usaha fotokopi. Namun, bisnis tersebut tak kunjung membuahkan untung.

Utang-utang yang menumpuk berhasil Nur Huda lunasi pada 2019 berkat usaha di bidang pertanian.

Ia menggeluti usaha domba, pertanian pakan ternak, hingga pisang cavendish.

Nur Huda mampu mengumpulkan omzet sekitar Rp500 juta per bulan.

Bahkan, dia memiliki 15 orang karyawan.

Dikira Tukang Jahit

Kisah lucu terjadi ketika Nur Huda tiba di acara pelantikan dengan motor bututnya.

Ia mengaku sempat dikira tukang jahit oleh beberapa orang.

"Waktu itu saya dikira sama orang-orang tukang jahit baju. Ya enggak apa-apa."

Tapi, lebih tepatnya saya malah sebagai petani. Dan pada akhirnya saya sama orang-orang itu akrab dan kemarin pas pelantikan jadi dekat," kata dia, dikutip dari TribunJogja.com.

Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangatnya untuk menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

Nur Huda bahkan menyatakan keinginannya untuk membeli mobil setelah dilantik, namun ia akan menunggu sampai memiliki uang yang cukup.

"Tapi kalau Allah belum menghendaki ya kita pakai yang apa adanya," akunya.

Kini, Nur Huda siap fokus menjalani tugas sebagai anggota DPRD Bantul.

Ia berharap dapat ditempatkan di komisi yang berhubungan dengan pertanian, sesuai dengan latar belakang dan pengalamannya sebagai petani.

 "Ya syukur-syukur di pertanian, karena bidang saya itu. Tapi saya juga sebagai pemuda pelopor. Jadi paling antara Komisi B atau Komisi D," tuturnya.

 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved