Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 31 Kurikulum Merdeka, Cerpen Karya Ahmad Tohari

Berikut ini terdapat pembahasan soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 31 Kurikulum Merdeka, Bab 1 Ayo Berlatih.

|
Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
buku.kemdikbud.go.id
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 31 Kurikulum Merdeka, Bab 1 Ayo Berlatih. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini terdapat pembahasan soal dan  kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 31 Kurikulum Merdeka.

Pada buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 31 Kurikulum Merdeka, materi Bab 1, terdapat tugas Ayo Berlatih.

Siswa ditugaskan untuk membuat sinopsis cerpen “Lelaki yang Menderita bila Dipuji” karya Ahmad Tohari, dan menjawab beberapa pertanyaan yang ada.

Dilansir dari YouTube Media Pembelajaran, simak dan pelajarilah dengan baik kunci jawaban berikut ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Halaman 31-33 Kurikulum Merdeka, Activity 3 Vocabulary

Ayo Berlatih

Kalian dapat memberikan apresiasi terhadap cerpen tersebut dengan mengerjakan soal berikut ini.

1. Buatlah sinopsis cerpen “Lelaki yang Menderita bila Dipuji” karya Ahmad Tohari. Sampaikan kemenarikan cerpen sehingga orang tergerak membacanya.

2. Buatlah teks dalam bentuk deskripsi tentang sosok Mardanu sebagai tokoh utama di dalam cerpen.

3. Jawablah dengan ringkas pertanyaan berikut ini.

a. Mengapa tokoh Mardanu merasa terbebani dengan pujian orang-orang?

b. Apa yang mendorong Mardanu akhirnya membuka kandang burung kutilang peliharaannya?

c. Pujian apa yang membuat Mardanu terkesima?

d. Apa makna tersirat dari cerpen tersebut jika kalian hubungkan dengan kehidupanmu atau kehidupan seorang manusia?

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Halaman 29 Kurikulum Merdeka, Unit 1 Reading Activity 6

Jawaban :

1. Sinopsis Lelaki yang Menderita Bila Dipuji

Cerpen Lelaki yang Bercerita Bila Dipuji ini menceritakan tentang seorang pensiunan yakni Mardanu yang selalu gelisah ketika mendapatkan pujian. Mardanu tidak mengerti mengapa hanya karena uang pensiun yang utuh, badan yang sehat, anak yang mapan, bahkan burung piaraan membuat orang sering memujinya.

Bukankah itu hal biasa yang semua orang bisa melakukannya bila mau? Bagi Mardanu, pujian hanya pantas diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan berharga dalam kehidupan.

Kisahnya berawal ketika Mardanu yang sangat menyukai kisah kepahlawanan yang ia dapat dari sekolah.

2. Mardanu adalah seorang lelaki pensiunan Tentara yang merasa gagal karena tidak pernah bertugas untuk hal penting. Karena sebab tersebut, Mardanu yang awalnya senang untuk dipuji lantas menjadi risi dan terbebani jika ada yang memujinya. Mardanu memiliki dua orang anak yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen. Mardanu terlihat sangat risih ketika ada yang memujinya perihal dengan uang pensiunan yang utuh, badan yang sehat, anak mapan dan burung piaraan. la juga memiliki langganan tukang becak yamg bernama Kosim yang kerap mengangarnya untuk mengambil uang pensiun.

3. a. Bagi Mardanu, pujian hanya pantas diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan berharga dalam kehidupan.

b. Hal yang mendorong Mardanu melepas burung kutilang miliknya adalah ketika ia mendengar sang cucu yang bernama Manik bernyanyi Di pucuk pohon cempaka, burung kutilang bernyanyi.

c. "Biar kutilang itu bisa bernyanyi di pucuk pohon cempaka? Wah, itu luar biasa. Kakek hebat, hebat banget. Aku suka Kakek." Manik melompat- lompat gembira.

Mardanu terkesima oleh pujian cucunya. Itu pujian pertama yang paling enak didengar dan tidak membuatnya menderita.

d. Makna tersirat dari cerpen Lelaki yang Menderita bila Dipuji

- Hubungan manusia dengan sesamanya, serta hubungan manusia dengan alam.

- Terhadap sesama manusia harus saling menghargai, saling membantu, dan saling meringankan beban.

- Cerpen ini juga secara tersirat mengajak pembaca untuk berjiwa pahlawan, yaitu memberikan manfaat bagi kehidupan.

- Cerpen ini juga memberikan hak hidup kepada sesama makhluk hidup. Hal itu tampak dari sikap Mardanu yang tidak mau lagi mengurung burung kutilangnya dan membiarkannya terbang ke alam bebas untuk hidup di alam bebas.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved