Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 48 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Tradisi Mappalette Bola

Inilah kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 48 semester 1 Kurikulum Merdeka, soal Pengayaan.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
Kolase/berbagai sumber
Kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 48 semester 1 Kurikulum Merdeka, soal Pengayaan. 

SRIPOKU.COM - Artikel berikut menyajikan kunci jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 9 SMP halaman 48 semester 1 Kurikulum Merdeka.

Pada buku paket IPS kelas 9 SMP halaman 48, terdapat soal Pengayaan yang siswa perlu kerjakan.

Silahkan siswa pelajari serta pahami dengan baik pembahasan soal dan kunci jawaban yang ada di bawah ini.

Melansir dari YouTube Media Pembelajaran, simaklah kunci jawaban berikut.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 40 Kurikulum Merdeka, Soal Pengayaan Contoh Globalisasi

Pengayaan. Menurutmu, apa hal menarik dari tradisi Mappalette Bola? Apakah sikap saling membantu masih ada di lingkungan masyarakat tempat tinggalmu?

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 44 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Produk Budaya Indonesia

Jawaban:

Menurut saya, ada beberapa hal yang menarik dari tradisi Mappalette Bola diantaranya:

- Semangat gotong royong Tradisi ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi dari masyarakat Bugis. Warga desa akan saling membantu untuk memindahkan rumah, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.

- Kearifan lokal

Tradisi ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Bugis. Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini.

- Tradisi yang unik

Tradisi ini terbilang unik karena rumah yang dipindahkan adalah rumah adat Bugis yang terbuat dari kayu. Rumah adat ini biasanya memiliki berat puluhan ton, sehingga membutuhkan tenaga yang besar untuk memindahkannya.

Apakah sikap saling membantu masih ada di lingkungan masyarakat tempat tinggalmu?

Jawaban:

Menurut saya sikap saling membantu masih ada di lingkungan masyarakat tempat tinggal saya. Hal ini dapat terlihat dari berbagai kegiatan sosial yang sering dilakukan oleh masyarakat, seperti kerja bakti, bakti sosial, dan gotong royong. Namun, saya juga menyadari bahwa sikap saling membantu ini semakin berkurang seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti individualisme. kesibukan, dan pengaruh budaya asing.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved