Kasus Vina Cirebon

Sebab Farhat Abbas Nangis di Sidang Saka Tatal, Adik Terpidana: Dipaksa Minum Air Kencing, Dibalsem

Farhat Abbas sendiri menjadi pengacara untuk Saka Tatal dengan mendatangkan saksi yang ikut disiksa saat penangkapan pelaku pembunuhan kasus Vina Cire

Editor: Fadhila Rahma
(Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)
Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas (kiri) tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar kesaksian Aldi Renaldi (kanan) yang sempat mendapat kekerasan dari polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky. Sebab Farhat Abbas Nangis di Sidang Saka Tatal, Adik Terpidana: Dipaksa Minum Air Kencing, Dibalsem 

SRIPOKU.COM - Kesaksian adik terpidana  Eka Sandi, yakni Aldi Renaldi di sidang PK Saka Tatal membuat Farhat Abbas menangis.

Farhat Abbas sendiri menjadi pengacara untuk Saka Tatal dengan mendatangkan saksi yang ikut disiksa saat penangkapan pelaku pembunuhan kasus Vina Cirebon dan Eky.

Rupanya sebelum dijebloskan ke penjara, saksi dan terdakwa mengalami penyiksaan menyakitkan.

Dari dipaksa minum air kencing hingga mata dibalsem.

Pengakuan Aldi Renaldi itulah yang membuat Farhat Abbas terkejut hingga menangis di ruang sidang.

Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Saka Cenderung Bohong Polri Tegaskan Iptu Rudiana tak Langgar Etik

Dilansir Sripoku.com di KompasTV, Farhat Abbas tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar kesaksian Aldi Renaldi yang sempat mendapat kekerasan dari polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky.

Kesaksian Renaldi yang merupakan adik salah satu terpidana Eka Sandi ini disampaikan Aldi saat dihadirkan menjadi saksi fakta sidang peninjuan kembali (PK) Saka Tatal, Selasa (30/7/2024).

Mulanya Aldi menceritakan dirinya yang turut ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky, pada Agustus 2016.

Aldi menjelaskan, saat di kantor polisi ia dan sejumlah orang yang saat ini menjadi terpidana disiksa untuk dipaksa mengaku melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eky di Cirebon.

Farhat pun kemudian menanyakan kekerasan apa saja yang didapatkan Aldi dalam penangkapan 8 tahun silam tersebut.

"Bisa dipraktikkan bagaimana cara memukulnya?" tanya Farhat kepada Aldi.

Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas (kiri) tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar kesaksian Aldi Renaldi (kanan) yang sempat mendapat kekerasan dari polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky. Sebab Farhat Abbas Nangis di Sidang Saka Tatal, Adik Terpidana: Dipaksa Minum Air Kencing, Dibalsem
Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas (kiri) tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar kesaksian Aldi Renaldi (kanan) yang sempat mendapat kekerasan dari polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky. Sebab Farhat Abbas Nangis di Sidang Saka Tatal, Adik Terpidana: Dipaksa Minum Air Kencing, Dibalsem ((Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.))

"Banyak, Pak, ada yang diinjek, mata semua dibalsem, semua mukul," kata Aldi.

"Ucapan apa yang disampaikan polisi saat memukul?" tanya Farhat lagi.

"Suruh ngaku, tapi karena saya saya tidak tahu, saya tidak mengaku," ucap Aldi.

Lalu, Farhat Abbas kembali bertanya terkait siapa yang mengalami luka paling parah akibat disiksa polisi. Aldi pun menyebut semua yang ditangkap mengalami luka parah.

"Siapa paling parah dipukul?" tanya Farhat.

"Eko, kakak saya (Eka Sandi), Hadi, Jaya, saya, Saka, semualah Pak," ujar Aldi.

Lebih lanjut, Farhat bertanya terkait penyiksaan yang diterima Saka Tatal saat ditangkap tersebut.

"Kamu pernah melihat Saka Tatal waktu dipukul?" tanya Farhat.

"Iya," jawab Aldi.

"Berapa kali Saka Tatal mengalami penyiksaan?" tanya Farhat lagi.

"Banyak, sama," ucap Aldi.

Tak cuma terpidana, saat itu, Aldi pun turut dijebloskan ke penjara seperti terpidana lainnya.

Bahkan, dia menyebut, penyiksaan terus dilakukan oleh polisi dengan memaksanya dengan para terpidana untuk meminum air kencing.

"Pada saat saya mau masuk penjara pun saya masih dipukulin dengan gembok. Baru mau masuk itu. Habis pukulin gembok, saya diminumin air kencing satu gelas gede, semuanya itu (terpidana) minum," jelas Aldi.

Mendengar pernyataan Aldi tersebut, Farhat pun tak kuasa menahan tangisnya. Ia terlihat beberapa kali mengusap air matanya.

"Ada ancaman kekerasan atau akan dibunuh atau....?" tanya Farhat dengan menahan tangisnya.

"Ada (ancaman). Masih mending ditembak mati semua daripada kalian semua pada hidup. Ada polisi yang ngomong kayak gitu," kata Aldi.

"Siapa yang paling jahat?" kata Farhat dengan suara yang bergetar.

"Ada namanya itu, saya kenal. Orang dua, namanya Aris sama Gugun, itu yang ngebalsem, nyetrum saya," jawab Aldi yang juga tak sanggup menahan tangisnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan, usai berhasil dibebaskan, luka yang dialaminya baru sembuh satu bulan kemudian.

"Pulang-pulang demek (luka parah) satu bulan saya muka saya baru beres (sembuh). Jalan saja nggak bisa," papar Aldi.

Bahkan, Aldi mengaku dirinya masih mendapat kekerasan saat melakukan wajib lapor usai dibebaskan dari penangkapan.

"Saya lapor wajib saja ditabok bolak balik," ucap Aldi.

Iptu Rudiana Terlibat Pemukulan

Renaldi mengaku sempat dianiaya sejumlah oknum polisi, termasuk Iptu Rudiana.

Tak hanya dipukuli, Renaldi bahkan mengaku sempat disetrum hingga rambutnya dibakar oleh oknum polisi tersebut.

Adapun Renaldi sempat ikut ditangkap terkait kasus Vina Cirebon.

Namun ia akhirnya dibebaskan lantaran bersikukuh enggan mengaku terlibat dalam kematian Vina dan Eky pada 2016 lalu.

"Masih dipukul, disetrum, dibakar rambutnya. Ada yang bawa korek langsung bakar-bakar aja," ucap Renaldi, dalam tayangan Kompas TV, Selasa.

"Pelakunya banyak, pakai pakaian seragam polisi."

Menurut Reynaldi, penyiksaan itu dialaminya sejak ditangkap hingga tiba di Polresta Cirebon.

Kala itu, Renaldi sempat menangis karena tak kuasa menahan rasa sakit.

"Ketika penangkapan di depan SMP 11, salah satu yang memukul saudara adalah Rudiana. Selain itu apakah Rudiana juga memukul saudara di Polresta Cirebon?," tanya pengacara Saka Tatal.

"Iya, di ruang kanit," jawab Renaldi.

Reynaldi kemudian mengungkap keterlibatan Iptu Rudiana dalam penyiksaan tersebut.

Ia menyebut, sempat dipukul hingga diinjak oleh ayah kandung Eky tersebut.

Namun, menurutnya pemukulan itu dilakukan Iptu Rudiana kepada semua pemuda yang dituduh terlibat dalam kasus Vina.


"Apakah saudara lihat Saka Tatal termasuk dipukul Rudiana?," tanya pengacara Saka Tatal.

"Semua yang ditahan itu dipukul, diinjak," jawab Reynaldi.

"Oleh Rudiana juga?," imbuh pengacara Saka Tatal.

"Iya," jawab Reynaldi singkat.

Iptu Rudiana Bantah Buat Skenario Palsu Kasus Vina

Iptu Rudiana kembali jadi sorotan publik usai mengaku tangkap 8 terpidana dibantu rekannya di kasus pembunuhan anaknya Eky dan Vina Cirebon pada 2016
Iptu Rudiana kembali jadi sorotan publik usai mengaku tangkap 8 terpidana dibantu rekannya di kasus pembunuhan anaknya Eky dan Vina Cirebon pada 2016 (Handout)

 

Kapolsek Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Iptu Rudiana, akhirnya muncul ke publik.

Iptu Rudiana merupakan ayah kandung Eky, remaja 16 tahun yang dibunuh bersama kekasihnya, Vina, pada 2016 silam.

Ia muncul di hadapan publik untuk menyangkal kesaksian Dede Riswanto, saksi kunci kasus Vina Cirebon.

Iptu Rudiana membantah memerintahkan Dede untuk memberi kesaksian palsu di hadapan polisi pada 2016 silam.

Ia juga mengklaim selama ini hanya berupaya mencari keadilan bagi anaknya, Eky.

Hal itu diungkapkan Rudiana dalam tayangan tvOne, Kamis (25/7/2024).

Dalam pernyataannya, Rudiana menekankan dirinya tidak pernah menghilang setelah kasus Vina kembali mencuat.

Rudiana mengatakan, selama ini dirinya masih aktif sebagai Kapolsek Kapetakan.

"Saya sampaikan bukan menghilang, namun karena sebagai anggota polisi yang masih aktif saya taat pada aturan dan kode etik," ucap Rudiana.

"Saya aktif bekerja seperti biasa sebagai pelayan masyarakat sebagai Kapolsek Kapetakan. Tentunya punya tugas diembankan pada saya untuk melindungi dan melayani masyarakat," imbuhnya.

Baru-baru ini, Rudiana dicap sebagai dalang di balik rumitnya kasus Vina.

Ia disebut membuat skenario palsu hingga menjebloskan tujuh terpidana tak bersalah ke penjara.

Meski sebelumnya tak pernah muncul, rupanya Rudiana mengetahui opini negatif yang dilayangkan kepadanya.

Ia menyebut, selama ini keluarga dan kehidupannya terganggu akibat pandangan negatif publik kepadanya.

"Sangat besar kami rasakan, terutama anak saya, keluarga, semua yang di rumah. Sehari-hari di sekolah maupun dalam pergaulan. Sangat berat," jelasnya.

"Namun, demikian kami tetap kuat dan tabah, yakinlah kalau kebenaran itu selalu dilindungi."

Lebih lanjut, Rudiana juga membantah pengakuan Dede soal skenario palsu kasus Vina.

Hingga saat ini, Rudiana bersikukuh untuk terus berupaya mencari keadilan untuk anaknya.

"Prinsipnya buat saya, apa yang saya lakukan untuk kebaikan almarhum (Eky) dan dalam hal mencari keadilan," tuturnya.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved