Satu Keluarga Tewas Ditabrak KA

Isak Tangis Anak Bungsu Sambut 6 Jenazah Ayah, Abang & Kakak Tewas Usai Ditabrak KA di Deli Serdang

Isak tangis anak bungsu sambut kedatangan 6 jenazah, ayah, abang dan kakak yang tewas usai ditabrak Kereta Api (KA)

Editor: pairat
Tribunmedan
Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Deli Serdang. 

SRIPOKU.COM, LUBUKPAKAM - Isak tangis anak bungsu sambut kedatangan 6 jenazah, ayah, abang dan kakak yang tewas usai ditabrak Kereta Api (KA)

Insiden kecelakaan maut kereta api menabrak mobil Toyota Rush nopol BK 1496 MAA di Deli Serdang meninggalkan duka pilu yang mendalam.

6 orang yang merupakan satu keluarga sedarah tewas dalam kecelakaan yang terjadi di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024) siang.

Informasi yang dihimpun dari 7 orang ada di dalam mobil Toyota Rush, 6 di antara korban tewas.

Hanya satu orang yang dilaporkan selamat yakni Herawati Manurung (51), mengalami luka-luka.

Sementara Ramses Manulang (suami ) dan lima anaknya dinyatakan meninggal.

Kondisi mobil korban yang tercampak ke area persawahan di sekitar lokasi setelah ditabrak kereta api, Minggu (21/7/2024).

Satu-satunya anak bungsu Herawati, Setia Manullang juga selamat karena tidak ikut bersama rombongan.

Peristiwa tesebut menyisakan duka mendalam bagi Herawati dan Si Bungsu Setia Manulang.

Isak tangis keluarga menyambut 6 jasad di rumah duka memilukan.

Tangisan Setia Manulang (14) anak bungsu korban yang saat itu terdengar paling kencang.

Meski tidak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisannya terdengar meraung.

Wajahnya tampak sembab saat itu.

Beberapa tetangga tampak menguatkannya.

"Sabar ya kau boru," peluk para tetangga.

Setia yang masih kelas 1 SMP ini tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya.

Saat itu jenazah ditempatkan di ruang tengah.

Ia tampak menangis setiap jenazah dibuka dari peti.

Dalam kejadian kecelakaan hanya ibunya yang selamat dan masih dirawat di rumah sakit.

Sementara bapaknya bersama lima orang saudaranya tewas di tempat.

Berikut daftar nama korban yang tewas dan luka-luka.

1. Ramses Manulang (52)

2. Herawati Manurung (51) (luka-luka).

3. Gabriela Manulang (28).

4. Sarah Manulang (26).

5. Yohanes Manulang (24).

6. David Manulang (22).

7. Niko Manulang (20).

Kondisi mobil korban yang masuk areal persawahan Minggu, (21/7/2024).
Peti 6 jenazah tiba di rumah duka, Minggu, (21/7/2024).

"Iya satu keluarga ini yang jadi korban. Korban sudah kita bawa ke rumah sakit umum (RSUD Amri Tambunan," kata Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono

Budiono mengatakan, para korban merupakan satu keluarga yang rumahnya sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun peristiwa ini terjadi sekira pukul 12.30 WIB.

Saat itu mereka dari rumah hendak menuju ke Jalan Lintas Lubuk Pakam.

"Baru pulang gerejanya mereka sebenarnya. Setelah itu mau pergi lagi nggak tahu mau ke mana. Di depan rumah saya korban ini tinggal," ujar Wagiso.

Pantauan www.tribun-medan.com mobil Toyota Rush yang ditumpangi oleh korban tampak terpental sekitar 30 meter dari jalan.

Mobil terjatuh ke area persawahan yang ada di sekitar lokasi.

Tampak kalau mobil dalam keadaan remuk dan rusak berat.

Informasi yang dihimpun korban adalah satu keluarga terdiri dari pasangan suami istri dan 5 orang anaknya.

Dari 7 orang yang ada di dalam mobil satu orang yang dilaporkan selamat.

Sementara 6 orang di dalamnya meninggal dunia.

Satu orang selamat adalah seorang ibu dan 6 lainnya merupakan bapak beserta 5 anaknya.

Ramses Manulang (52) yang merupakan sopir merupakan yang terakhir dievakuasi.

Sementara itu lima orang anak-anaknya dan istrinya sudah dievakuasi lebih dahulu.

Ramses dievakuasi sekitar pukul 15.30 WIB sementara anak-anaknya 2 jam lebih dahulu dievakuasi.

Hal ini dikarenakan kondisi Ramses terlihat terjepit di dalam mobil.

Kondisi mobil korban yang masuk areal persawahan.
Kondisi mobil korban yang masuk areal persawahan Minggu, (21/7/2024).

"Kalau 4 anak-anaknya tadi terpental sampai keluar dan tercampak ke sawah. Istrinya itu tadi masih di dalam bersama suaminya tapi suaminya itu terjepit sulit dikeluarkan dari dalam mobil," ujar seorang perempuan warga sekitar yang bermarga Manulang.

Warga mengaku kalau di lokasi kejadian sudah sering terjadi kecelakaan.

Hal ini lantaran jalan desa ini tidak ada palang pintu kereta apinya.

Satu keluarga tewas dalam peristiwa kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Kecelakaan tersebut terjadi di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024) siang.

Keluarga yang tewas tersebut ternyata hendak pergi jalan-jalan ke Medan.

Satu keluarga itu pergi dengan menumpangi mobil Toyota Rush hitam BK 1496 MAA.

Peristiwa kecelakaan terjadi sekira pukul 12.30 WIB.

Awalnya para korban ini baru pulang dari ibadah di gereja yang ada di Lubuk Pakam.

Setelah itu mereka pulang ke rumahnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.

Setelah sampai rumah mereka ganti baju dan langsung berangkat.

Saat itu di dalam mobil ada 7 orang terdiri dari pasangan suami istri Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51) serta lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20).

"Yang jadi sopir itu bapaknya si Ramses Manulang. Sekitar jam 12.30 kejadiannya," ucap Wagiso tetangga korban.

Setelah bergerak dari rumah sekitar satu menit kemudian mereka pun tiba di lokasi.

Jarak antara rumah korban dengan lokasi kejadian hanya berkisar 200 meter.

Saat itu mereka dari arah Desa Sumberjo mau ke arah Desa Pagar Jati.

"Kalau kereta apinya dari arah Labuhan Batu menuju Kota Medan. 6 tewas dan 1 luka-luka dalam kejadian ini," kata Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono.

Mobil korban terpental sekitar 30 meter dari titik pertama mobil dan kereta api bertemu.

Mobil masuk ke dalam areal persawahan yang sedang ditanami padi.

"Anak-anaknya semua tercampak keluar dan ke sawah. Istri sama suaminya yang tetap berada di dalam mobil. Cuma istrinya yang selamat dan dirawat di RS Sari Mutiara sementara yang lainnya meninggal dunia dan masih berada di RSUD Amri Tambunan," ucap Jhon Nainggolan warga sekitar.

Penjelasan PT KAI

PT KAI Drive I SU membenarkan telah terjadi kecelakaan Mobil Toyota Rush Hitam BK 1496 MAA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).

"Betul telah terjadi tabrakan pada KA U51A Sribilah Utama (Rantauprapat-Medan) dengan mobil di KM 33+800 petak jalan antara Stasiun Perbaungan - Stasiun Lubuk Pakam, Minggu (21/7) pukul 12.24 WIB," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, Anwar Solikhin.

Dalam peristiwa tersebut 6 orang dilaporkan tewas dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Anwar menyampaikan atas kejadian tersebut PT KAI Divre I SU turut prihatin dan menyayangkan kecelakaan itu.

"Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan," jelasnya.

Disampaikan Anwar dari kejadian tersebut seluruh penumpang dan crew KA U51 Sribilah Utama selamat sedangkan 6 penumpang mobil meninggal dunia.

"PT KAI menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban," ungkapnya.

Anwar juga menyampaikan permohonan maaf karena KA U51A Sribilah Utama mengalami keterlambatan 11 menit akibat kejadian tersebut.

"KAI mengucapkan permohon maaf kepada pelanggan KA karena keterlambatan yang dialami," pungkasnya.

Suasana Rumah Duka

Rumah korban yang mengalami kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang sudah dipasangi bendera merah oleh warga Minggu, (21/7/2024).

Bendera merah itu sebagai tanda dari adanya duka. Rumah korban hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian tepatnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.

Tetangga korban sudah tampak datang berbondong-bondong ke rumah duka.

Mereka sangat terkejut dan merasa kehilangan.

Warga menyebut kalau dalam musibah ini hanya Herawati Manurung (51) yang berhasil selamat.

Sementara suaminya, Ramses Manulang (52) dan lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20) tewas di tempat.

Mereka sebelumnya disebut hendak pergi jalan-jalan ke Medan setelah selesai melaksanakan ibadah dan pulang dari Gereja.

"Kami terkejut kali lah kejadian ini. Kami di sini sudah seperti saudara semua. Ini korban masih di rumah sakit semuanya. Hanya satu anaknya yang kecil di dalam rumah," kata Jhon Nainggolan.

Jhon menyebut anak korban yang paling kecil, Setia Manulang tidak ikut pergi jalan-jalan karena saat itu sedang tidur.

Ia ditinggal di rumah bersama bounya (bibik) dan sepupunya. Mereka tidak ikut lantaran mobil juga tidak muat.

"Tadi dia (Setia) sudah lihat juga mamaknya di rumah sakit Sari Mutiara. Cuma dia belum tau kalau bapak, kakak dan abang-abangnya itu sudah meninggal. Kalau yang ninggal ini di bawa ke rumah sakit Umum (RSUD Amri Tambunan). Sampai sekarang belum dikasih tau sama dia ini ada yang meninggal. Keluarganya sajalah nanti yang bilang kalau kami cuma tetangganya," katanya.

Para tetangga mengaku belum tahu kapan jasad korban akan dibawa ke rumah duka.

Hingga pukul 17.40 WIB mereka masih berada di rumah korban.

Disebut kalau keluarga besar korban masih berada di perjalanan karena tinggal di Dolok Sanggul dan Indrapura.

Warga Dusun Srimulya B Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang mengaku satu keluarga yang tewas dalam peristiwa kecelakaan dan tertabrak kereta api dikenal cukup baik.

Meski bukan warga asli dan merupakan pendatang namun keluarga Ramses Manulang ini dikenal tetangga guyup dengan tetangganya.

Para tetangganya itu pun banyak yang berdatangan ke rumah mereka setelah dengar kabar duka.

"Paling baru sekitar 4 tahun memang mereka di sini tapi sama kami ya baik kali lah. Ramah orangnya. Kami suku batak dan Jawa di sini akrab semua," ujar Suminah tetangga korban Minggu, (21/7/2024).

Suminah mengatakan Ramses Manulang (52) dan Istrinya Herawaty Manurung (51) punya usaha menjual barang-barang perabotan rumah tangga di Plaza Deli Mas Lubuk Pakam.

Mereka juga dikenal bisa membantu warga untuk membeli barang dengan mencicil.

"Aku tadi siang waktu mereka pergi dari rumah nggak nampak. Tapi sebelumnya itu aku sempat nampak anaknya itu naik sepeda motor. Mereka katanya mau ke Medan tadi karena anaknya si David dan Yohanes itu baru datang," sebut Suminah.

Dijelaskan kalau David selama ini kuliah di Jogya sementara Yohanes kuliah di Jambi.

Keduanya baru tiba di rumah pada Jumat lalu.

"Mau bawa jalan-jalan anaknya inilah ke Medan karena baru sampai. Mamaknya ini pun (Herawati Manurung) baru pulang dari Jambi jemput anaknya karena katanya libur kuliah," kata Suminah.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved