Donald Trump Ditembak Saat Kampanye

FBI Sebut Penembakan Donald Trump Upaya Pembunuhan, Pelaku Menembak dari Jarak 130 Meter

Petugas penegak hukum mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah mengidentifikasi tersangka penembakan tetapi belum siap untuk mengumumkannya

Editor: Odi Aria
Tribunnews.com
Sosok penembak Donald Trump di Pennsylvania pada, Sabtu (13/7/2024) waktu Amerika Serikat. 

Agen khusus Federal Bureau of Investigation (FBI) Kevin Rojek mengatakan bahwa mereka belum mengidentifikasi motif dari aksi tersebut.

Baca juga: Detik-detik Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, 1 Peserta Rapat Umum Tewas 2 Korban Luka Parah


"Kami hampir mendapatkan identifikasi itu, dan segera setelah kami 100 persen yakin dengan siapa orang itu, kami akan membagikannya kepada pers," kata Rojek dari laman berita Deadline.com dilansir, Minggu (15/7/2024).

"Dengan demikian, saat ini kami belum memiliki motif yang teridentifikasi, meskipun penyidik kami bekerja keras untuk mencoba mengidentifikasi apa motifnya," lanjutnya.

Pihak berwenang kini menyebut penembakan malam ini di rapat umum Donald Trump sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ditembak seseorang saat berkampanye terbuka di Buttler, Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu Amerika.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ditembak seseorang saat berkampanye terbuka di Buttler, Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu Amerika. (Kolase)

"Malam ini kami mengalami apa yang kami sebut sebagai percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden kami," kata Kevin Rojek.

Nama tersangka belum dirilis, karena FBI masih melakukan pencocokan biometrik dan DNA, karena penembak tidak memiliki identitas, kata Rojek.

Kata Saksi Mata

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat pria bersenjata memanjat gedung dengan membawa senapan.

"Kami melihat pria itu sedang merangkak, beruang sedang merangkak, menaiki atap gedung di samping kami, 50 kaki dari kami," kata saksi tersebut kepada BBC News, Sabtu setelah kejadian tersebut.

"Kami berdiri di sana, kami menunjuk pada pria yang merangkak ke atas atap. … Kami dapat dengan jelas melihatnya membawa senapan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa mereka memberi tahu polisi di sekitar lokasi dan bahwa petugas "tidak tahu apa yang sedang terjadi."


"Saya berpikir, 'Mengapa Trump masih berbicara? Mengapa mereka tidak menariknya dari panggung?' Saya berdiri di sana sambil menunjuk ke arahnya selama dua, tiga menit, Secret Service melihat kami dari atas gudang, saya menunjuk ke atap itu, hanya berdiri di sana seperti ini, dan tahu-tahu, lima tembakan terdengar," katanya.

CNN tidak dapat memverifikasi akunnya secara independen.

John Miller, kepala penegakan hukum dan analis intelijen CNN, mengatakan kesaksian tersebut menimbulkan banyak "pertanyaan serius."

"Akan ada pemeriksaan yang luar biasa dan sangat rinci tentang siapa yang tahu apa, bagaimana hal ini dikomunikasikan, dan siapa yang memutuskan untuk mengambil tindakan apa atau tidak," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved