Muara Enim Optimalkan Pencegahan Penurunan Stunting Mulai dari Hulu

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - Guna mengoptimalkan pencegahan penurunan stunting secara terintegrasi di Bumi Serasan Sekundang, Pemerintah Kabupaten Muara Enim meminta optimalkan pencegahan dari hulu dengan upaya edukatif dan promosi kesehatan.

Untuk mengoptimalkan penurunan stunting tersebut, Pemkab Muara Enim melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Muara Enim, menggelar kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Muara Enim Tahun 2024 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Rabu (8/5/2024).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Muara Enim yang diwakili Kepala Bappeda Muara Enim Ir H Mat Kasrun MSi, dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili Ketua Satgas Stunting Rachmat Gunarto SP MSi, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Dr dr Hj Rose Mafiana SpAn, Kepala Dinas PP & KB Kabupaten Muara Enim H Rinaldo SSTP MSi.

Anggota DPRD Muara Enim Hj Inayah SPd MSi, Forkopimda Kabupaten Muara Enim, Kepala Perangkat Daerah Selaku Tim TPPS Kabupaten Muara Enim, Para Camat, Kepala Desa Lokus Stunting, Mitra kerja lintas sektor TPPS Kabupaten Muara Enim, Perguruan Tinggi, Para Penyuluh KB Se Kabupaten Muara Enim, Pimpinan Puskesmas Se Kabupaten Muara Enim.

Sedangkan narasumber menghadirkan Rachmat Gunarto dari Satgas Stunting Provinsi Sumsel, Yosi Utama dari Bappeda, Sukiani dari Balitbangda, dan Bambang Sugiarto dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim.

Bupati Muara Enim melalui Kepala Bappeda Muara Enim Ir H Mat Kasrun MSi mengatakan, jika berbicara mengenai stunting, tentu tidak lepas dari apa yang sudah diamanatkan dalam Perpres 72 Tahun 2021 pada pasal 8 menekankan bahwa Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting menuju 14 persen di 2024.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia yang dilakukan pada tahun 2023 lalu prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim yaitu 25.86 persen, naik sebesar 3.09 persen dari hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 lalu sebesar 22,78 persen.

Dengan adanya kenaikan tersebut maka menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita menjadi semakin berat dalam mencapai target yang ditetapkan untuk penurunan prevalensi penurunan stunting di kabupaten Muara Enim sebesar 17.59 persen pada tahun 2024.

Artinya kita harus menurunkan sebanyak 8.19 persen. Tahun 2024 merupakan tahun akhir dari target Percepatan Penurunan Stunting  secara Nasional. 

Untuk itu, lanjut Mat Kasrun, Kita harus melaksanakan upaya yang lebih optimal dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Salah satu strategi yang akan dilaksanakan adalah penetapan seleksi Fokus kegiatan, fokus sasaran, menjadi penting agar program dapat ter-deliver lebih tepat, serta seleksi terhadap sasaran yang prioritas mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui serta Baduta dan Balita.

Pendekatan program dan kegiatan terkait stunting yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebagai upaya memastikan seluruh intervensi baik spesifik maupun sensitif dapat menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai resiko melahirkan anak stunting.

Optimalkan kegiatan pencegahan dari hulu dengan upaya edukatif dan promosi kesehatan. Perbaikan kondisi lingkungan terkait sumber air minum serta fasilitasi tempat buang air besar juga harus menjadi prioritas.

"Melalui pertemuan ini saya berharap Saudara saudara sebagai bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting baik tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa untuk melakukan upaya konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, kata Mat Kasrun, nantinya dapat dilanjutkan dengan rembuk di tingkat Kecamatan dan Desa terkait dengan tahapan-tahapan penting untuk mencapai konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting.