Mayat Wanita dalam Koper

Fakta Baru Pembunuh Wanita Dalam Koper, Sempat Ajak Negosiasi Keluarga Korban Agar tak Lapor Polisi

Menurut keluarga korban, Anjar Gumiliar, Arif sempat membujuk keluarga untuk tidak melaporkan kasus pembunuhan ini ke kepolisian usai membunuh RM (50)

Editor: Odi Aria
Kolase
Pelaku pembunuhan wanita dalam koper terekam kamera CCTV masuk ke hotel bersama korban. 

SRIPOKU.COM- Keluarga korban ungkap fakta baru terkait penemuan jasad wanita dalam koper di Bekasi, Jawa Barat.

Menurut keluarga korban, Anjar Gumiliar, Arif sempat membujuk keluarga untuk tidak melaporkan kasus pembunuhan ini ke kepolisian usai membunuh RM (50).

"Jadi hari Kamis minggu kemarin sempat bertemu dengan keluarga di kantor pusatnya," ucap Anjar, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (3/5/2024).

"Saya sama anak almarhum yang pertama sempat ngobrol dengan pelaku, pelaku menyarankan saya untuk tidak melaporkan ke pihak berwajib terlebih dahulu dan membicarakan secara kekeluargan dengan keluarga pihak suaminya," lanjutnya.

Sebelum kasus ini terbongkar, suami RM menjadi sosok yang dituduh sebagai pelaku pembunuhan.

Pasalnya, RM dan suaminya, Ganda sedang dalam proses cerai.

"Karena opini yang beredar memang menyudutkan pihak terdekat (suami korban), namun hal itu terbantahkan."

"Ternyata pelakunya bukan orang terdekat melainkan orang dari kantor pusat," ujar Anjar.

Anjar menyebut, pihak keluarga tidak mengenal sosok Arif.

Baca juga: Motif Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi, Rampas Uang Rp 43 Juta untuk Biaya Nikah di Palembang

Keluarga korban hanya sempat bertemu Arif di kantor tempat RM bekerja.

"Kalau keluarga tidak ada yang tahu pelaku itu siapa, tapi saat kabar ini beredar dan melihat foto pelaku semuanya kaget."

"Karena waktu itu sempat satu ruangan, ternyata Beliau sudah melakukan pembunuhan," terang Anjar.


Anjar lantas mengungkap kondisi keluarga korban seusai kasus ini terbongkar.

Ia pun meminta doa agar anak-anak korban dapat segera merelakan kejadian tragis yang menimpa sang ibu.

"Kalau kondisi keluarga sudah membaik, tapi saya belum tahu hadir terdalamnya gimana, mungkin masih hancur atau gimana."

"Saya minta doanya supaya anak-anaknya segera pulih kembali," tukasnya.

Baca juga: Update Mayat Dalam Koper, Arif Gagal Pakai Baju Pengantin di Pelaminan, Pelaku Terdesak Uang Resepsi

Pengakuan Suami RM

Sementara itu, suami korban bernama Ganda mengaku bersyukur seusai pelaku pembunuhan ditangkap.

Ganda mengaku sempat dicurigai sebagai pelaku pembunuhan keji terhadap RM.

"Keluarga dan tetangga semuanya menduga saya pelakunya, tapi saya tetap fokus memberi keterangan kepada penyidik," ucapnya di Kota Bandung.

Ganjar bercerita, ia sempat dibawa ke Polres Metro Bekasi untuk menjalani pemeriksaan.

Ia kini bisa bernapas lega seusai terlepas dari berbagai tuduhan tersebut.

"Sepertinya (pelaku) sudah mempelajari dan merencanakan semuanya, pelaku ingin menguasai uang setoran itu dan harta benda korban," ujarnya, Kamis (2/5/2024).

Rampas Uang Rp 43 Juta

Terungkap motif hmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (28) embunuh wanita dalam koper di Bekasi.

Pelaku diketahui merampas uang perusahaan yang dibawa oleh korban berinisial RM sebanyak Rp43 juta, setelah membunuh.

Polisi mengungkapkan, uang tersebut digunakan oleh Arif untuk biaya resepsi pernikahannya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, atas dasar hal itu, polisi kemudian menyimpulkan pelaku melakukan pembunuhan karena terdesak faktor ekonomi.

Lalu, sebagian uang lainnya diketahui digunakan oleh pelaku untuk membeli koper guna menyimpan jasad RM.

Kemudian jasad RM dibuang di semak-semak Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).

Selain itu, Arif menggunakan uang Rp43 juta tersebut untuk keperluannya yang lain, seperti menyewa mobil hingga membayar ongkos taksi.

"Sebagian uangnya itu jadi digunakan untuk keperluan tersangka," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (3/5/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Ia beli koper buat simpan mayat juga dari duit yang dibawa korban," sambung eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

Selain Curi Uang, Pelaku Juga Sempat Rudapaksa Korban

Selain mencuri uang dari RM, polisi mengungkapkan bahwa pelaku sempat merudapaksa korban, sebelum membunuhnya.

Demikian disampaikan oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu.

"Masih didalami untuk motifnya, karena korban sempat disetubuhi, diambil duitnya, duit kantor yang mau di setor ke bank," katanya kepada wartawan, Kamis (4/5/2024).

"Dan ada motif kebutuhan ekonomi karena pelaku mau menikah," imbuhnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Atas perbuatannya tersebut, polisi menetapkan pembunuh RM sebagai tersangka dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Adapun, polisi menjerat tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan dilapis dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Tersangka saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh polisi setelah ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).


"Untuk sementara pelaku sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gulnard saat dihubungi, Kamis (2/5/2024).

Sebagai informasi, pelaku dan korban merupakan rekan kerja.

Adapun, Arif berprofesi sebagai sebagai team audit dan RM merupakan admin yang bertugas menyetorkan uang setoran ke bank.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved