Cara Mencegah Atau Mengobati Demam Berdarah DBD, Ketahui Cara Ini Agar Daya Tahan Tubuh Kuat

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai di musim penghujan.

Editor: Fadhila Rahma
Hermina Hospital
Cara Mencegah Atau Mengobati Demam Berdarah DBD, Ketahui Cara Ini Agar Daya Tahan Tubuh Kuat 

SRIPOKU.COM - Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai di musim penghujan.

Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina yang terinfeksi virus dengue.

Penanganan medis yang tepat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi DBD dan berisiko fatal.

Sebelum mengetahui beberapa cara mencegah demam berdarah, kenali dulu beberapa gejalanya.

Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah Atau DBD, Segera ke Dokter Jika Alami Demam Tinggi Disertai Ciri-ciri Ini

8 Gejala Demam Berdarah (DBD), Segera ke Dokter Jika Alami Demam Tinggi Disertai Ciri-ciri Ini
8 Gejala Demam Berdarah (DBD), Segera ke Dokter Jika Alami Demam Tinggi Disertai Ciri-ciri Ini (via Kompas.com)

Gejala demam berdarah

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Nurhasan Agung Prabowo, Sp.PD., M.Kes. lewat laman resmi Rumah Sakit UNS menjelaskan, ada tujuh gejala DBD yang pantang disepelekan.

Ciri-ciri demam berdarah ini bisa dikenali lewat pendarahan, nyeri, gangguan pencernaan, sampai syok. Berikut beberapa di antaranya:

  • Demam tinggi, mendadak, terus menerus, selama 2–7 hari
  • Tanda perdarahan, seperti muncul ruam berupa bintik-bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah
  • Sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri di belakang mata
  • Gangguan pencernaan yang ditandai mual, muntah, sakit perut di ulu hati atau di bawah tulang iga
  • Terkadang disertai sakit tenggorokan, batuk, pilek
  • Pada kondisi syok, penderita merasa lemas, gelisah, dan kesadaran menurun
  • Demam tinggi pada bayi terkadang bisa menyebabkan kejang

Jika muncul beberapa gejala demam berdarah di atas, segera bawa penderita ke dokter.

Masalah kesehatan ini perlu penanganan medis yang tepat agar tidak berujung komplikasi seperti pendarahan hebat dan gangguan organ berat.

Cara mengatasi demam berdarah

Ketika terserang penyakit demam berdarah, kebanyakan penderita bakal merasakan tubuhnya sangat lemas.

Melansir beberapa sumber, berikut beberapa cara mengatasi DBD yang bisa dilakukan untuk membantu menyembuhkan penyakit:

  • Konsultasikan ke dokter

Bawa penderita ke dokter untuk memastikan penyakit yang diderita adalah DBD. Selain pemeriksaan fisik, dokter biasanya juga menyarankan tes darah untuk menentukan diagnosis penyakit.

  • Minum obat untuk mengurangi gejala DBD

Tidak ada obat khusus untuk demam berdarah. Berikan obat paracetamol yang diresepkan dokter. Obat ini berguna untuk menurunkan demam dan mengurangi keluhan nyeri atau tidak enak badan.

Jangan sembarangan memberikan obat ibuprofen atau obat antiperadangan lain karena demam berdarah membuat kadar trombosit turun, sehingga penderita semakin rawan mengalami pendarahan.

  • Banyak istirahat

Pastikan penderita banyak beristirahat agar tubuh punya banyak energi untuk melawan penyakit DBD.

  • Cegah dehidrasi dengan minum cairan yang cukup

Berikan air susu ibu (ASI) yang cukup untuk bayi penderita DBD. Untuk anak atau orang dewasa, berikan air putih, jus buah tanpa gula, atau cairan elektrolit agar tubuh tidak kekurangan cairan.

Saat memberikan minuman pada penderita DBD, usahakan sedikit demi sedikit tapi sering. Pemberian cairan dalam jumlah besar sekaligus dapat menyebabkan mual dan muntah semakin parah.

  • Berikan makanan sehat dan bergizi lengkap

Untuk membantu proses pemulihan, berikan makanan yang lunak dan kaya zat besi seperti daging sapi, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Pastikan penderita juga cukup makan buah dan sayur agar tidak mengalami sembelit atau gangguan pencernaan.

Terus pantau kondisi kesehatan penderita DBD. Jika beragam cara mengatasi demam berdarah di atas sudah dicoba tapi kondisi kesehatan pasien justru menurun, segara kembali ke dokter atau rumah sakit.

Tanda bahaya demam berdarah

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Primal Sudjana, Sp.PD-KPI. melalui buletin Jendela Epidemiologi menjelaskan, perawatan penyakit DBD bisa dilakukan di rumah dan di rumah sakit.

Namun, penderita DBD perlu dirawat inap di rumah sakit apabila muncul tanda bahaya demam berdarah, seperti:

  • Sakit perut hebat
  • Muntah berkepanjangan
  • Mimisan atau gusi berdarah
  • Badan lemas
  • Hati atau liver bengkak
  • Jumlah trombosit turun drastis

Selain itu, penderita DBD yang berisiko dengan kondisi atau komorbid hamil, diabetes, hipertensi, tukak petik, tinggal sendiri, jauh dari fasilitas kesehatan, atau transportasi sulit juga disarankan untuk dirawat inap di rumah sakit.

Berikut ini tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh:

1. Konsumsi sayuran

Konsumsi sayuran hijau diyakini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari Kompas.com (26/03/2018), menurut sebuah eksperimen yang dilakukan pada tikus, makan sayuran criciferous, seperti brokoli, kembang kol, dan kol dapat membantu mengirimkan sinyal kimia ke tubuh yang meningkatkan protein pada permukaaan sel yang diperlukan untuk membuat kerja sistem kekebalan tubuh optimal.

Tikus sehat yang tidak makan sayuran hijau diketahui mengalami penurunan protein permukaan sel 70-80 persen.

Namun, ada pilihan juga untuk mengonsumsi sayuran berwarna oranye yang mengandung vitamin A.

Vitamin A diketahui bermanfaat untuk menguatkan fungsi penglihatan. Selain itu, vitamin ini dapat juga menjaga kesehatan kulit, gusi, gigi, dan yang terpenting adalah meningkatkan sistem imunitas untuk melawan virus.

Sayuran dengan vitamin A antara lain ubi manis, labu, belewah, dan aprikot kering.

2. Konsumsi buah

Beberapa buah diketahui mengandung vitamin C dan zat anti oksidan yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Sebut saja lemon. Salah satu senyawa baik yang terkandung dalam lemon adalah bio-flavonoid yang terkenal dengan kemampuannya melawan radikal bebas penyebab kanker.

Ada juga apel. Melansir dari Kompas.com (21/6/2018), sebuah penelitian pada 2015 menemukan, orang yang makan satu buah apel setiap hari menggunakan lebih sedikit obat.

Apel juga kaya serat sehingga membantu mengurangi peradangan umum selama infeksi.

3. Konsumsi makanan bervitamin D

Konsumsi vitamin D diketahui bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tulang, menjaga kesehatan jantung, dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

Sejumlah makanan yang mengandung vitamin D, antara lain jamur, ikan salmon, kuning telur ikan tuna, dan hati sapi.

Vitamin D juga dapat dijumpai dalam wujud suplemen yang tersedia di apotek-apotek. Tapi sebelum mengonsumsi suplemen ini, sioapa saja dianjurkan untuk konsultasi dulu dengan dokter.

4. Olahraga teratur

Olahraga cukup diperlukan bukan hanya akan mempercepat proses metabolisme, tapi juga mendongkrak sistem imunitas.

Melansir dari Kompas.com (29/04/2009), bila memungkinkan, seseorang dianjurkan melakukan latihan selama 45 menit dengan intensitas 4 sampai 5 kali dalam sepekan.

 

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved