2 Polisi Luka-luka Jadi Sasaran Amukan Pasca Bentrok Prajurit TNI AL dengan Brimob di Sorong

Sebanyak dua anggota polisi masing-masing dari Polsek KP3 Laut dan Polresta Sorong menjadi korban buntut bentrokan prajurit TNI AL dengan Brimob

Editor: adi kurniawan
Handout
Suasana Pos PAM Operasi Ketupat Mansinam 2024 di Jalan Yos Sudarso, Distrik Sorong Kota, Kota Sorong, Papua Barat Daya dibakar sekelompok orang, Minggu (14/4/2024).  

SRIPOKU.COM -- Sebanyak dua anggota polisi masing-masing dari Polsek KP3 Laut dan Polresta Sorong menjadi korban buntut bentrokan prajurit TNI AL dengan Brimob di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024).

Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan mengatakan, kedua anggota polisi yang menjadi korban pun telah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

"Peristiwa memang bermula dari salah paham antara anggota TNI AL dan Brimob sehingga berlanjut ke penyerangan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya masih menginventarisir apakah masih ada anggota lainnya yang juga menjadi korban.

"Kalau terkait anggota TNI AL yang menjadi korban atas insiden ini kami belum tahu," katanya.

Pihaknya meminta seluruh satuan agar menahan diri serya tidak berbuat hal-hal yang akan merugikan semua jajaran.

Mengenai kronologis pemicu bentrok, Kompol Indra Gunawan menyebut masih simpang siur, sehingga pihaknya akan mengecek kembali di jajaran.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSorong.com, terdapat dua anggota TNI AL dikeroyok hingga luka-luka.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai bentrok antara anggota TNI AL dengan Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024). 

"Anggota kami sedang PAM mudik berjaga di pelabuhan, terjadi pemukulan oleh anggota Brimob," ujarnya dikonfirmasi Tribunnews.com.

Kadispenal menambahkan, penyebab keributan masih didalami karena masih memprioritaskan perawatan anggota TNI AL yang mengalami luka berat di kepala.

Mengenai jumlah korban, Kadispenal juga belum bisa memastikan, karena masih ada bentrok susulan.

Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengamini pemicu cekcok diduga salah paham, namun masih diperdalam lagi.

"Tim kami masih turun (selidiki), apakah dipicu lagi dari Brimob atau dari anggota kami. Sementata ada Danlamtamal dan Polda lagi bareng di lokasi," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved