Gunung Marapi Erupsi
Gunung Marapi Sumbar Erupsi Warga Dengar Dentuman Keras, Tinggi Kolom Mencapai 1.500 Meter
Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Rabu (27/3/2024) tengah malam
SRIPOKU.COM- Gunung Marapi Sumbar kembali keluarkan erupsi, Rabu (27/3/2024) pukul 00.13.
Warga Limo Kampuang, Nagari Sungaipua Kec Sungaipua Kabupaten Agam, Sumatera Barat bahkan mendengar dentuman keras saat Gunung Marapi erupsi.
Dentuman yang menyertai letusan Gunung Marapi ini terdengar cukup keras.
"(Dentuman) cukup keras" ujar Ketua Kelompok Siaga Bencana Nagari Sungaipua, Dery Syaputra, saat dihubungi TribunPadang.com.
Dery menambahkan, dentuman keras hanya terdengar sekali saat letusan yang terjadi pukul 00.13 WIB itu.
Namun hingga saat ini, masih terdengar suara gemuruh dari arah Gunung Marapi.
"Seperti bunyi air mendidih," katanya.
Namun, kondisi secara umum, lanjut Dery aman dan terkendali.
Berdasarkan rilis tertulis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan pos Pengamatan Gunungapi Marapi, erupsi terjadi pada pukul 00.13 WIB.
Adapun Erupsi Marapi kali ini, tinggi kolom abu teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau 4.391 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38.7 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 45 detik.
Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Rabu (27/3/2024) tengah malam yaitu pada pukul 00.13 WIB.
Untuk diketahui, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/ pengunjung/ wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran/ bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).(*)
Gunung Marapi Meletus, Warga Diminta Tak Beraktivitas dalam Radius 3 Kilometer dari Kawah |
![]() |
---|
Gunung Marapi Erupsi, Banyak Hewan Liar Keluar Hutan Berlarian Dekat Pemukiman Warga, Pertanda Apa? |
![]() |
---|
Tangis Pilu Orangtua Frengki Korban Erupsi Gunung Marapi di Momen Wisuda : Dia Sudah Sampai Puncak |
![]() |
---|
Live di Puncak Jadi Momen Terakhir Ibu dan Anak Sebelum Tewas oleh Erupsi Gunung Marapi |
![]() |
---|
Ibu-Anak Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Novita Sempat Live Facebook, Jasad Anaknya Ditemukan Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.