Ramadan 2024
7 Amalan yang Dianjurkan Sebelum dan Sesudah Solat Idul Fitri, Pilih Jalan Berbeda saat Pulang-Pergi
Pada kedua hari raya itu, Nabi Muhammad mengajak semua keluarganya ke tanah lapang tempat pelaksanaan shalat Eid.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Berikut ini tujuh amalan yang dilanjurkan untuk dikerjakan saat Idul Fitri.
Amalan ini berlaku mulai dari persiapan solat Idul Fitri hingga selesai.
Ada beberapa amalan-amalan yang disunahkan sebelum dan sesudah menunaikan solat Ied Idul Fitri, sebagaimana yang dijelaskan di bawah ini.
1. Mengumandangkan takbir
Mengumandangkan takbir dapat dilakukan di masjid-masjid, mushala, dan rumah-rumah pada malam hari raya Idul Fitri.
Waktunya, yakni sejak terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhotbah pada pagi hari raya Idul Fitri.
Anjuran ini ditulis dalam Kitab Raudlatut Thalibin.
2. Mandi sebelum solat Idul Fitri
Nabi Muhammad SAW selalu mandi sebelum berangkat ke tempat shalat, baik saat solat Idul Fitri maupun Idul Adha.
Dalam hadir riwayat Ibnu Majah, Nabi bersabda:
"Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, 'Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."
Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:
Nawaytul wusla li'aydil adh-ha sunnatan lillahi taala
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghadiri solat Idul Adha sunnah karena Allah taala."
3. Memakai pakain terbaik dan parfum atau wangi-wangian
Menggunakan pakaian terbaik saat solat Idul Fitri dan Idul Adha merupakan salah satu sunah Nabi Muhammad SAW.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga menganjurkan memakai wewangian.
"Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: 'Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak) .
4. Makan sebelum solat Idul Fitri
Nabi Muhammad SAW selalu makan sebelum melaksanakan solat Idul Fitri, walaupun hanya sedikit.
Sejumlah hadis menjadi dasar tuntunan ini.
"Rasulullah SAW tidak pernah sholat ldul Fitri sebelum makan beberapa butir kurma. Anas juga menceritakan: Rasulullah SAW biasa makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
"Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia shalat dulu." (HR. At Tirmidzi No. 542, Ibnu Majah No. 1756, Ibnu Hibban No. 2812, Ahmad No. 22984).
Baca juga: Perbedaan Takbir Hari Raya Idul Adha & Idul Fitri, Begini Penjelasan Buya Yahya Terkait dengan Waktu
5. Melakukan solat Idul Fitri di lapangan
Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin berkata:
"Disukai melaksanakan shalat Id di tanah yang luas, kecuali di Mekkah dan Baitul Maqdis. Sekiranya hari itu hujan, tidak mengapa melaksanakannya di masjid. Dan dibolehkan pada hari yang sangat panas berdebu, imam menyuruh seorang laki-laki untuk shalat Id bersama orang-orang lemah di masjid, sementara ia keluar ke tanah lapang bersama orang-orang yang kuat seraya bertakbir."
Dan, dalam hadis sahih riwayat Imam Al Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
"Dan dari Abu Sa'id Al Khudri Radiyallahu Anhu, ia berkata, 'Adalah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, beliau keluar pada hari Idul Fitri dan Adha ke mushala. Dan yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat."
Baca juga: Bacaan Doa Mandi Keramas Menyambut Idul Fitri Lengkap Anjuran Waktu serta Tata Cara Pelaksanaan
6. Mengajak semua keluarga ke tempat solat Idul Fitri
Idul Fitri maupu Idul Adha merupakan hari kemenangan untuk umat Islam.
Pada kedua hari raya itu, Nabi Muhammad mengajak semua keluarganya ke tanah lapang tempat pelaksanaan shalat Eid.
Dalam hadir riwayat Ibnu Majah dan Al Baihaqi Nabi bersabda:
"Bahwasannya Rasulullah Salallahu Alaihi wa Sallam menyuruh istri-istri dan anak-anaknya keluar pada dua hari raya."
7. Berjalan kaki dan melewati jalan yang berlainan
Hal ini dimaksudkan agar saat menempuh perjalanan pulang-pergi akan banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan salat Ied dan saling bersilaturahmi.
Pergi menuju tempat salat Ied juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan kecuali jika ada halangan atau hajat. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jabir :
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.”
Dan juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki”.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Bacaan Niat Solat Idul Fitri Berjamaah Maupun Sendirian di Rumah, Lengkap Dalam Bahasa Arab dan Arti |
![]() |
---|
Masjid Agung Palembang Lestarikan Sholat Tarawih dan Witir 23 Rakaat, Satu Juz Semalam |
![]() |
---|
Niat Solat Lailatul Qadar 2 Rakat, 4 Rakaat dan 12 Rakaat, Lengkap dengan Amalan-amalan Penuh Berkah |
![]() |
---|
Inilah 7 Amalan yang Dilakukan Rasulullah SAW untuk Mendapatkan Lailatul Qadar, Perbanyak Hal Ini |
![]() |
---|
Doa Malam Lailatul Qadar, Minta Ampun Kepada Allah di Malam Turunnya Alquran, Lengkap Latin dan Arti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.