Ramadan 2024

Bacaan Surat Pendek yang Dianjurkan Dibaca saat Solat Witir, Mulai dari Rakaat Pertama hingga Ketiga

Surat pendek tersebut dianjurkan dibaca saat solat witir dikutip dari buku yang berjudul '30 Fatwah Seputar Ramadhan'.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Odi Aria
Via Wartakota
Bacaan Surat Pendek yang Dianjurkan Dibaca saat Solat Witir 

SRIPOKU.COM - Berikut ini bacaan surat pendek yang dianjurkan dibaca saat solat witir.

Surat pendek tersebut dianjurkan dibaca saat solat witir dikutip dari buku yang berjudul '30 Fatwah Seputar Ramadhan'.

Di mana surat pendek tersebut biasa dibaca Rosulullah saat menjalankan solat witir.

Surat-surat pendek tersebut, meliputi surat Al-Ala, Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

1. Rakaat pertama membaca surat Al-Ala

Berikut bacaan surat Al-Ala yang terdiri dari 19 ayat:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ ۝١

Sabbiḫisma rabbikal-a‘lâ

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,

الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ ۝٢

Alladzî khalaqa fa sawwâ

Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya),

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ ۝٣

Walladzî qaddara fa hadâ

Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ ۝٤

Walladzî akhrajal-mar‘â

Dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala,

فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ ۝٥

Fa ja‘alahû ghutsâ'an aḫwâ

Lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman.

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓۖ ۝٦

Sanuqri'uka fa lâ tansâ

Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,

اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ ۝٧

Illâ mâ syâ'allâh, innahû ya‘lamul-jahra wa mâ yakhfâ

Kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ ۝٨

Wa nuyassiruka lil-yusrâ

Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan).

فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ ۝٩

Fa dzakkir in nafa‘atidz-dzikrâ

Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat.

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ ۝١٠

Sayadzdzakkaru may yakhsyâ

Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran,

وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ ۝١١

Wa yatajannabuhal-asyqâ

Sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,

الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ ۝١٢

Alladzî yashlan-nâral-kubrâ

(Yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar.

ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ ۝١٣

Tsumma lâ yamûtu fîhâ wa lâ yaḫyâ

Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ ۝١٤

Qad aflaḫa man tazakkâ

Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran)

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ۝١٥

Wa dzakarasma rabbihî fa shallâ

Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ۝١٦

Bal tu'tsirûnal-ḫayâtad-dun-yâ

Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia,

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ ۝١٧

Wal-âkhiratu khairuw wa abqâ

Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ۝١٨

Inna hâdzâ lafish-shuḫufil-ûlâ

Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu,

صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىࣖ ۝١٩

Shuḫufi ibrâhîma wa mûsâ

(Yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa.

2. Rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun

Berikut ini bacaan surat Al-Kafirun yang terdiri dari 3 ayat:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١

Innâ a‘thainâkal-kautsar

Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢

Fa shalli lirabbika wan-ḫar

Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ۝٣

Inna syâni'aka huwal-abtar

Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

3. Rakaat ketiga membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas

Berikut bacaan surat Al-Ikhlas yang terdiri dari 3 ayat:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١

Qul huwallâhu aḫad

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.
 
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢

Allâhush-shamad

Allah tempat meminta segala sesuatu.
 
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣

Lam yalid wa lam yûlad

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
 
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad

Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

Berikut bacaan surat Al-Falaq yang terdiri dari 5 ayat:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ۝١

Qul a‘ûdzu birabbil-falaq

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ۝٢

Min syarri mâ khalaq

Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ۝٣

Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab

Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ۝٤

Wa min syarrin-naffâtsâti fil-‘uqad

Dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ۝٥

Wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad

Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Berikut bacaan surat An-Nas yang terdiri dari 6 ayat:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ۝١

Qul a‘ûdzu birabbin-nâs

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia,

مَلِكِ النَّاسِۙ ۝٢

Malikin-nâs

Raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ ۝٣

Ilâhin-nâs

Sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ۝٤

Min syarril-waswâsil-khannâs

Dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ۝٥

Alladzî yuwaswisu fî shudûrin-nâs

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ۝٦

Minal-jinnati wan-nâs

Dari (golongan) jin dan manusia.”

Baca juga: Panduan Solat Witir 3 Rakaat Sendirian di Rumah, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa Sesudah Solat

Dijelaskan hukum Solat Witir dijelaskan dalam hadist Aisyah radhiallahu ‘anha menerangkan tentang salatnya Rasul di bulan Ramadhan.

“Rasul tidak pernah salat malam lebih dari 11 raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, yaitu dia salat 4 raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama salatnya, kemudian dia salat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama salatnya, kemudian dia salat witir 3 raka'at.” (Hadits riwayat Bukhori 2/47, Muslim 2/166)

Demikian juga dengan hadits Ali Radhiyallahu ‘anhu, “Witir tidaklah wajib sebagaimana salat fardhu. Akan tetapi ia adalah sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW".

Mengutip buku berjudul "30 Fatwah Seputar Ramadhan" karya Syekh Athiyya Shaqar, Syekh DR. Yusuf Al-Qaradhawi, Syekh DR. Ali Jum'ah yang diterjemahkan oleh Ustadz Abdul Somad (UAS), sebagai berikut:

"Pada shalat Witir, Rasulullah Saw membaca surat al-A’la pada rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas pada rakaat ketiga.

Imam Nawawi berkata:

“Semua yang kami sebutkan ini berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan selainnya adalah hadits-hadits masyhur”.

Berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved