Berita PLN

PLN & USTDA Sepakati Studi Kelayakan Interkoneksi Listrik ASEAN Indonesia-Malaysia

Interkoneksi Listrik ASEAN, PLN dan USTDA Sepakati Studi Kelayakan Interkoneksi Listrik Indonesia-Malaysia

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas UID S2JB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia. 

SRIPOKU.COM, JAKARA - PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar US$2 juta atau Rp 31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA).

Tercermin melalui agenda penandatangan Grant Agreement  antara kedua pihak pada Rabu (6/3/2024), hibah ini berupa studi kelayakan interkoneksi energi hijau lintas batas Indonesia-Malaysia. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur USTDA Enoh T Ebong menunjukan surat penandatanganan atas PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar US$2 juta atau Rp 31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur USTDA Enoh T Ebong menunjukan surat penandatanganan atas PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar US$2 juta atau Rp 31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA). (SRIPOKU.COM/Humas UID S2JB)

Kolaborasi dengan USTDA ini pun, kata dia, sangat penting untuk memperkuat interkoneksi yang saling terhubung antarnegara ASEAN. 

"Interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya terhadap ketahanan energi regional dan percepatan upaya transisi energi," jelas Darmawan. 

Menurut Darmawan, kerja sama ini menjadi simbol kekuatan baru ASEAN yang sebelumnya terpecah-pecah, dan kini menjadi satu kesatuan.

Mimpi ambisius ini, ungkapnya, hanya dapat dicapai melalui kolaborasi, seperti yang ditunjukkan dengan kemitraan PLN dan USTDA

"Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana infrastruktur ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara di Asia Tenggara, meningkatkan ketahanan energi, dan di saat yang sama juga mendukung transisi ke energi yang lebih bersih. Mimpi ini hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi," imbuhnya.

Darmawan menyadari proyek interkoneksi ini bukanlah perkara mudah, ada tantangan dari sisi kebijakan negara yang berbeda-beda, teknis, dan komersial, tantangan ini dapat diatasi apabila seluruh pihak bersatu.

Direktur USTDA Enoh T Ebong mengatakan, kolaborasi USTDA-PLN ini diharapkan menjadi fondasi interkoneksi yang memungkinkan negara-negara di Asia Tenggara dalam berbagi listrik antarnegara dan membantu menyeimbangkan antara pasokan dengan demand lokal.

Pihaknya melihat, infrastruktur listrik ini juga akan memfasilitasi pembagian sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang berperan penting dalam meningkatkan ketahanan energi masing-masing negara dan mendorong pertumbuhan. 

"Kami hadir hari ini karena Indonesia dan Malaysia memiliki perekonomian yang dinamis dan berkembang pesat. Mungkin tidak ada investasi yang lebih penting dalam hal ini selain energi yang dapat diandalkan dan bersih. USTDA sangat senang dapat kembali bermitra dengan PLN," ungkap Enoh.

Menurut dia, kemitraan dengan PLN memberikan peluang besar untuk memperluas pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia dan Malaysia.

Terutama untuk menghubungkan ekosistem energi di Asia Tenggara dengan industri Amerika Serikat. 

"Pengembangan infrastruktur listrik antarnegara ini akan mendukung ambisi energi terbarukan dan memajukan ekonomi Indonesia dan Malaysia serta membawa manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN,” tambah Enoh.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved