Ramadan 2024

Hukum dan Waktu yang Pas untuk Menggosok Gigi saat Puasa Menurut Ustaz Abdul Somad, Dilarang Begini

Dikutip dari Serambinews melalui YouTube Peradaban Islam Official, Ustaz Abdul Somad pernah memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

|
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
Via Tribunnews
Hukum dan Waktu yang Pas untuk Menggosok Gigi saat Puasa Menurut Ustaz Abdul Somad 

SRIPOKU.COM - Berikut ini penjelasan mengenai hukum menggosok gigi saat puasa, dan waktu boleh melakukannya menurut Ustaz Abdul Somad.

Dikutip dari Serambinews melalui YouTube Peradaban Islam Official, Ustaz Abdul Somad pernah memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Ustad Abdul Somad menjelaskan bahwa boleh saja bagi umat Islam menggosok gigi ketika berpuasa.

Namun dianjurkan menggosok gigi menggunakan siwak dan dilakukan sebelum tergelincir matahari.

Di mana waktu sebelum tergelincirnya matahari yakni dari pagi mulai dari pukul 6 hingga 12 siang, atau sebelum waktu dzuhur.

Kemudian saat menggosok gigit dianjurkan menggunakan siwak, dan dilarang memakai pasta gigi.

“Dianjurkan menggunakan siwak sebelum Zawwal.

Zawwal itu tergilincir matahari atau sebelum Adzan Dzuhur dari pagi pukul 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12," terang Ustad Abdul Somad pada video yang hanya berisi suara tersebut.

"Itu dianjurkan menggunakan siwak, tidak memakai pasta sama sekali,” sambungnya.

Lebih lanjut Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa setelah tergelincirnya matahari sebagian ulama berbeda pendapat, yakni makhruh hukumnya menggosok gigi pada waktu tersebut.

Jika menggosok gigi dilakukan setelah tergelincirnya matahari, maka tindakan tersebut hukumnya makruh.

“Namun, setelah tergelincir matahari, Ahli Fiqih berbeda pendapat, sebagian mengatakan makhruh,” ujar Ustad Abdul Somad.

Disarankan menggosok gigi setelah makan sahur sebaiknya langsung mengosok gigi.

Namun setelah Dzuhur tidak dianjurkan lagi, apalagi jika dilakukan dengan memakai pasta gigi.

“Tetap gosok gigi setelah makan sahur, tapi setelah dzuhur jangan lagi,” kata UAS.

"Ini setelah Dzuhur jam 2, jam 3, jam 4, jam-jam kritis, disitulah dia gosok, pakai menthol pulak. Jangan," tutupnya.

Baca juga: Cara Mudah Download Jadwal Imsak & Buka Puasa Ramadan via Hp Versi Kemenag, Bisa Cek Seluruh Daerah

Syarat Puasa Ramadan

Sebelum memulai puasa ramadhan, Anda harus memenuhi syarat wajib puasa. Sebagai berikut :

1. Muslim

Menurut hukum Islam, puasa hanya diwajibkan bagi umat Islam. Non-Muslim tidak diwajibkan untuk berpuasa.

2. Baligh

Baligh berarti cukup umur. Bagi laki-laki, baligh ditandai dengan mimpi basah, dan bagi perempuan ditandai dengan haid.

3. Kuat dan mampu berpuasa

Jika seseorang sakit dan tidak mampu berpuasa, maka diperbolehkan untuk berbuka, namun wajib mengganti puasanya (qadha) di hari lain di luar bulan Ramadan.

4. Berakal

Orang gila, pingsan, atau mabuk tidak diwajibkan berpuasa di bulan Ramadan.

Apa Itu Bulan Ramadan?

Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah.

Pada bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa (saum) dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat Muslim.

Puasa Ramadan merupakan salah satu dari rukun Islam.

Bulan Ramadan akan berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal, menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadis.

Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan.

Menurut syariat Islam, puasa Ramadhan hukumnya fardhu (diwajibkan) untuk Muslim dewasa, kecuali ia mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui, diabetes, atau sedang mengalami menstruasi.

Kewajiban berpuasa pada bulan Ramadan ditetapkan pada bulan Syakban tahun kedua setelah hijrahnya umat Muslim dari Makkah ke Madinah.

Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan sabit sebagai pertanda bulan baru.

Selama berpuasa dari pagi hingga petang, Muslim dilarang untuk mengonsumsi (makan, minum, termasuk merokok) apa pun dan berhubungan seksual.

Selain itu, mereka diperintahkan untuk menghindari perbuatan dosa untuk menyempurnakan pahala puasa, seperti berkata hal-hal yang buruk (seperti menghina, memfitnah, mengutuk, berbohong) dan berkelahi.

Makanan dan minuman dapat disediakan setiap hari, yakni ketika sebelum Matahari terbit (Subuh) hingga terbenamnya Matahari (Magrib).

Pendekatan spiritual (taubat) ketika bulan Ramadan ramai dilakukan.

Berpuasa bagi Muslim saat Ramadan biasanya diikuti dengan memperbanyak salat dan membaca Al-Quran.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved