Berita Selebriti

Penyakit Misterius Diderita Kartika Putri Buat Wajah & Mulut Melepuh, Ternyata 5 Tahun Idap Autoimun

Penyakit Misterius Diderita Kartika Putri Terbongkar, Wajah dan Mulut Melepuh, 5 Tahun Idap Autoimun

Editor: Fadhila Rahma
Instagram @kartikaputriworld
Penyakit Misterius Diderita Kartika Putri Buat Wajah & Mulut Melepuh, Ternyata 5 Tahun Idap Autoimun 

Penyebab Penyakit Autoimun

Ahli belum mengetahui secara pasti tentang penyebab Autoimun. Menurut sebuah studi 2014, wanita lebih rentan mengalami penyakit autoimun daripada pria.

Sering kali penyakit berawal selama tahun-tahun subur seorang wanita, yaitu usia 15-44 tahun.

Gangguan Autoimun dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem tubuh. Berikut ini beberapa jenis gangguan autoimun:

Diabetes tipe 1

Pankreas menghasilkan hormon insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan menghancurkan sel-sel penghasil di pankreas.

Gula darah tinggi akibat diabetes tipe 1 dapat merusak pembuluh darah dan organ. Hal tersebut mencakup:

  • Jantung.
  • Ginjal.
  • Mata.
  • Saraf.

Artritis Reumatoid (RA)

Pada RA, sistem kekebalan tubuh menyerang persendian. Hal tersebut menyebabkan gejala yang mempengaruhi persendian seperti:

  • Pembengkakan.
  • Kehangatan.
  • Rasa sakit.
  • Kekuatan.

Psoriasis

Sel-sel kulit tumbuh dan kemudian rontok ketika sudah tidak kamu perlukan. Psoriasis menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak terlalu cepat. Sel-sel ekstra menumpuk dan membentuk tambalan yang meradang.

Pada pemilik warna kulit terang, bercak mungkin tampak merah dan bersisik berwarna putih keperakan.

Pada warna kulit yang lebih gelap, psoriasis mungkin tampak keunguan atau cokelat tua dengan sisik berwarna abu-abu.

Multiple sclerosis

Jenis penyakit ini merusak lapisan pelindung yang mengelilingi sel saraf (selubung mielin) di sistem saraf pusat.

Kerusakan pada selubung mielin memperlambat kecepatan transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh.

Lupus

Lupus merupakan penyakit yang dapat menyerang banyak organ, di antaranya:

  • Sendi.
  • Ginjal.
  • Otak.
  • Jantung.

Penyakit addison

Penyakit addison mempengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron serta hormon androgen.

Terlalu sedikit kortisol dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula.

Sementara itu, terlalu sedikit aldosteron dapat menyebabkan hilangnya natrium dan kelebihan kalium dalam aliran darah.

Penyakit graves

Jenis penyakit autoimun berikutnya yaitu penyakit graves. Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid di leher, menyebabkan kelenjar tersebut memproduksi terlalu banyak hormon.

Hormon tiroid mengontrol penggunaan energi tubuh, yang dikenal sebagai metabolisme.

Namun terlalu banyak hormon-hormon tersebut meningkatkan aktivitas tubuh, sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti:

  • Detak jantung cepat (takikardia).
  • Intoleransi panas.
  • Penurunan berat badan yang tidak sengaja.
  • Pembengkakan kelenjar tiroid (gondok).

Faktor Risiko

Para ahli masih belum menemukan penyebab pasti dari autoimun sampai saat ini.

Namun, terdapat beragam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko untuk mengidap penyakit autoimun, seperti:

Genetik atau keturunan

Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun.

Meski demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.

Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang memicu timbulnya penyakit jenis ini.

Nah, faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu, seperti asbes, merkuri, perak, dan emas, pola hidup yang berantakan serta pola makan yang kurang sehat.

Perubahan hormon

Faktor perubahan hormon menjadi salah satu penyebab penyakit jenis ini. Seperti contohnya, penyakit autoimun sering menyerang ibu setelah melahirkan.

Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa perubahan hormon memiliki korelasi dengan penyakit autoimun. Misalkan ketika seorang wanita hamil, melahirkan anak, atau ketika mengalami menopause.

Infeksi

Umumnya, penyakit jenis ini sering berkaitan dengan terjadinya gejala infeksi.

Hal tersebut sebenarnya wajar karena gejala penyakit autoimun sebagian besar, dapat memburuk oleh infeksi tertentu.

Jenis kelamin

Sekitar tiga perempat orang dengan gangguan autoimun adalah wanita. Ketahui juga Penyebab Penyakit Autoimun Sering Menyerang Wanita.

Gejala Penyakit Autoimun

Seperti yang sudah tertulis sebelumnya, terdapat lebih dari 80 penyakit yang tergolong sebagai penyakit Autoimun.

Di antaranya pun memiliki gejala yang sama.

Secara umum, gejala-gejala awal autoimun antara lain:

  • Nyeri di sekujur tubuh. Sensasi nyeri yang membuat badan seperti tertusuk.
  • Nyeri sendi. Bagian sendi yang paling sering terkena adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri ini terjadi di kedua sisi kiri dan kanan.
  • Kelelahan. Yaitu rasa lelah berlebihan dan berkepanjangan, seperti habis berlari jauh, membuat energi tubuh seperti terkuras habis. Bahkan untuk mengangkat badan dari tempat tidur saja terasa berat.
  • Timbul demam ringan. Bila orang lain memegangnya, badan akan terasa agak hangat, namun ketika diperiksa dengan termometer, suhunya masih normal (pada batas atas), sekitar 37,4–37,5 derajat Celcius.
  • Rambut mengalami kerontokan parah.
  • Sering terkena sariawan.
  • Brain fog. Otak sewaktu-waktu terasa seperti tertutup kabut, sehingga untuk sesaat seseorang kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi, entah sedang menulis maupun saat berbicara.
  • Ruam kulit.

Selain itu, penyakit autoimun dapat memiliki gejala uniknya sendiri. Misalnya, diabetes tipe 1 menyebabkan rasa haus yang ekstrem, penurunan berat badan, dan kelelahan.

Sementara itu, penyakit autoimun psoriasis gejalanya bisa datang dan pergi. Saat gejala datang disebut flare-up, sedangkan saat gejala hilang bisa kamu sebut remisi.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved