Mimbar Jumat
Kisah Setan Taklukkan Seorang Ahli Ibadah Bernama Barseso Lewat Gadis Cantik Hingga Mati Penuh Dosa
Barseso menggauli gadis itu setelah dibisiki setan. Setelah kejadian itu, ternyata sang gadis hamil. Hal ini membuat Barseso sangat takut dan panik.
Akhirnya, Barseso mengizinkan setan beribadah di mihrabnya, lalu ia beribadah tanpa henti sepanjang waktu dan tidak istirahat kecuali setelah 40 hari.
Capaian prestasi ibadah setan sungguh telah membuat Barseso merasa rendah, takjub dan kagum.
Setelah sekian lama bersama, setan pamit pergi meninggalkannya dan Barseso berusaha menahannya.
Setan berujar : “Aku akan menemui seorang ‘alim yang ibadahnya melebihi kehebatan ibadahmu”.
Mendengar ujaran tersebut, muncul rasa takabbur dalam batin Barseso, apalagi disebut bahwa ibadah orang itu dinilai lebih baik daripada ibadahnya.
Sedikit saja rasa besar hati dan sifat senang dipuji, maka hal itu akan mampu menggerogoti bahkan merusak niat secara total, pelan namun pasti.
Di tahap ini, setan telah berhasil melesatkan anak panah “waswasah” tepat mengenai titik fokus hati Barseso.
Lalu setan pergi meninggalkan Barseso.
Namun sebelum pergi, setan mengajarkan beberapa do’a untuk menyembuhkan orang yang sakit.
Kemudian, setan melanjutkan misi berikutnya.
Ia mengganggu seorang wanita dan menyebabkan ia sakit jiwa.
Konon sang gadis jelita itu memiliki tiga saudara laki-laki yang telah membawanya berobat ke sana kemari, namun belum sembuh juga.
Kemudian setan -dengan wujud manusia- menginfokan bahwa Barseso dapat menyembuhkannya.
Lalu Barseso berhasil menyembuhkan gadis itu dengan do’a-do’a yang pernah diajarkan setan sebelumnya.
Ketika Barseso pergi, setan kembali mengganggunya dan gadis itu pun sakit lagi.
Begitulah seterusnya, hingga setan menyarankan agar gadis itu dititipkan di kediaman Barseso dan memberikan kepercayaan penuh padanya.
Awalnya Barseso menolak, namun karena terus didesak akhirnya ia pun mengizinkan.
Sampai pada tahapan ini, maka khuthwah berikutnya adalah “al-hamazah” (Qs. al-Mukminun : 97), yakni bisikan keindahan-keindahan yang bersifat teknis lengkap dengan petunjuk operasionalnya.
Dalam bahasa Arab, kata “hamazah” mengandung arti “gelora” atau “semangat yang menggebu”.
Setiap kali menyelesaikan ibadahnya, Barseso melihat ada wanita cantik di sampingnya.
Setan membisikkan angan-angan dan menjadikan gadis itu sangat indah di matanya.
Begitu pula kepada gadis itu.
Ia melihat Barseso sebagai sosok laki-laki ideal yang tampan, ‘alim dan taat beribadah.
Singkat kata, keduanya dijadikan setan saling mengagumi satu sama lain, hingga merasakan kenikmatan dan kenyamanan dalam kebersamaan.
Ketika Barseso sedang membacakan do’a-do’a, tanpa sengaja kainnya tersingkap dan tampak sedikit aurat tubuhnya.
Karena pengaruh “hamazah” yang telah berfungsi, maka aurat gadis tersebut terasa sangat indah dan menggelorakan syahwatnya.
Setan membisikkan petunjuk teknisnya dengan berkata : “Wahai Barseso ! gaulilah gadis ini. Kamu hanya berdua di sini dan tidak akan ada yang melihat. Nanti engkau bisa bertaubat. Lagi pula bukankah selama ini engkau belum pernah melakukan maksiat sedikitpun kepada Allah Swt. Tidak ada salahnya jika melakukan dosa sekali ini saja, karena itu belum sebanding dengan amal ibadahmu yang sudah sangat banyak”.
Luar biasa.
Menjadi sangat sempurna bisikan dan rayuan setan tersebut, setelah disertai dengan alasan, jaminan dan janji-janji.
Maka terjadilah, akhrinya Barseso menggauli gadis itu.
Setelah kejadian itu, ternyata sang gadis hamil.
Hal ini membuat Barseso sangat takut dan panik.
Ia begitu khawatir diketahui orang yang akan menyebabkan ia terhina dan kehilangan kepercayaan sebagai ahli ibadah.
Lebih khawatir lagi jika diketahui oleh keluarga gadis itu, pembelaan apa yang bisa ia sampaikan.
Dalam suasana tersebut, setan kembali hadir dengan “hamazah”nya dan membisikkan ke dalam hati Barseso : “Celaka, tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan kehormatan dan harga dirimu, kecuali secepatnya membunuh gadis itu. Dalam suasana panik Barseso mengikuti bisikan itu, ia segera mencekik sang gadis hingga tewas, lalu menguburnya di suatu tempat. Setelah itu ia kembali beribadah sebagaimana biasa. Ketika datang utusan yang menanyakan keadaan sang gadis. Ia berkata bahwa si gadis telah dikuasai setan dani tidak sanggup melawannya”.
Dalam suasana berduka, setan membisikkan kejadian sebenarnya pada keluarga sang gadis bahwa ia telah dizinai, lalu hamil dan dibunuh oleh Barseso.
Melalui mimpi setan juga memberitahu bahwa mayat gadis itu dikubur di suatu tempat.
Semula mereka tidak percaya, karena keshalihan Barseso.
Namun, karena penasaran, merekapun berangkat menuju tempat yang ditunjuk setan dan benar adanya.
Mereka mendapati mayat sang adik dalam keadaan hamil dan sangat mengenaskan.
Akhirnya, Barseso dilaporkan ke kerajaan dan ia menolak semua tuduhan.
Namun interogasi pengadilan berhasil mengungkap kasus dan Barseso mengakui kesalahannya.
Ia dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati.
Barseso segerea dieksekusi di tiang salib.
Lalu setan datang menawarkan bantuan untuk sampai pada misi utamanya.
Kondisi terdesak bisa membuat orang melakukan apapun.
“Wahai Berseso, apakah engkau ingin kulepaskan dari hukuman ini dan selamat dari kematian?” bisik setan.
Barseso menganggukkan kepala tanda setuju.
Dalam suasana yang sangat genting itu berlangsung tawar menawar antara setan dan Barseso.
Satu pihak ingin selamat dari kematian dan pihak lain membawa misi penyesatan.
Setan berujar : “Jika engkau ingin selamat, maka sujudlah kepadaku, aku akan melepaskanmu”.
“Bagaimana mungkin aku bersujud, sedangkan aku tergantung di tiang salib. Lepaskan aku terlebih dahulu, baru aku akan bersujud kepadamu,” kata Barseso.
Setan telah menguasainya. Mau tidak mau ia harus nurut pada kemauan setan.
Setan berkata : “Cukup tundukkan kepalamu, sebagai isyarat sujud kepadaku”.
Demi mencari selamat, Barseso-pun akhirnya menuruti petunjuk setan dan ia bersujud dengan menundukkan kepala di hadapannya.
Kini Barseso sudah benar-benar tenggelam dalam kesesatannya dan setan telah berhasil menjalankan tugas sampai pada titik akhir tujuannya, mengkufurkan Barseso.
Setelah setan berhasil membuat Barseso sujud kepadanya, ia berkata : “Wahai Barseso, inilah sesungguhnya yang kukehendaki darimu. Akhirnya engkau sujud dan menjadi pengikutku, lalu engkau kafir terhadap Tuhanmu. Aku berlepas diri dari perbuatanmu dan aku takut terhadap Tuhan semesta alam” (Qs. al-Hasyr : 16).
Kisah ini berakhir dengan matinya Barseso di tiang salib dalam keadaan kufur penuh dosa, sebelum ia sempat bertaubat kepada Allah Swt.
Setan tidak mengenal kata berhenti, sebelum tercapai tujuan utamanya.
Satu-satunya benteng yang tidak bisa ditembus setan adalah ikhlash dalam beramal (Qs. al-Hijr : 40).
Lalu keuntungan apa yang didapat setan dari setiap misinya?.
Tidak ada, selain menambah teman sebanyak-banyaknya untuk menghuni neraka nantinya. Wallahu a’lam !

Radikalisme Agama dan Pedagogy of Love |
![]() |
---|
Menjaga Bumi: Warisan Peradaban Islam dalam Menghadapi Krisis Lingkungan |
![]() |
---|
Toleransi dan Pendidikan Agama Islam, Menjaga Harmoni dalam Kehidupan Berbangsa |
![]() |
---|
Serukan Aspirasi Tanpa Anarki Pesan Nabi untuk Penduduk Negeri |
![]() |
---|
Refleksi Ruhani di Bulan Merdeka, Memaknai Kebebasan Jiwa saat Tidur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.