Tanda Pembunuhan Berencana, Psikolog Forensik Kuak Perasaan Yudha Arfandi saat Tenggelamkan Dante

SRIPOKU.COM - Ada tanda pembunuhan berencana, Psikolog Forensik buka suara menanggapi kasus kematian Dante.

Misteri kematian Dante anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas pelan-pelan mulai terungkap.

Yudha Arfandi terbukti bersalah karena dinilai sengaja menenggelamkan kepala Dante sampai 12 kali di kolam renang.

Kini Yudha Arfandi yang merupakan kekasih Tamara Tyasmara pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus kematian anak semata wayang Tamara Tyasmara yang sangat tragis ini pun membuat seorang Psikolog Forensik buka suara.

Dikutip dari Tribunseleb, Reza Indragiri Amriel, seorang Psikolog Forensik dalam keterangannya pada Tribunnews.com menilai letak CCTV yang tersembunyi bisa jadi dibaca sebagai peluang pelaku melakukan kejahatan.

"Nah, nasib malang Dante boleh jadi turut disebabkan oleh posisi CCTV yang tersembunyi dan tidak adanya subsistem yang siaga memonitor tangkapan visual CCTV," katanya.

Reza Indragiri Amriel menganalisa jika kelemahan itulah yang mungkin berhasil dibaca oleh tersangka atau pelaku.

Yudha Arfandi juga disebut tidak melihat ada CCTV di lokasi dan berasumsi tidak ada yang mengawasi tindak-tanduknya.

Karena merasa aman, hal itulah yang membuat berani melancarkan aksi bejatnya kepada Dante.

Yudha Arfandi juga sudah beberapa kali mempelajari lokasi.

Psikolog forensik pun menyimpulkan jika benar ada pengecekan ini, maka ada dugaan jika insiden kematian Dante ini direncanakan.

"Jika benar begitu, inilah pertanda adanya perencanaan di balik dugaan pembunuhan terhadap Dante.

Baca juga: Selain Dante, Rizky Billar dan Putra Siregar Pernah Jadi Korban Yudha Arfandi, Sebut Lolos Hukum

Sebut Yudha Arfandi Bukan Manusia

Hadir di Polda Metro Jaya, Angger Dimas kemudian dipertontonkan hasil rekaman CCTV yang telah diamankan oleh pihak kepolisian.