Anak Aniaya Orangtua di Palembang
Bukan Beda Pilihan Capres, Terungkap Penyebab Anak di Palembang Pukul Kedua Orangtuanya
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono memastikan kasus anak menganiaya kedua orangtua bukan disebabkan karena beda pilihan capres.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono memastikan kasus anak menganiaya kedua orangtua bukan disebabkan karena beda pilihan capres.
Sebelumnya Marsup (49) dan Nurmala Dewi pasangan suami istri di Palembang melaporkan anaknya berinisial AD ke Polrestabes Palembang.
Pasutri itu melaporkan sang anak atas dugaan penganiayaan yang mereka alami.
Peristiwa penganiayaan yang dialami pasutri ini pada Minggu (4/2/2024) sekira pukul 22.00 WIB.
Narasi yang sempat beredar penganiayaan itu dipicu karena Nurmala Dewi mematikan televisi setelah menonton debat presiden.
Sehingga membuat AD emosi dan memukul kedua orangtuanya.
Namun hal itu dibantah langsung oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono.
Menurut dia, AD memukul kedua orangtuanya karena tersinggung dengan ucapan korban.
Harryo mengungkapkan, kasus penganiayaan itu berawal saat korban meminta anaknya untuk tidur.
Sebab besok terlapor yakni AD diminta untuk mengantar cucu korban sekolah.
Khawatir jika AD tidak istirahat tak bisa mengantar cucunya ke sekolah.
"Khawatir jika tidak disuruh tidur besoknya kesiangan dan tidak bisa mengantar cucu ke sekolah," kata dia.
Karena AD belum juga mau tidur, sehingga ibu AD mematikan televisi.
Ternyata hal tersebut membuat AD emosi kepada ibunya.
"Tidak bisa tunggu sebentar, sengsara sekali jadi orang miskin enaknya jadi orang kaya," kata Harryo menirukan omongan AD saat itu.
Kemudian AD kembali mengumpat kembali ke ayahnya.
"Bapak sakit parah tapi tidak mati-mati," kata AD malam itu.
Marsup yang mendengar umpatan anaknya langsung berang dan mengusir sang anak pergi dari rumah.
"Pergi kami dari rumah ini,' kata Marsup malam itu.
Ternyata AD kembali emosi dan menganiaya oangtuanya itu.
Ibunya yang mencoba melerai ikut dianiaya oleh AD.
"Setelah kasus penganiayaan itu, AD pergi dan sampai saat ini belum kembali," kata dia.
Reskrim Polrestabes Palembang sampai saat ini melakukan pencarian dan pengejaran terhadap AD.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.