Trend Prestasi Sriwijaya FC Menurun, Segera Inventarisir Permasalahan Hambat Lajunya Tim

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Trend prestasi Sriwijaya FC dinilai cenderung menurun sejak degradasi ke Liga 2, pemerhati sepakbola Mathys Kewoy Rugebregt menyebut perlu diinventarisir permasalahan hambat lajunya tim.

"Kalau melihat di tiga musim yang sudah dilalui Sriwijaya grafik menurun semifinal, perempatfinal, play-off degradasi ini warning bagi manajemen Sriwijaya FC," ungkap Mathys ”Kewoy” Rugebregt kepada Sripoku.com, Senin (5/2/2024).

Mantan Exco Asprov PSSI Sumsel membidangi wasit dan kompetisi mencatat setidaknya ada dua hal yang menonjol penyebab kuat kegagalan Tim Sriwijaya FC untuk bisa lolos ke babak 12 besar.

Baca juga: Presiden Sriwijaya FC Ajak Coach Hendri Petakan Pemain 2024, Target Lolos Liga 1

"Pengurangan poin akibat kekeliruan manajemen tim, kekeliruan dalam menentukan pelatih di awal pembentukan tim," kata mantan gelandang PS Pusri di era Galatama.

Untuk itu Kewoy menyarankan agar manajemen tim berjuluk Laskar Wong Kito ini segera menginventarisir segala permasalahan yang menghambat lajunya tim ini.

"Termasuk yang sangat penting pendanaan. Jangan ada lagi keterlambatan gaji, bonus yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Semoga terwujud lolos Liga 1," kata Kewoy.

Pensiunan Karyawan PT Pusri Palembang ini juga sepakat dengan wacana manajemen SFC yang bakal mempertahankan caoch Hendri Susilo untuk menjadi pelatih di musim kompetisi Liga 2 2024/25 nanti.

"Setuju coach HS dipertahankan," kata Kewoy.

Ia juga menyarankan agar memberikan keleluasaan kepada head coach dalam menyusun komposisi pemain yang akan direkrut dengan gabungan pemain muda berkualitas dan pemain senior. 

"Untuk Materi gabungan pemain muda (Timnas U20 dan 5 pemain-pemain senior. Beri keleluasaan Head Coach," katanya.

Terakhir, Kewoy juga menyarankan agar dalam klausul ataupun item perjanjian dengan head coach nantinya agar ada konsekuensi jika prestasi tidak tercapai.

"Jika tiga kali laga awal tidak dapat poin maka secara otomatis head coach harus mengundurkan diri," pungkasnya. 

Terkait hal ini, Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi mengakui kegagalan musim ini Tim Elang Andalas tidak lolos 12 besar.

"Memang kalau melihat trendnya kita menurun. Artinya di 2019 kita 4 besar, di kompetisi 2022 di 8 besar. Baru kemarin kita tidak lolos ke 12 besar. Kalau melihat trend memang kita menurun," kata Indrayadi.

Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini menyebut perubahan kompetisi musim ini dengan adanya babak play-off membuat tim ini menjadi agak lebih sulit kelihatannya.

"Tim sebesar Sriwijaya FC kok bisa di play-off. Tapi kalau melihat tim secara keseluruhan tim kita cukup baiklah untuk kemarin. Banyak faktor yang membuat kita tidak lolos," kata eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama.