Berita Sriwijaya FC

Coach Hendri Ungkap Alasan Sriwijaya FC Rotasi Kapten Tim

Coach Hendri Susilo blak-blakan mengungkap alasan dirinya merotasi pemegang ban kapten kepada gelandang bertahan Hapit Ibrahim.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Gelandang bertahan Hapit Ibrahim yang dipercaya memegang ban kapten tim Sriwijaya FC 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Usai berhasil membawa tim Sriwijaya FC lolos degradasi Liga 2 2023/24, Coach Hendri Susilo blak-blakan mengungkap alasan dirinya merotasi pemegang ban kapten kepada gelandang bertahan Hapit Ibrahim.

 

Hapit Ibrahim diberikan kepercayaan menjadi kapten tim sejak Sriwijaya FC melakoni laga perdana play-off degradasi yakni ketika menundukkan Sada Sumut FC dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024).

 

"Ya karena saya lihat Hafit ini dari awal saya ke sini dia punya potensi, dia punya kelebihan-kelebihan dan dia itu putra daerah asli. Kan begitu. jadi saya bicara sama dia seperti itu semacam pendekatan individual pemain. Kalau saya seperti itu lebih dekat. Dan keadaan dia juga stabil selama ini," ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC Hendri Susilo kepada Sripoku.com, Sabtu (27/1/2024).

 

hafit baru
Gelandang bertahan Hapit Ibrahim (kelima dari kanan) yang dipercaya sebagai kapten tim bersama skuad Sriwijaya FC.

Baca juga: Luruskan Paradigma Presiden Sriwijaya FC Harus Banyak Berkorban, Begini Strategi Bakti Setiawan

Hapit Ibrahim yang menikahi Bidan Simpang Desa Parit, Marcelly Anggreinni pada musim 2019 lalu pernah memperkuat Tim Sriwijaya FC terkesan sosok leadership dan mudah akrab dengan siapa saja yang berada di dekatnya.


Meski tinggal di tempat keluarga besar istrinya di Ogan Ilir, akhir pekan Hapit Ibrahim kerap menyempatkan diri ke rumah keluarganya di Talangjambe Palembang.


"Kalau balik ke rumah di Talangjambe Sabtu Minggu," kata Hapit.


Hapit merupakan pesepakbola kelahiran Jakarta 12 Mei 1993 mengaku setamat SD tahun 2005 masuk SONS (Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya) selama enam tahun setingkat SMP dan SMA. 


Ia memulai karirnya pada skuad Sriwijaya FC U-21 tahun 2011 lalu ketika masih duduk di kelas 3 SMA SONS sampai tahun 2014. 


Barulah masuk SFC Senior 2014 sampai 2017. Pada tahun 2018 sempat mencari pengalaman ke PSIS Semarang. Lalu balik lagi ke SFC tahun 2019. Barulah 2020 bergabung dengan Muba Babel United hingga 2021, Kemudian di PSPS Riau 2021.


"Awalnya emang suka main bola dari kecil, dulu saya ikut latihan di SSB Sportivitas 2003. Setelah sekolah, akhirnya saya memutuskan untuk benar-benar mengasah kemampuan," ujarnya.

 

Baginya, sepakbola sudah menjadi darah daging, karena sepakbola bukan saja sebagai hobi tetapi tempat mendapatkan prestasi.

 

skuad tim 00
Starting XI Tim Sriwijaya FC

Baca juga: Kiper Sriwijaya FC Ini Faktor Luckynya Tinggi, Coach Hendri Susilo: Saya Gak Pernah Intervensi

"Selama menjadi pemain bola, prestasi terakhir saya yakni pernah memboyong juara ISL di U-21 dan pernah dipanggil seleksi Timnas U-23 2014," katanya. 

 

Hapit Ibrahim merupakan salah satu dari 20 punggawa pilihan Sriwijaya FC yang diterbangkan ke Medan Sumatera Utara, Kamis (18/1/2024) malam untuk menghadapi Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang,  Minggu (21/1/2024) pukul 15.30.

 

Adapun sebanyak 20 punggawa Sriwijaya FC yang diterbangkan ke Medan yakni: Rudi Nurdin Rajak, Yoewanto Stya Beny, Herwin Tri Saputra, Dia Syayid Alhawari, Irwanto Bajo, Ade Suryana, Hafit Ibrahim, Oktovianus Karisago. 

 

Kemudian ada M Nur Iskandar, Fransiskus Alesandro, M Ali Koroy, Rifaldi Bawuo, Tomi Darmawan, Chencho Gyeltshen, Yevhen Baha Bokhashvili, Misbakus Solihin, Fajar Zainul Muttaqin, Resa Aditya Nugraha, Meru Kimura, Amirul Mukminin.

 

Pasca berhasil menundukkan Laskar Simbisa dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024), Coach Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo (Bendol) mengaku menghadapi laga away ke Sada Sumut FC kondisinya pasti berbeda. 

 

"Ya kalau itu pasti," kata mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007) ini.

 
Sesampainya di Medan nanti, Coach Sriwijaya FC Hendri Susilo bakal mengotak-atik strategi apa yang bakal digunakan untuk bisa kembali membungkam ambisi kebangkitan di Sada Sumut FC asuhan Coach Yoyo.

 


Tentunya pelatih kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada 11 Desember 1964 akan menjadikan laga barusan sebagai gambaran kelemahan dan kekuatan lawan. 

 


Termasuk duet striker apakah akan tetap Chencho Gyeltshen dengan Rifaldi Bawuo menjadi starter, ataukah Chencho sudah bisa dipasangkan dengan Yevhen Baha Bokhashvili.  


Sebelumnya Hendri Susilo mengakui punggawa Sriwijaya FC sempat kesulitan ketika Sada Sumut FC mengajak bermain hight pressing di babak pertama pada laga yang berkesudahan 3-1 pekan ketiga Grup A Zona Play Off Degradasi Pegadaian Liga 2 Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024).
 

"Kesulitannya karena di babak pertama Sada itu main hight pressing di atas. Anak-anak kurang tenang, tidak terorganisasi seperti sebelum-sebelumnya. Kalah kuat, kalah cepat," ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC, Hendri Susilo didampingi stoper Fajar Zainul Muttaqin menjawab pertanyaan awak media pada post match conference.

 

Beruntung kata Hendri Susilo, skuad tim Laskar Wong Kito cepat bisa menyesuaikan keadaan ketika dirinya mengganti Misbakus Solikin dengan memasukkan Resa Aditiya Nugraha dan menarik Dia Syayid Alhawari dengan masukkan Ade Suryana.


 

"Tapi dengan kita mengganti dua pemain, itu mulai ada perubahan di situ. Agak sedikit nyaman," ujar pelatih mantan pelatih PSBS Biak awal musim lalu.

 

Hendri yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh naik level ke Liga 1 musim 2020 mengakui bakal memasang strategi dan taktik yang berbeda saat menghadapi laga away ke Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang,  Minggu (21/1/2024) pukul 15.30 nanti.

 

"Ya kalau itu pasti (kondisinya berbeda dengan laga home barusan)," kata Hendri yang pernah menyelamatkan Semen Padang FC dari degradasi menggantikan Coach Weliansyah 2021 lalu.

 

Hal senada juga disampaikan Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi yang melihat penampilan Laskar Wong Kito cukup berat di babak pertama menghadapi Sada Sumut FC asuhan Coach Yoyo.

 

"Saya pikir di awal babak pertama pertandingan kita lihat pemain begitu cukup berat menunjukkan performa mereka. Coach merubahnya mulai terlihat di babak kedua. Sedangkan Sada sudah menurun, kita terus bangun untuk mencari poin. Gol penentuan kita di babak kedua itu menjadi kunci kemenangan kita," kata mantan pelatih kiper SFC.

 

Hendri yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh naik level ke Liga 1 musim 2020 mengakui perlunya memaintenance fisik pemaian lantaran harus menjalani jarak waktu laga yang pendek dan harus menempuh perjalanan panjang yang melelahkan.


 

"Karena jarak-jarak itu pendek-pendek dan perjalanan itu melelahkan jauh. Itu yang harus kita hitung-hitung pelru libur atau gak, dan segala macam," kata pelatih Coach HS.

 

Pada laga pekan keempat nanti, Sada Sumut FC akan menjamu  Sriwijaya FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Minggu (21/1/2024) pukul 15.30. Pada waktu yang bersamaan partai pertandingan Grup A lainnya antara Perserang vs PSKC Cimahi. 

 

Hendri Susilo tak henti-hentinya mengucap syukur pasukannya berhasil menundukkan Sada Sumut FC dengan skor 3-1 pada pertandingan pekanketiga Grup A Zona Play Off Degradasi Pegadaian Liga 2 Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024).

 

Dengan kemenangan ini giliran Laskar Wong Kito--julukan Sriwijaya FC--berhasil memuncaki klasemen sementara menggeser PSKC Cimahi yang sama-sama mengantongi 7 poin dari dua kali menang dan satu kali seri. Hanya saja PSKC yang kemarin menang tipis 1-0 atas Perserang (kalah selisih produktivitas gol). 

 

"Intinya puji syukur kemenangan sangat berarti memperlebar lagi tujuan kita untuk bertahan di Liga 2, Insya Allah. Saya pikir saya bisa mengucap Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah," ungkap Hendri Susilo

 

Sementara mewakili pemain Sriwijaya FC, Stoper Fajar Zainul Muttaqin selain juga mengajak untuk lebih banyak bersyukur, pemain kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 21 Maret 1998 akan langsung fokus ke pertandingan selanjutnya laga away menghadapi Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang,  Minggu (21/1/2024) pukul 15.30.


 

"Komentar seperti yang dibilang Coach kita lebih banyak bersyukur aja. Karena masih ada pertandingan besok kita fokus di pertandingan besok," kata Stoper bertinggi badan 181 cm yang merupakan pinjaman Persis Solo dan murah senyum.

 

Jalannya pertandingan sendiri, anak asuhan mantan Pelatih SFC, M Yusup Prasetiyo alias Yoyok bermain spartan, beruntung gempuran dan Pressing Tinggi dari Sada Sumut FC masih bisa diredam Fajri Cs sehingga belum mampu mengubah papan skor.

 

Babak kedua, anak asuh Hendri Susilo ini bermain lepas, sehingga SFC menang dengan skor 3-1. 

 

Keunggulan efektivitas tim serta memanfaatkan kesalahan pemain Sada Sumut FC mampu mengungguli para pemain Sada Sumut FC.

 

Adapun gol Sriwijaya FC yang tercipta masing-masing dicetak winger Tomi Darmawan di menit ke-46. Gol kedua dicetak striker asal Bhutan Chencho Gyeltshen di menit ke-59. Dan gol pamungkas dicetak winger M Ali Koroy di menit ke-90+2.

 

Sedangkan Sada Sumut FC asuhan Coach Yoyo hanya mampu mencetak satu gol lewat tendangan striker asal Jerman Aleksandar Rakic di menit ke-65.

 

Dengan kekalahannya yang ketiga ini, Tim Sada Sumut FC ini makin dalam berada di klasemen sementara Grup A dan makin terancam untuk terdegradasi ke Liga 3.

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved