Berita Sriwijaya FC

Coach Hendri Ungkap Alasan Sriwijaya FC Rotasi Kapten Tim

Coach Hendri Susilo blak-blakan mengungkap alasan dirinya merotasi pemegang ban kapten kepada gelandang bertahan Hapit Ibrahim.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Gelandang bertahan Hapit Ibrahim yang dipercaya memegang ban kapten tim Sriwijaya FC 

 

skuad tim 00
Starting XI Tim Sriwijaya FC

Baca juga: Kiper Sriwijaya FC Ini Faktor Luckynya Tinggi, Coach Hendri Susilo: Saya Gak Pernah Intervensi

"Selama menjadi pemain bola, prestasi terakhir saya yakni pernah memboyong juara ISL di U-21 dan pernah dipanggil seleksi Timnas U-23 2014," katanya. 

 

Hapit Ibrahim merupakan salah satu dari 20 punggawa pilihan Sriwijaya FC yang diterbangkan ke Medan Sumatera Utara, Kamis (18/1/2024) malam untuk menghadapi Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang,  Minggu (21/1/2024) pukul 15.30.

 

Adapun sebanyak 20 punggawa Sriwijaya FC yang diterbangkan ke Medan yakni: Rudi Nurdin Rajak, Yoewanto Stya Beny, Herwin Tri Saputra, Dia Syayid Alhawari, Irwanto Bajo, Ade Suryana, Hafit Ibrahim, Oktovianus Karisago. 

 

Kemudian ada M Nur Iskandar, Fransiskus Alesandro, M Ali Koroy, Rifaldi Bawuo, Tomi Darmawan, Chencho Gyeltshen, Yevhen Baha Bokhashvili, Misbakus Solihin, Fajar Zainul Muttaqin, Resa Aditya Nugraha, Meru Kimura, Amirul Mukminin.

 

Pasca berhasil menundukkan Laskar Simbisa dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024), Coach Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo (Bendol) mengaku menghadapi laga away ke Sada Sumut FC kondisinya pasti berbeda. 

 

"Ya kalau itu pasti," kata mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007) ini.

 
Sesampainya di Medan nanti, Coach Sriwijaya FC Hendri Susilo bakal mengotak-atik strategi apa yang bakal digunakan untuk bisa kembali membungkam ambisi kebangkitan di Sada Sumut FC asuhan Coach Yoyo.

 


Tentunya pelatih kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada 11 Desember 1964 akan menjadikan laga barusan sebagai gambaran kelemahan dan kekuatan lawan. 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved